Hange Zoe - Attack on Titan

958 60 2
                                    

Y/n dan Hange adalah pasangan yang sudah menikah dan sudah bersama dalam kurung waktu lebih dari 3 tahun.

Namun dalam hubungan mereka itu tidak berjalan dengan baik, dimana Hange terlalu sibuk dengan titannya dan tidak pernah mau meluangkan waktunya untuk y/n.

Y/n sudah mencoba segala cara agar Hange mau meluangkan waktu untuk bersama dengannya, namun hasilnya pun juga tidak sama.

"Pagi yang indah untukku" Ucap y/n bangun dari tidurnya, y/n melihat ke samping bahwa Hange sedang tertidur dengan nyenyak.

"Palingan sebentar udah bangun dan langsung ke lab" Ucap y/n bangun dan ke kamar mandi untuk sikap gigi dan cuci muka.

Setelah sikat gigi dan cuci muka y/n pergi keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah untuk mencari makanan yang bisa dimakan.

Sesampainya di lantai bawah y/n membuka kulkas untuk mengambil susu dan membuka kemasan roti untuk di makan.

Sehabis sarapan y/n bangun dari meja makan dan pergi ke ruangannya untuk membaca buku, salah satu kesukaannya itu membaca buku bisa di bilang kutu buku.

Y/n selalu menghabiskan waktu dengan membaca buku walaupun sering kali y/n mencoba Hange u tuk keluar bersamanya atau meluangkan waktu di rumah bersama.

"Udah jam segini tapi Hange belum bangun" Ucap y/n keluar dari ruangannya ketika y/n mau pergi ke kamarnya tiba-tiba pintu rumah berbunyi membuat y/n harus pergi buka pintu.

"Siapa coba yang ketuk pintu jam segini masih pagi lho" Ucap y/n membuka pintu dan terlihat Mikasa di depannya.

"Hey y/n"

"Hi Mikasa, kenapa kamu datang pagi-pagi begini" Ucap y/n mempersilakan Mikasa untuk masuk.

"Y/n sekarang bukan pagi lagi tapi siang" ucap Mikasa menaruh bungkusan makanan di meja makan dan berjalan menuju ruang tamu.

"Masih pagi bukan siang ya tolong" Ucap y/n melihat tangannya dan menatap Mikasa.

"Sudah siang pakai matamu dengan baik lihat waktu dan kesini cepat daripada kamu berdiri layaknya orang bodoh disitu" Ucap Mikasa menepuk tempat di sampingnya.

Tidak lama kemudian Hange turun dari lantai atas dan hal pertama yang Hange lihat adalah y/n dan Mikasa sedang duduk nonton membuat Hange mengerutkan dahinya.

"Mikasa apa yang kamu lakukan disini?" Ucap Hange yang tidak suka y/n dekat dengan Mikasa.

"Tentu saja datang untuk menemui y/n tidak mungkin kau yang ku temui" Ucap Mikasa.

"Ta-"

"Sudah Hange mending kamu pergi lihat titanmu" Ucap y/n tidak peduli membuat Hange ingin protes.

"Mak-"

"Dan kau Mikasa tidak usah pedulikan dia lebih baik kita lanjut nonton saja" Ucap y/n mengambil remote tv dan mencari tontonan yang bisa di nonton.

Dengan terpaksa Hange pergi dari tempat itu dengan wajah yang kesal. Tidak biasanya y/n seperti itu pikir Hange.

"Apaan dia, tidak biasanya y/n seperti itu" Gumam Hange pergi ke dapur untuk mengambil makanan ketika di dapur Hange melihat bahwa ada sekantong besar di meja.

"Isi apa di kantong itu" Ucap Hange membuka kantong itu membuat Mikasa melihat Hange.

"Asal kau tahu itu kalau yang besar itu untuk y/n dan yang kecil untuk kamu" Ucap Mikasa.

"Bagaimana bisa punya y/n lebih besar dariku?" Ucap Hange tidak terima, Mikasa yang mendengar hanya mengangkat pundaknya.

"Kalau terlalu banyak mau lebih baik kamu kasih ke y/n saja" Ucap Mikasa kembali menonton.

Dengan kesal Hange pergi ke lab lalu menatap dengan marah pada Mikasa.

Mikasa berada di rumah y/n sampai sore dan Mikasa sadar bahwa sudah malam membuatnya harus pulang.

"Y/n sudah malam ini aku balik dulu nanti besok begitu baru aku kembali" Ucap Mikasa mengambil tas nya dan membuka pintu rumah.

"Baiklah padahal lagi seru" Ucap y/n dengan memasang muka cemberut, Mikasa yang melihat tertawa.

"Nanti Hange tambah denganku"

"Biarin aja nanti juga udah baik" Ucap y/n tidak peduli.

Setelah Mikasa memberikan pamit y/n langsung tutup pintu dan pergi ke lab untuk melihat Hange namun ketika di lab y/n sama sekali tidak melihat Hange bahkan di kamar pun juga tidak ada membuat y/n bingung Hange pergi entah kemana.

Ketika y/n ingin tidur tiba-tiba hp nya berbunyi membuat y/n harus melihat siapa yang menelpon dia di malam-malam begini.

"Halo?"

"Iya, ini dengan y/n siapa ya??"

"Ah ini dengan bartender di bar"

"Ada perlu apa ya?"

"Begini teman anda atau pacar anda sedang disini dan udah mabuk jadi menurut ku dia sudah tidak bisa bawa kendaraan lagi karena kondisinya"

"Tumben" Ucap y/n.

"Ah baiklah tolong kirimkan lokasinya"

"Baik"

"Apa coba yang buat dia sampai pergi minum tidak biasanya" Ucap y/n mengambil kunci mobil dan langsung pergi ke tempat yang sudah di kirimkan.

Sesampainya disana y/n langsung mencari dimana Hange berada namun dengan gampang y/n mengetahui dimana Hange berada dengan ikat rambut dan kacamata khas miliknya.

"Y/n kan?"

"Iya dengan y/n ini, bagaimana kamu tahu namaku?"

"Dari telpon tadi dan nomor hpmu dari isi casing hp miliknya" Ucap orang itu dengan menunjuk Hange.

"Disitu terletak nomormu dan namamu"

"Iyakah?" Ucap y/n tidak percaya.

"Iya, silakan lihat kalau tidak percaya dan lebih baik kamu membawanya daripada makin parah" Ucap orang itu dan y/n mengangguk kepala dan membawa Hange ke parkiran mobil.

"Lumayan berat kau Hange" Ucap y/n menaruh Hange di bangku penumpang.

Sesampainya di rumah y/n perlu lagi membawa Hange ke kamar agar Hange bisa tidur dengan tenang.

"Hari yang panjang" Ucap y/n menaruh hp ke nightstand.

Hendak mau pergi tiba-tiba ada yang memegang tangannya membuat y/n berpaling ke arahnya.

"Y/n jangan pergi" Ucap Hange yang tiba-tiba mengeluarkan air mata.

"Maksud?" Ucap y/n bingung.

"Tadi pagi aku melihat kertas di atas meja dan itu kertas cerai" Ucap Hange dengan menangis.

"Ku mohon jangan pergi ya"

Y/n hanya bisa diam mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Hange.

"Aku akan berubah aku janji asalkan kamu tidak pergi" Ucap Hange memeluk y/n dari belakang.

"Iya, aku tidak pergi kamu lanjut tidur nanti besok pagi kepalamu nanti sakit" Ucap y/n mencoba melepaskan pelukan Hange. Namun tidak bisa karena genggaman yang kuat dan Hange terus saja menggelengkan kepalanya.

Dengan terpaksa y/n ikut tidur dengan Hange membuat Hange berhenti menangis dan tertidur dengan nyenyak.

Esok hari y/n bangun dengan keadaan Hange masih memeluknya dan tangannya masih melingkari pinggang y/n.

Tidak lama kemudian Hange membuka mata dan tersenyum.

"Pagi"

"Pagi y/n" Ucap Hange tersenyum.

"Bisa kamu lepaskan pelukannya?" Ucap y/n membuat Hange mengeratkan pelukannya.

"Maaf untuk selama ini" Ucap Hange menaruh kepalanya di leher y/n.

"Iya aku memaafkan kamu" Ucap y/n membuat Hange mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar.

Y/n yang melihat pun ikut senyum dan mencium pipi Hange, sejak hari itu Hange berubah menjadi lebih baik dan tidak pernah mau melepaskan y/n.

Girls x Fem!reader [ONESHOTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang