003

9 3 0
                                    

atira terbangun dan merasakan badannya yang sakit semua akibat siksaan sang ayah kemarin malam ia mengernyitkan dahi tatkala ia mendapati dirinya sudah berada di kamar dan apa ini luka-lukanya sudah di obati,siapa yang mengobati dan membawanya ke kamar? ayahnya? oh tidak mungkin itu hal yang mustahil.

ceklek

suara pintu di buka menampilkan seorang laki-laki tampan dengan postur tubuh tegap, tinggi, rahang tegas ah siapa lagi jika bukan AZKARA KAGENDRA RAGASENA
kakak kandung atira yang selalu melindunginya dari kekejaman sang ayah.

" udah bangun dek, nih makan dulu abang buatin bubur." ucap azka yang sedari tadi berkutat dengan alat-alat masak di dapur.

"abang kok pulang sekarang, bukannya masih 1 minggu lagi ya?." tanya atira heran pasalnya lusa lalu abangnya itu bilang bahwa ia akan kembali dari london 1 minggu lagi.

" abang ga tenang ninggalin kamu lama-lama, baru abang tinggal 1 minggu aja udah gini apalagi kalo harus 1 minggu lagi coba." ucap azka ia sangat menghawatirkan adiknya jika ia tinggal lama-lama takut akan menjadi sasaran ayahnya dan benar saja saat ia pulang ia sudah menemukan atira di ruangan yang selalu di gunakan abri untuk menyiksa atira.

"aku gapapa kok bang." jawab atira tersentum tulus.

"gapapa gimana hah wajah babak belur, tangan lebam semua, punggung juga luka-luka, kamu tuh sekali-kali lawan kalo ayah udah keterlaluan abang ga akan selalu di sisi kamu ara, abang ga selalubisa jagain kamu full 24 jam kamu harus bisa jaga diri." omel azka

" iya abang udah ah sana keluar nih juga bawa mangkuknya ara mau mandi terus sekolah." jawab ara cepat lalu memberikan mangkuk kosong kepada azka, ia tak mau memperpanjang obrolan.

" dasar adek durjana." sungut azka pada sang adik.

"hmm". dehem atira

setelah abangnya keluar atira segera menuju kamar mandi lalu bersiap-siap pergi ke sekolah, setelah siap ia bergegas turun untuk berpamitan pada sang ayah dan abangnya.

" yah, bang ara berangkat sekolah dulu ." pamit atira

" iya hati-hati dek nih kunci motor kamu tadi di anterin sama orang bengkel." jawab sang abang sambil menyerahkan kunci motor sang adik, sementara sang ayah hanya diam saja fokus pada laptopnya.

" wah akhrinya jadi juga motor gw makasih ya bang." balas atira lalu bergegas pergi ke sekolah karns memang sudah hampir terlambat.

****

sesampainya di sekolah atira memarkirkan motornya di parkiran dan langsung menuju ke kelas, sesampainya si kelas atira langsung menyapa teman-temannya.

"hai semua." sapa atira pada teman-temannya.

" ra ini kenapa wajahlo memar begini?." tanya matcha khawatir.

" biasalah kaya lo ga tau aja biasanya atira di apain aja sama bokap nya." jawab joya cuek sudah tak heran melihat wajah atau badan atira lebam bahkan sampai luka, ya joya dan matcha sudah tau masalah keluarga atira.

plak

" jangan kenceng-kenceng monnyet." jawab atira sambil menggeplak bahu joya sedikit keras.

" akhh sakit bego." ujar joya yang balik menggeplak punggubg ara yang sedang terluka.

" sshh sakit anj punggung gw." desis atira kesakitan

" eh sorry ra ga tau gw." jawab joya sambil minta maaf

" udah-udah ada guru tuh." ujar matcha menengahi perdebatan kedua sahabatnya itu.

*****

bel istirahat berbunyi semua murid sma antariksa bergegas keluar kelas begitu juga dengan atira dkk yang kini tengah berjalan menuju kantin guna mengisi perut mereka yang sudah lapar, tapi di tengah jalan mereka melihat bahwa ada seorang siswi yang tengah di ganggu oleh tara dkk komplotan siswi tukang bully yang gayanya sudah seperti tante-tante girang.

" siniin duit lo." ujar tara merebut uang gadis itu

" j_jangan kak itu uang buat berobat mamaku." jawab siswi itu sambil ketakutan.

" halah ga usah banyak bacot lo lagian nyokap lo itu juga bentar lagi mati." jawab tara enteng.

" balikin duitnya." ujar atira dingin

" siapa lo nyuruh-nyuruh gw." jawab tara sewot

" balikin atau...." atira di dorong sampai punggungnya membentur dinding, atira meringis menahan sakit yang luarbiasa menjalar di punggungnya

" atau apa hah lo mau aduin bk, aduin sana gw ga takut ." potong tara yang sudah geram akan tingkah sok pahlawan atira dkk

" heh tante-tante girang lo miskin ya sampe malak duit orang." ujar joya kesal akan kelakuan tara dkk yang suka memalak uang jajan murid lain

" JAGA YA MULUT LO BANGSAT GW GA MISKIN." ucap tara marah di katai miskin

"kalo ga miskin kok malakin orang mulu." kali ini atira yang menimpali sambil terkekeh remeh

tangan tara melayang ingin menampar atira namun di halangi oleh akra yang kebetulan lewat.

" APAANSIH KRA LEPASIN." ujar tara memberontak agar tangannya di lepaskan

" pergi dari sini dan kembaliin uang dia." ujar akra dingin sambil menunjuk gadis nerd tadi

" his lo selamat kali ini ra."ucap tara sambil mengenbalikan uang yang ia rampas tadi pada sang pemilik.

" m_makasih kalo ga ada kalian aku pasti gak bisa bawa mamaku berobat."ucap gadis nerd itu

" santai aja emang tugas kita ngabantuin sesama ya gak ra, joy." jawab matcha yang di angguki oleh atira dan joya, lalu gadis itu pamit pergi darisana

" ikut gw." ujar akra menarik tangan atira

" apaan sih gak jelas banget main tarik tangan orang." sungut atira sambil menghempaskan tangan akra

" ikut atau lo mau di keluarin dari sekolah ini." ancam akra yang langsung membuat atira tak lagi berkutik

"huft oka fine gue ikut." pasrah atira pasalnya jika akra sudah berbicara seperti itu dia tak kan pernah main-main.

akra menarik tangan atira menjauh dari kedua sahabat nya itu

"ATI....." teriak joya terpotong ucapan matcha

" udah biarin dulu." ucap matcha

*****

akra membawa atira ke ruangan yang memang hanya di sediakan untuknya sebelumnya, ia mendudukan atira di sofa yang ada di sana

" ngapain lo bawa gw ke sini." tanya atira kebingungan

" ini kenapa perasaan kemarin ga ada lebam begini." ujar akra tak memperdulikan pertanyaan atira sebelumnya

" bukan apa-apa." jawab atira sambil menepis tangan akra " kenapa dah lo tiba-tiba aneh gini." heran atira

" ga ada yang boleh nyakitin lo selain gw." bisik akra tepat di telinga atira

" dihh lo siapa ngomong kaya gitu." sewot atira mendorong akra agar menjauh darinya

" you are mine atira ragasena waningrum." jawab akra

cup

akra mengecup bibir ranum atira, atira membeku di perlakukan seperti itu ia tak bisa berkata kata karna "INI CIUMAN PERTAMANYA WOIII".

*****

HAI HAI HAI READERS GIMANA NIH KABARNYA SEHAT KAN HEHE, SEMOGA SEHAT SELALU YA

MAAF KALO CERITANYA GA JELAS ATAU GIMANA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA

TANDAI TYPO

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang