Kamar Nomer 6 - Si Bocil Kematian

16 1 0
                                    

Kalau kemarin kosan berisik karena Rara yang tingkahnya bikin orang seketika ingat Tuhan, hari ini beda lagi.

Jiji dengan sejuta ide nya lagi melakukan eksperimen di laundry room.

Anak kelas 11 itu nge gantung keranjang laundry di tali pramuka yang menjuntai dari tempat cucian.

Merasa keranjangnya berada di posisi yang pas, remaja rambut panjang itu mulai memasukkan beberapa potong pakaiannya yang basah. Iya kalian ga salah baca, pakaian basah. Dan memutar keranjang laundry itu sampai talinya saling melilit kuat, kemudian dilepaskan.

Tau kan apa hasilnya? Air dari cucian basah itu menghambur kemana mana dan membuat ruang laundry yang di buat setengah ubin setengah rumput sintetis itu basah kuyup.

"Ji? Ngapain?" Itu suara Ayumi. Yang baru bangun di jam 8 pagi di hari minggu yang cerah ini. Itu juga karena suara bising yang diciptakan Jiji.

"Lagi ngeringin baju" Jiji bahkan ga noleh ke Ayumi sedikit pun.

Kepala Ayumi mencoba masuk ke area laundry dari sela sela badan Jiji dan yang ia dapati malah sebuah keranjang yang tengah berputar sangat kencang disertai air yang berceceran keluar dari sana.

"Ngapain kamu ngeringin baju pake begituan? Dryer mesin cuci nya rusak?"

Jiji menggeleng, "engga, lagi nyoba hack dari internet"

"Itu tapi basah semua loh, kamu beresin ya nanti?"

"Iya gampang"

Bilangnya sih gampang, tapi sampai jam 10 pagi keranjang cucian kotor itu bahkan masih menggantung di tali jemuran :")

"Siapa nih yang abis mainin keranjang jemuran ga dibalikin lagi?!" Suara Chan terdengar menggelegar sampai di lantai dua.

Tersangka yang melakukan tindak kejahatan minimalis itu malah berjalan turun ke arah dapur dengan santai nya seolah bukan dia yang melakukan kekacauan itu.

"Ampe ku cek CCTV terus ketauan pelaku nya ku gantung kalian semua di tali jemuran! Liat aja!" Ancam Chan.

Gadis itu mulai melangkah ke arah pos satpam di depan, yang mana menyatu dengan ruang CCTV kosan.

Bukannya panik, Jiji malah dengan santai mengikuti Chan dari belakang sambil ngemut es krim yang barusan dia comot dari kulkas.

"Ngapain?" tanya Yura yang lagi duduk santai di ruang tengah kosan.

"Mau ke ruang CCTV" Chan langsung nyelonong tanpa noleh ke arah Yura yang kebingungan.

Makin bingung dia ngeliat Jiji juga ikutan ngintilin Chan sambil makan es krim, kenapa nih?

Tapi kayaknya keberuntungan lagi di pihak nya Jiji, ruang CCTV yang menyatu sama ruangan securiy kosan sedang kosong. Otomatis tidak ada yang bisa masuk karena kunci ruang security hanya dipegang oleh pak Arman —Security Kosan Tentrem.

"Kosong itu, kalian mau nangkring disana sampai kapan?" tanya Yura yang ternyata juga ikut pergi ke ruangan security di depan kosan.

"Tau nih Kak Chan, udahlah balik aja yuk. Nanti aja tanya nya kalau Pak Arman udah balik" Jiji menyenggol-nyenggol Chan pelan sebelum melipir ke pintu utama.

"Repot amat sih bocil" gerutu Chan yang akhirnya juga masuk ke dalam kosan.

*****

"Guys, Sarapan dulu siniii. Kak Ay udah masak" Alya nyembulin kepalanya dari sela pintu ruang makan ke arah ruang tengah.

Disana ada Chan yang masih gondok duduk bareng Jiji yang lagi asik main ponsel dan Gemi yang baru turun dari lantai dua.

"Heh diajak sarapan itu sama Alya" Tangannya Gem dengan enteng nge geplak kepala Chan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutukan Angka 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang