Ramadhan '1

4 1 0
                                        

Sebelumnya, ini hanya bagian diluar cerita. Tujuannya pun buat seneng-seneng aja. Enjoy semua!!

Selamat menunaikan ibadah puasa( ◜‿◝ )♡

🌼

'Sahur.. sahur..

Suara penuh semangat mengisi dini hari menjadi bernyawa. Setelah keputusan menteri agama mengenai penanggalan bulan Ramadhan, semua orang menyambut dengan riang gembira. Benar-benar bulan yang penuh dengan kebahagiaan!

Tak sedikit orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa ini memasak dagin pada menu pertama puasanya. Bisa diolah menjadi rendang, opor, semur, gulai, dan lain sebagainya.

Tak berlaku bagi keluarga Zahra, mereka termasuk orang yang tidak terlalu doyan dengan daging.

"Makan apa hari ini?" tanya Zahra setengah sadar

Langkah kaki menuju kearah meja makan, dengan membawa sepanci sup wortel ditambahkan kentang didalamnya. Aromanya menyengat ke dalam hidung. Penghuni meja makan yang sedari tadi terngantuk-ngantuk, membelalak karena lapar.

Sup dituangkan dimasing-masing mangkuk mereka. Sementara nasi terpisah diatas piring, tak ada suara yang menemani mereka. Hanya suara irama dari sendok dan garpu yang mengisi ruang makan itu.

"Hm kenyang" kata Ardian setengah berdiri namun tertahan oleh Andika

"Kamu mau kemana?" tanyanya dengan nada dingin

Ardian mendelik ke arah Andika, tentu saja ia ingin melanjutkan tidurnya yang berharga.

"Mau ke atas" jawab Ardian seadanya

Andika menyusun satu persatu mangkuk dengan piring beserta sendok dengan rapi, kemudian menyodorkannya ke arah Ardian.

"Cuci" singkat, jelas, malas

Zahra hanya tertawa kecil menyaksikan kedua Kakak laki-lakinya yang sedang berdiri mempermasalahkan cuci piring.

🌼

Hanya hari ini cuaca tidak bersahabat. Terik matahari membuat siapa saja merasa haus akan dahaganya, terlebih lagi hari ini puasa!

Jalan tak bersemangat hampir dirasakan seluruh siswa/i SMA Bintang Tiga. Mayoritas dari mereka melaksanakan ibadah puasa. Meskipun begitu, kantin sekolah tidak pernah tutup.

Pelajaran terakhir ditutup dengan seni budaya, untungnya Bu Sri tidak hadir hari ini dikarenakan anaknya sedang sakit. Para siswa/i kelas 12 IPS 1 sibuk dengan teman mereka masing-masing, meski mereka punya kehidupan sendiri tapi solidaritas dari kelas tersebut tak perlu diragukan lagi.

Azmi duduk di bangkunya dengan mata tertutup dan kedua tangannya berusaha menopang perutnya yang rata. Lapar, itulah yang ia rasakan. Semua orang tau jika Azmi sudah 18 tahun, tapi kelakuannya seperti anak kecil yang baru
belajar puasa. Tiap saat dia bisa berkata "Lapar.. lapar.. lapar"

🌼

14.29

Sejak daritadi Zahra sudah tiba dirumah, karena hari ini puasa sekolah hanya setengah hari. Rencananya ia dan kawan-kawan akan mengadakan berbagi takjil.

Semua bahan telah siap, setengah makanan sudah jadi dan siap saji. Hanya saja ia menunggu kawan-kawan untuk tiba. Tak berapa lama, motor Firman masuk ke halaman rumah Zahra yang disusul oleh Akbar yang hanya memakai sepeda gunung.

Karena tak mau membuang banyak waktu mereka tak menunggu Azmi, padahal jarak rumah Zahra dengan Azmi hanya terhalang oleh dua rumah. Memang dasar Azmi.

"Ra ini se cup berapa mili?" Akbar melihat teliti isian es buah yang ia sajikan

Zahra mendongak karena ia pun sedang memasukan es buah ke dalam cup. "Sejajarin ajaa sama batas garis, keliatan kan?"

Akbar mencari garis itu, ia menemukannya. Hanya butuh waktu 5 menit, 10 cup berisi es buah terisi sesuai takarnya.

15.20

Semua takjil selesai dibungkus menggunakan kantong keresek. Jumlahnya sekitar 4 kantong keresek dengan ukuran besar, masing-masing berisi sekitar 15-20 es buah.

"Fiuhh beres juga" Firman merasa lega karena ia telah menyelesaikan misi pertamanya

Zahra menghitung jumlah takjil yang akan dibagi-bagi pada pukul 16.00 nanti, rencananya ia akan mengelilingi sekitar tempat tinggalnya saja. Karena ia takut tak cukup takjil untuk diberikan jika ia berkeliling terlalu jauh.

"Si Azmi mana! Daritadi belum dateng. Janjinya juga jam 14.30 sekarang udah mau jam 15.30 belum dateng juga" keluh Zahra karena ia sudah siap untuk pergi

Panjang umur serta mulia!

Azmi datang dengan membawa sekantong buah-buahan segar. Terdiri dari apel, timun suri, buah naga dan lain sebagainya. Senyumnya tersimpul dengan ceria sebelum Firman melempar sesuatu kearah wajahnya.

"Anjir" Azmi menahan dirinya agar tidak jatuh kebelakang

Zahra dan Akbar hanya bisa terkejut hening. Karena tepat sasaran!

~

Bersemi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang