Beberapa hari ini aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Setiap kali aku menutup mataku, bayangan dia membelai wajah dan badanku terus menghantuiku.
Anak-anak mulai tiba satu per satu. Hanya Dino saja yang belum muncul. Ku lihat jam yang berada di ponselku, waktu sudah menunjukkan siang. Kalau Dino jam segini tidak datang biasanya ia tidak masuk. Aku menghela nafas lega. Dino adalah salah satu anak yang agak susah diurus jadi akan ku anggap hari ini hari santaiku. Lagipula, aku tidak ingin melihat Wonwoo. Saat dia tiada saja bisa membuat jantungku berdebar tidak karuan apalagi jika ia menampakkan dirinya. Bisa-bisa aku pingsan.
"Eh, Hani!" Bisik Miss Doris yang membuyarkan lamunanku. "–itu, si Dino dateng tuh." Lanjutnya.
Semua otot di badanku mengencang. Aku belum siap menghadapi Wonwoo hari ini. "Miss Doris boleh bantuin aku untuk ambil Dino gak? Um, aku mau membuatkan susu buat Dania."
"Maaf Miss, aku juga lagi nyuapin sarapannya Fendi. Itu tuh udah di tungguin." Aku bangkit dari duduk ku lalu menghampiri pintu utama daycare. Disitu berdiri Wonwoo yang sedang menggendong Dino yang sedang merengek tidak mau masuk. Ekspresi wajah Wonwoo sangat hampa dan dingin, sama dengan muka yang ia selalu pasang saat sedang mengantar Dino.
"Selamat pagi Dino!" Sapaku dengan ceria dan giat sesuai dengan SOP kerja. Mata Wonwoo menatapku kosong dan aku sama sekali tidak bisa membaca apa yang sedang ia pikirkan.
"Ayo Dino, Miss Hani sudah menunggumu." Ujarnya sambil mencoba melepaskan Dino dari gendongannya dan seperti biasa Dino merengek tidak mau. "Maaf ya Miss, kita hari ini telat. Dino bangunnya agak siang." Ujarnya, masih mencoba untuk melepas Dino. Mau tak mau aku pun harus mendekat kepada Wonwoo untuk mengambil Dino.
Aku mencoba untuk tidak menatap Wonwoo dan hanya fokus untuk mengambil Dino tetapi nafas hangat Wonwoo tidak sengaja mengibas rambutku. Bayangan malam itu kembali datang dan kali ini aku merasakan hangat yang sama. Kucoba tepis pikiran itu dan terus menarik Dino ke dalam genggamanku. Setelah beberapa menit, Dino menjadi agak letih dan akhirnya mau memelukku. "Terima kasih banyak Miss Hani. Dino jadi anak yang baik ya hari ini." Ujarnya sambil tersenyum. Ia pun mengecup keningnya Dino sebelum beranjak pergi kerja.
Aku dan Dino hanya menatap mobil sedan itu pergi. Dino pun langsung menangis dan merengek ingin ayahnya kembali. Ku bawa Dino ke dalam lalu mencoba untuk menenangkannya.
Aku tidak bisa berhenti memikirkan Wonwoo. Tapi sepertinya hal yang sama tidak Wonwoo rasakan. Ciuman malam itu sama sekali tidak menganggunya. Malahan ia bersikap seolah-olah ciuman itu tidak pernah terjadi. Apa ciuman itu tidak berarti bagi dia? Hani, sadarlah! Engkau sedang memikirkan seseorang yang sudah beristri. Lagian, aku sendiri yang menciumnya pertama kali. Mungkin dia hanya terbawa arus. Aku harus dapat melupakannya, jangan sampai perasaanku semakin dalam.
Aku melihat Dino yang masih terus menangis. Ku elus kepalanya lalu ku dekatkan ia ke dadaku. Ia terus menangis dan memanggil ayahnya. Sudah menjadi rutinatas ku setiap hari untuk menenangkan Dino di pagi hari sebelum aktivitas daycare di mulai. "Ayah pergi kerja dulu ya, nanti Dino di jemput kok. Nanti di rumah Dino bisa main lagi bersama ayah." Tangisan Dino pun mulai reda. Yang tadinya ia menangis dengan kencang sekarang hanya terisak.
Setelah tidak beberapa lama, Dino pun berhenti menangis. "Dino mau main tidak?" Ku tanya dia. Dia pun mengangguk lalu berdiri dari pelukanku. Ia pun berjalan menuju mobil-mobilan lalu menaikinya dan bermain sendirian.
Sudah sebulan lebih Dino pertama kali masuk. Di awal, keadaan Dino sangat parah. Miss Monica yang awalnya di tugaskan untuk menjaga Dino sering kena dengan tantrummannya. Ia sering mencakar, melempar mainan dan juga memukul anak-anak lain sehingga Miss Monica sendiri tidak sanggup menjaga Dino setelah 2 minggu. Makanya, Dino di oper ke caregiver yang lain yaitu aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Care)Giver
RomanceHani adalah seorang caregiver di sebuah daycare dimana orang tua yang sibuk bekerja menitipkan anak-anaknya. Pada suatu hari, kesilapan kecil membuatnya jatuh hati kepada Wonwoo, salah satu orang tua didikan anaknya.