Ketika Syah berjalan menuju suatu tempat saat sore hari, sesampainya Syah di tempat tersebut, Syah langsung jongkok lalu Syah mengatakan sesuatu !!!
Syah :
Assalamualaikum ya Ahlal kubur.Syah :
Mah aa sekarang sedang ada di puncak ketenaran ,tenar karena anak mantan seorang Senopati Sukapura, Seorang pujangga muda , pengkritik kesultanan dan pejuang Toleransi.Syah :
tapi aku tak tau mah, ketenaranku ini akan membuatku tergelincir ke jalan yang benar atau yang batil.Syah :
Seorang Insan yang kuridukan,
Kamu yang memberi kasih sayang dan perhatian,
Meskipun terkadang Aku membuatmu marah,
Kamu yang selalu merawatku saat sakit,
Dan ketika Aku sakit aku tau betapa berartinya kamu dalam kehidupanku,
Dan ketika malaikat Maut datang menjemputmu atas perintah sang Illahi,
Maka ketika itu perasaanku bagaikan pelita yang mati di antar gelapnya malam,
Lalu tenggelam di dasar laut yang sunyi dan gelap gulita,
Dan seorang insan yang
kuridukan itu
Adalah kamu mamah.Syah :
Walau masih bisa senyum
Namun selepas dulu
Kamu dan segala kenangan
Ada di dalam ingatan
Kepergianmu menyisakan Duka
Dalam ingatan dan Qalbuku
Tak ada yang lebih pedih
Selain kepergianmu
Cintaku tak mungkin beralih
Hingga akhir menutup mata
Kamu akan selalu ada
Di Ingatan dan Qalbuku
Mamah.Syah :
Ketika Mamah berpesan
Lengkapilah diriku dengan pendidikan
Karena itu sangat dibutuhkan
Untuk kehidupanku di masa depanSetelah mengungkapkan isi hatinya,
Syah lalu mendoakan Ibunya dan membereskan kuburan Ibunya dari Dedaunan lalu menaburkan bunga di atas kuburan Ibunya.Lalu Syah pun pergi meninggalkan kuburan Ibunya.
Keesokan harinya
Pada tgl 27 Februari 1523Pada pagi hari Saat di sekolah Hafsah memberi surat dari Wulan(Layla) kepada Syah yang sedang duduk di kursi.
Syah :
Surat apa ini Hafsah ?!?Hafsah :
Surat ini untuk kamu Syah dari Wulan maksudnya Layla, maaf aku baru memberikannya sekarang,sebab
Beberapa hari yang lalu aku sedang sibuk membantu usaha dagangan milik orang tuakua dan ada kerusuhan,jadi aku telat memberikanya kepadamu.Syah :
Oh teu kunaon/tidak apa apa ,nuhun/terima kasih.Hafsah :
Sama samaLalu Syah pun membuka surat itu dan
Mulai membacanya.
بسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمDengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Assalamualaikum Wr.wb
25 November 1522
Kepada HafsahHai sahabat yang tak lagi terlihat
Apakah kabarmu sehat
Sahabat sejati ingat sampai mati
Di manapun sahabat selalu di hati
Kita sudah lama tak bertemu
Karena masalah yang menyangkutkuAku mengawali isi surat ini dengan kata kata indah, karena terinspirasi dari surat yang telahku terima dari seseorang yang tak aku ketahui siapa orangnya ,tapi aku yakin kalau seseorang itu adalah syah , meskipun aku tak bisa sering menulis surat karena bangsa kita adalah bangsa yang tak suka menulis dan kertas termasuk komoditas yang cukup mahal, tolong tanya kepada syah apakah dia yang menulis surat untukku dan sampai salamku untuknya.
Sekian Wasallammualaikum Wr.wb
Dari Wulan (nama panggilan dari Hafsah untuk Layla).
Setelah selesai membaca surat tersebut ternyata semua teman Syah dengan seksama duduk di kursi sambil menyimak ketika Syah membaca surat dari Wulan.
Hafsah Al Luth,kulsum,Asep,Javad Khalid kasimiri,Shahal Hidayat,Ahmad Alamsyah,Abdullah,Jaka dan Ujang.
Langsung terbawa suasana dan merekapun ikut baper.
Lalu kulsum bertanya kepada Syah.
Kulsum :
Apakah selama beberapa bulan terakhir ini kamu(Syah) dan Wulan sering balas surat menyurat?Syah :
Pernah mengirimkan surat untuk nya tapi baru ini balasan darinya.Jaka :
Wulan itu siapa Hafsah?Hafsah:
Wulan itu nama panggilan Layla,Jaka.Asep :
Layla teman kita yang keluar sekolah waktu itu ?Hafsah :
Iya.Ujang :
Anjir , sungguh di luar dugaan Urang(Aku).Javad :
Tapi hebat Layla bisa membuat sajak yang indah meskipun tak sebagus Syah.Abdullah :
Syah apakah masalah keluarga Wulan sudah berakhir?.Shahal :
Iya Urang jadi kepo ?!.Alamsyah :
Urang juga jadi pengen tahu,Syah ?!Syah :
Urang tak tahu masalah keluarga Wulan sudah berakhir atau tidak tapi semoga saja sudah ataupun cepat berakhir.Hafsah ,kulsum ,Asep ,Javad ,shahal ,Alamsyah ,Abdullah ,Jaka dan Ujang:
Aamiiin.Javad :
Sebaiknya kita bahas hal ini sepulang sekolah saja, bagaimana !?!.Syah :
Urang setuju.Dan setelah pembelajaran di sekolah selesai merekapun membahas kembali tentang Layla di sebuah warung di dekat sekolah mereka.
Syah :
Oke kita mulai ngobrol dari mana nih ?!Hafsah :
Mulai dari isi surat Wulan yang bertanya apakah kamu (Syah) yang pernah menulis surat untuk Wulan?.Syah : Iya Urang pernah menulis surat untuk Wulan sebanyak tiga kali.
Javad :
Apakah kau sungguh mencintai Wulan ?!?Syah :
Tiada yang bisa Aku jelas tentang cinta,
Kecuali hati berdetak kencang,
Ketika teringat namanya,
Dan sering kali cinta memperbudak manusia,
Yang merasakan cinta di lubuk hati yang paling dalam.Syah,Hafsah ,kulsum ,Asep ,Javad ,shahal,Alamsyah,Abdullah,Jaka dan Ujang.
Mereka langsung salting setelah Syah mengucapkan kalimat indah tersebut,
Bahkan Syah sendiripun ikut salting dan tertawa.Dan di luar dugaan nalar mereka si bibi penjaga warung juga ikut salting dan tertawa.
Setelah saltingnya hilang Syah langsung memberikan informasi terbaru !!!.
Syah :
Urang punya info pentingShahal :
Naon eta / Apa tuh ?Syah :
Kesultanan Priangan akan menerima pengungsi orang Malay dari malaka,
Karena kesultanan Malaka di jajah Bangsa Burtugal.Abdullah:
Bukankah Orang orang Burtugal juga Menyewa kota Sunda kelapa milik kerajaan Bantania !?!Syah :
Iya,karena mungkin Raja Surya Wisesa dari kerajaan Bantania sengaja Menyewakan kota Sunda kepada kelapa Bangsa Burtugal karena memiliki maksud tertentu mungkin.Kulsum :
Tapi Urang khawatir kedatangan orang Malay ke negri kita memicu terjadinya konflik antara kesultanan Priangan dengan orang orang Burtugal dan Kerajaan Bantania.Jaka :
Iya , semoga saja tidak terjadi konflikAlamsyah :
Teman teman sebaiknya kita pulang, karena langit sudah mulai mendung.Ujang :
Iya dari pada kita terjebak hujan.Syah :
Oke ayo kita bubarMerekapun selesai ngobrolnya dan bubar, lalu pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Layla & Qois (Tamat & Terbit)
Ficción históricaSudah tersedia di Marketplace. Mengisahkan Qois Al Ganjavi Mulkasa yang mengasihi seorang Insan yang bernama Layla Al Bantani Prameswari yang baru akrab selama sepekan tetapi Layla dan Qois terpaksa berpisah karena sesuatu yang terjadi di internal...