"Kak ini kunci kamar nya, kalau butuh sesuatu Saya di kamar nomer 1" Kata Mbak Dian sang penjaga kos.
Akhirnya setelah satu bulan Ayumi resmi menempat kamar nomer 7 itu, "terimakasih Kak Dian"
Mbak Dian pergi sesaat setelah membantu Ayumi memasukkan barang ke dalam kamarnya. "Lega bangeet kamarnya" Mata Ayumi mengidari sekeliling kamar yang belum selesai ia tata sepenuhnya.
"Besok aku kayaknya bakalan dekor deh, kata Kak Dian gapapa kalau mau dekor" ucap nya sendiri.
Kala tengah asik memandangi kamar nya rasa lapar menyerang Ayumi, "duh laper, masak mie aja apa ya?" Tangannya membongkar kantong belanja yang berisi beberapa bahan makanan.
"Tapi masih awal bulan" Ayumi bimbang, haruskah ia memasak mie instan pedas favorite nya atau memasak menu sederhana saja, "ah makan mie aja yang gampang"
Apapun kemelut yang di pikirkan, masak mie instan adalah solusi dikala kelaparan namun malas masak dan sayang jika harus order makanan online.
Ayumi menuruni tangga lantai dua menuju dapur yang berada tepat di bawah tangga dengan mangkok, telur dan mie instan ditangan kanannya.
Sepi.
Tidak ada kehidupan dikosan ini sore hari begini. Yang terlintas di pikiran Ayumi mungkin 7 penghuni kos yang lain belum kembali dari aktivitas harian mereka.
Karena menyadari bahwa ia hanya berdua di kosan bersama Mbak Dian, Ayumi sangat menikmati kegiatan memasaknya. Ia menyenandungkan sederet lagu yang ia suka, hingga seporsi mie dengan porsi telur itu matang.
Saat akan berbalik dan menaruh mangkok mie itu ke meja makan, Ayumi di kejutkan dengan sosok perempuan ber pakaian rapih yang tampak kusut, dengan rambut ikat kuda yang berantakan.
"Umh halo kak" Sapa Ayumi sembari sedikit menundukkan kepala saat perempuan itu membuka kulkas.
"Ah oh, iya haloo" Sapa nya balik, sepertinya perempuan itu tidak sadar akan keberadaan Ayumi disana.
Ayumi tetap disana, membiarkan mie nya membengkak karena di biarkan begitu saja.
"Eh makan aja kak, aku suka blank kalo balik kerja"
Ayumi hanya tersenyum lalu duduk, ia mulai menyantap makanannya. Namun, pandangannya tidak bisa lolos dari perempuan kuncir kuda yang masih bengong di depan kulkas itu.
Perempuan itu beralih duduk di depan Ayumi dengan kaleng soda yang sudah dibuka. "Aku gatau kalau ada penghuni baru. Tumben Mbak Dian ga bilang apa apa" seru nya.
Ayumi menyelesaikan suapannya kemudian menjawab, "mungkin Kak Dian terlalu sibuk kak jadi lupa. Lagian kan kita bisa kenalan"
Perempuan itu menelisik Ayumi lebih dekat, "kamu penghuni kamar nomer 7?"
Ayumi meneguk habis kuah mie nya lalu mengangguk, "Iyaa, kenalin namaku Ayumi Alhena, bisa di panggil Ayumi" Ayumi mengulurkan tangan.
Perempuan itu tersenyum lebar dan menjabat tangan Ayumi dengan senang hati, "Aku Hana Yudira, penghuni kamar nomer 2, anak anak biasanya manggil Kak Yura"
"Salam kenal Kak Yura, semoga kita akrab ya" Ayumi tersenyum lebar sementara Yura hanya tersenyum tipis.
'Anak ini beneran baik atau menyembunyikan sesuatu?'
***
"Anak anak kos biasanya baru keliatan abis magrib, kamu nanti pasti bakal denger suara ribut di jam jam segitu" Yura menemani Ayumi mencuci piring sembari membicarakan keberadaan penghuni lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Angka 7
TerrorKamar nomer 7 itu tidak pernah punya penghuni tetap sejak penghuni terakhir di temukan gantung diri setelah turun aksi mahasiswa 7 tahun yang lalu. Ayumi lah si Penghuni ke 7 yang menempati kamar kos nomer 7 itu, dikarenakan harga sewa yang cukup m...