"Halo aku Ayumi Alhena, penghuni kamar nomer 7. Salam kenal semuanya" Sapaan Ayumi di sambut dengan balasan hangat. Walaupun Ayumi merasa bahwa semua itu palsu, Ayumi berusaha menampik semua hal itu dan bergabung dengan teman satu kos nya.
"Malem ka, namaku Alya Auristela. Biasa nya di panggil Alya, aku di kamar nomer 8. Kita tetangga, nice to meet you ka" Gadis berambut panjang yang digerai itu menunduk kan tubuh nya sedikit dan tersenyum lebar.
"Halo kak, aku Jihan Hanna. Sering nya dipanggil Jijiiii, kamar nomer 6 di sebrang kamar kak Alya" Gadis lucu yang rambut nya dikepang itu memperkenalkan diri.
"Hehe aku Ranisa Kelaya, panggilannya Rara. Masih SMA hehe, kamar ku nomer 5, sebelahan sama jijiii" Gadis yang tadi melempar Jiji dengan kripik ikut mengenalkan diri, "yang di sebelah kak Yura itu, namanya Chandrika Kane. Itu sepupukuuu"
Gadis yang diperkenalkan mendecih, "Cil diem ah" sungut nya. "Panggil aja Chan kak, kamarku nomer 4, dekat tangga"
Ayumi tersenyum dan beralih menatap gadis lain di sebelah Chandrika terlihat tidak tertarik memperkenalkan diri. Hingga Yura menyenggolnya dan memberi isyarat agar memperkenalkan diri.
Dengan canggung gadis berambut bob itu memperkenalkan diri, "namaku Gemilang Arunika, biasa di panggil Gem. Kamar nomer 3, Salam kenal kak" Gem menundukkan kepala nya.
"Nah kan udah kenalan semua yaaa... Yuk kita mengakrabkan diri sebentar sebelum masuk kamar dan istirahat" seru Yura.
Malam itu berlalu dengan cepat, pukul 22.00 Yura membubarkan semua orang karena esok hari mereka masih beraktivitas seperti biasa. Kosan sudah kembali sepi, lampu lobby, ruang tengah, dan dapur sudah dimatikan. Menyisakan lampu lorong kamar yang dibiarkan menyala.
Namun bukan nya tidur, Ayumi malah menyalakan laptop berniat untuk memperbaiki skripsinya. Ia ingin segera menyelesaikan skripsinya itu dan mencari pendapatan yang layak.
Jarinya bergulir dengan ringan diatas keyboard, matanya menatap layar laptop itu dengan tajam. Sesekali sembari menaikkan kacamata nya yang melorot. Malam terus berjalan, pukul 01.00 dini hari Ayumi merasa matanya mulai berat.
"Wah aku harus ngopi atau ini ga akan selesai dan besok ga bisa bimbingan"
Ayumi membawa laptop nya turun ke dapur, ia sempat melihat ada mesin kopi didekat dispenser air. Dengan flash ponsel sebagai penerangan Ayumi menuruni tangga dengan perlahan, dengan harapan ia tidak menimbulkan suara yang terlalu bising hingga membangunkan penghuni lain.
Saat sudah sampai di lantai dasar, Ayumi mendapati seberkas cahaya dari arah dapur
'Eh? Ada orang?' batin nya.
Dengan perlahan Ayumi melangkahkan kaki nya agar tidak mengejutkan seseorang yang sudah berada disana terlebih dahulu. Memasuki dapur Ayumi mendapati gadis berambut bob yang sedang berdiri didepan mesin kopi sembari mengutak atik pad di tangannya.
Ayumi meletakkan laptop nya di meja pantry, mendengar suara benda keras saling bertemu membuat gadis didepan mesin kopi itu menoleh dan terkejut saat melihat masih ada orang lain yang terjaga di dini hari seperti ini.
"Kak Ayumi belum tidur?" sapanya basa basi.
Ayumi berjalan mendekat, "aku mau bikin kopi, ngantuk banget. Skripsi ku belum selesai" Mata Ayumi melirik ke jejeran kopi yang berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Angka 7
HororKamar nomer 7 itu tidak pernah punya penghuni tetap sejak penghuni terakhir di temukan gantung diri setelah turun aksi mahasiswa 7 tahun yang lalu. Ayumi lah si Penghuni ke 7 yang menempati kamar kos nomer 7 itu, dikarenakan harga sewa yang cukup m...