Mei Aihara - Citrus

1.1K 59 2
                                    

"Mei!!!!" Ucap y/n dari jauh.

Mei yang mendengar pun mengabaikan panggilan y/n.

Mei seorang ketua osis sedangkan y/n hanyalah murid biasa.

Y/n yang dari jauh pun langsung berlari ke arahnya dan memeluk dari belakang membuat Mei terkejut.

"Tolong jangan peluk aku y/n" ucap Mei membuat y/n melepas pelukannya.

"Mei bagaimana nanti pulang sekolah kita pergi ke cafe?" Ucap y/n mengajak Mei namun Mei menolaknya.

"Aku ada kerjaan waktu pulang sekolah" ucap Mei.

Hal seperti itu sudah biasa bagi mereka karena y/n selalu saja mengajak Mei untuk keluar dengannya namun Mei selalu menolak ajakannya.

Banyak cewek yang mau pergi bersama y/n namun y/n selalu menolak, ia hanya ingin keluar dengan Mei bkn dengan orang lain.

"Ayolah sekali aja" ucap y/n.

"Tidak"

Bel kelas pun berbunyi Mei berjalan meninggalkan y/n sendirian di koridor kelas.

"Harus gimana lagi ya supaya Mei mau keluar denganku" ucap y/n pasrah karena Mei selalu menolaknya.

Y/n berjalan masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran nya namun isi kepalanya hanya isi bagaimana supaya dia bisa mengajak Mei keluar.

Waktu pulang sekolah y/n bangun dan langsung berlari ke arah kelas dimana Mei berada.

"Mei, ayo keluar denganku" ucap y/n dengan tersenyum.

"Tidak y/n dan selalu tidak jawabanku" ucap Mei keluar kelas meninggalkan y/n.

"Mei aku berbeda dengan yang lain, aku mengajak kamu keluar bukan karena taruhan atau semacamnya" ucap y/n yang berusaha mencari alasan yang tepat agar Mei bisa keluar dengannya.

"Cukup y/n aku ada kerjaan di ruanganku, jangan ganggu aku lagi" ucap Mei.

Y/n membuang napas ketika Mei pergi meninggalkan dirinya di koridor sekolah.

"Gimana ya" ucap y/n.

Keesokan harinya pun y/n mengajak Mei untuk keluar dengannya namun hasilnya tetap sama yaitu Mei menolaknya.

Ketika Mei berjalan di koridor sekolah, Mei mendengar beberapa siswi membicarakan y/n.

"Aku dengar kalau y/n sering mengajak Mei untuk keluar bersamanya tapi Mei selalu tolak"

"Coba aja y/n ajak aku pasti aku akan menerima dengan senang hati"

"Jangan berharap deh y/n pasti ajak aku"

Mei yang mendengar pun mengabaikan apa yang mereka bicarakan.

Waktu pulang sekolah Yuzu datang menghampiri nya.

"Mau balik kan? Mumpung aku juga jadi bareng-bareng" ucap Yuzu.

Dalam perjalanan pulang tidak ada yang memulai pembicaraan apa pun.

"Mei aku dengar kalau kamu selalu menolak y/n" ucap Yuzu membuka pembicaraan.

"Iya, aku selalu menolaknya emangnya kenapa?" Ucap Mei tak peduli.

"Baiklah, ada temanku nama Matsuri dia ingin mau ajak y/n untuk keluar dengannya" ucap Yuzu.

"Lalu?"

"Matsuri dan y/n itu dekat lho usah pasti y/n bakal terima ajakan Matsuri" ucap Yuzu.

Mei yang mendengar pun diam bahwa y/n dan Matsuri dekat dan Matsuri mau mengajak y/n keluar dengannya.

Keesokan harinya Mei mencari y/n kemana-mana tapi tidak menemukan y/n membuat Mei kepikiran dengan apa yang dikatakan Yuzu kemarin.

Untuk mencari angin Mei pergi ke lantai atas untuk meringankan isi kepalanya.

Ketika Mei sampai di sana Mei bertemu y/n yang sedang nyenyak. Membuat Mei menghampiri y/n.

Mei duduk dan menatap y/n yang sedang tidur. Mei memainkan rambut y/n membuat y/n tambah nyaman untuk tidur.

Y/n membuka matanya ia kaget Mei ada di hadapannya.

"Me-mei"

Ketika y/n hendak bangun dari situ, Mei melarang y/n untuk bangun.

"Tidak perlu bangun"

"Baiklah"

"Aku dengar kalau Matsuri ada mengajak kamu untuk keluar dengannya" ucap Mei

"Ah itu memang benar sih" ucap y/n menggaruk kepalanya.

"Tapi tenang aja kok aku menolaknya" ucap y/n dengan panik.

Mei yang melihat tingkah laku y/n hanya bisa tersenyum dan tertawa kecil.

"Aku mau keluar hanya denganmu kok jadi tenang aja" ucap y/n.

"Aku yakin kamu akan menolaknya" ucap Mei dengan tersenyum.

"Baiklah, tapi apakah kamu mau keluar denganku?" Ucap y/n yang berharap bahwa Mei bakal terima.

Mei menjawabnya dengan memberikan ciuman di bibir y/n.

"Apakah itu sudah menjadi jawaban bagimu?"

Y/n pun tersenyum dan senang.

"YES!!!" Ucap y/n senang.

Girls x Fem!reader [ONESHOTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang