Raut wajah cantik mahasiswi semester akhir itu tampak sangat ruwet, tumpukan kertas di lengannya dan rambut nya yang sudah tidak rapih menambah kesan ruwet pada dirinya.
"Capeeeeeeek, Ya Allah nyari kos yang cocok susah banget" gerutu gadis itu.
Kaki nya melangkah keluar kampus menuju ke salah satu coffee shop tempatnya bekerja part time yang hanya berjarak 5 menit jalan kaki dari kampusnya.
"Kring!!"
"Selamat datang di Senja Coffee" Suara rekan kerja nya terdengar saat gadis itu memasuki Coffee Shop.
"Sore Kak Sher"
"Sore Ay, tumben loyo banget?" tanya Sherly, Perempuan yang sedang berdiri di balik meja kasir.
"Iya nih kak, Aku baru selesai bimbingan ditambah ga nemu nemu kosan, Aku harus dapet kosan baru akhir bulan ini" Ayumi meletakkan bawaannya dan segera memasang atribut parttime nya.
"Kosan? Kosan lama lu kenapa emang?"
Selesai mencuci tangan Ayumi bergerak mendekat ke arah mesin kopi, "kontraknya habis kak, dan aku ga mau lanjutin. Terlalu jauh dari kampus dan tempat ini, udah gitu terlalu mahal juga bulanannya" tangan Ayumi bergerak membuat kan pesanan yang masuk.
"Cari kosan yang kayak gimana emang? Siapa tau gue bisa bantu" Sherly mendekat membantu Ayumi menyelesaikan pesanan.
"Yang standar lah kak, Ada dapur sama laundry room dan harga nya ga terlalu mahal. Lokasi ga terlalu jauh dari kampus dan cafe ini, udah gitu aja"
Pesanan selesai dan Sherly pun sudah memberikan kepada pemiliknya, "kayaknya di daerah belakang cafe ini ada kosan yang kosong deh kamarnya. Gue ada liat selebarannya dari minggu lalu, mungkin lu bisa coba kesana"
Mata Ayumi membola sangat excited, "beneran kak?"
Sherly hanya tertawa ringan, "iya bener. Coba deh besok pulang kampus gue temenin ke Gang Capella, ada disana selebarannya"
"Makasiiii kaak" Ayumi tersenyum lebar sebelum berlalu untuk mencuci peralatan yang baru saja ia gunakan.
***
"Makasi ya kak" kata Ayumi setelah turun dari motor matic milik Sherly di depan gerbang kos lamanya.
"Sama-sama, masuk gih udah malem banget"
Ayumi tersenyum lebar sembari memberikan gesture hormat, "siap kak. Hati-hati ya, kalo udah sampai kabarin"
Sherly melambaikan tangan sebelum akhirnya motor nya melaju pergi menjauhi kosan Ayumi. Ayumi langsung masuk ke kosan nya setelah Sherly sudah jauh dari kosan nya.
"Mbak Ay" Suara penjaga kos mengejutkan Ayumi sesaat setelah mengunci gerbang.
"Iya Mas, kenapa ya?"
"Saya dapet pesan dari ibu, kalau kamar Mbak Ay bulan depan sudah ada yang menempati. Mohon maaf sekali Mbak Ay sudah dapat kosan baru?" Raut wajah sungkan Ayumi dapat dari penjaga kosan nya.
"Terimakasih ya mas informasinya, Saya masih mau survey kosan besok ke daerah Capella, semoga cocok ya Mas"
Mas penjaga kos langsung terlihat lega, "Alhamdulillah Mbak, kalau boleh tau nama kos nya apa ya? Saya punya kenalan penjaga kos juga di daerah Capella, siapa tau kosan yang Mbak tuju ini yang dijaga temen saya"
Ayumi tersenyum, "kurang tau ya Mas, besok saya masih mau kesana sama kakak saya"
"Oh begitu" Penjaga kos nya manggut-manggut paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Angka 7
HorrorKamar nomer 7 itu tidak pernah punya penghuni tetap sejak penghuni terakhir di temukan gantung diri setelah turun aksi mahasiswa 7 tahun yang lalu. Ayumi lah si Penghuni ke 7 yang menempati kamar kos nomer 7 itu, dikarenakan harga sewa yang cukup m...