Keponakan

1 3 0
                                    

Hari ini, di ruang kerja Sky banyak teman-temannya yang sedang berkumpul.

"Ada apa ini?" Tanya Sky yang penasaran.

"Akhirnya datang juga." Ucap Mila.

"Serli ngapain duduk di kursi gue? Terus kenapa barang gue di masukin box?"

Serli menghembuskan nafasnya dan menjelaskan.

"Sekarang ini bukan tempat Lo lagi, dan ketua tim ini resmi di ganti dan gue penggantinya."

Sky terdiam masih bingung dengan situasinya.

"Ya ampun Sky kok bisa sih kamu Deket sama pak CEO." Ucap kagum Mila

"Sebenarnya ada apa sih, jangan bikin gue bingung." Ucap kesal Sky.

               ________

"Hah! Sekretaris? Kok manager gak bilang ke gue?"

Sky mulai memahami keadaan situasi yang ia alami ini.

"Ya itu, manager cuti karena sakit, jadi gak sempat ngasih tau Lo." Ucap Mila

Sky menahan amarahnya ia menggenggam erat tangannya.
Arlan apa sih mau Lo, belum puas bikin gue hancur. Gumamnya dalam hati.

"Gak ada pilihan lain." Ucap Sky yang membuat temannya bingung.

Sky pun beranjak pergi dari tempat duduknya.

"Eh, mau kemana?"

"Kantor CEO."

                _______

Tok tok tok

Sky masuk keruangan CEO, sebelum masuk ia mengatur nafasnya dan emosinya yang hampir meledak.

Setelah dipersilahkan masuk maka Sky pun masuk.

Untuk sesaat Sky benar-benar takjub dengan ruangan itu, mewah dan sangat luas.

"Hai apa kabar?" Ucap Arlan menyebut Sky.

Sky melebarkan senyumnya dengan paksa.

"Pak CEO yang Terhormat, anda tidak bisa dong membuat keputusan tanpa izin dari saya."

"Kenapa tidak?"

WTF. "Saya menolak menjadi sekretaris anda."

"Saya tidak menerima penolakan cepat kemasi barang kamu banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan."

"Tapi.."

"Saya sudah katakan saya tidak terima penolakan" ucap Arlan memotong ucapan Sky " Oh ya, gaji kamu saya naikan 5x lipat." Lanjutnya.

Sky membelalak tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Dia tidak ingin memperpanjang pembicaraan dengan Arlan.

Sky mendengus kesal karena keinginannya tak terpenuhi ia memutuskan keluar dari ruangan itu dengan membanting pintu keras-keras.

Arlan terkejut mendengar pintu yang terbanting dengan sangat keras.
Tapi itu membuatnya tersenyum puas.

"Kebiasaanya belum hilang." Ucapnya dengan tersenyum.

Ia jadi teringat masa lalu ketika bersama Sky. Di tengah pikirannya yang sedang mengingat masa lalu tiba-tiba pintu itu terbuka lagi dan membuatnya terkejut lagi.

" Sebenarnya apa sih mau Lo?" Tanya Sky kesal.

Arlan berdiri dari tempat ia duduk dan berjalan kearah Sky.

"Gue ngerasa bersalah sama Lo, karena masalalu, gue cuma berusaha memperbaiki."

Mendengar pertanyaan itu tatapan Sky terlihat sedikit melembut setelah tadinya penuh emosi.

Cinta untuk SkylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang