"Gimana kosan baru Ay?"
Ayumi mengangguk sembari membersihkan area mesin kopi, "bagus mas, penghuni nya juga ramah. Baik baik banget"
Sherly yang juga satu shift dengan Ayumi mendekat, "mereka ga aneh Ay? Cuma ber 7 di bangunan sebesar itu?"
Yang ditanya menggeleng, "ga ada yang aneh kak, mereka kaya remaja pada umumnya. Ada anak SMA nya bahkan" Mata Ayumi nampak bersinar saat menceritakan tentang teman satu kos nya itu.
"Serius anak SMA? Kosan Itu kan cukup jauh dari wilayah SMA" Mas Rudy menimpali.
Ayumi mengangguk, "iya mas anak SMA, 3 orang. Kelas 12 sama kelas 11"
Cheryl yang sedari tadi diam pun akhirnya ikut menimpali, "kosannya emang bukan kosan khusus mahasiswa ya?"
"Enggak mbak, campur gitu. Bangunannya dua lantai, kamarnya cuma ada 8"
Alis Cherylberkerut, "kamu ngekos dimana deh jadinya?" Ia mengeringkan tangannya dan mendekati Ayumi yang kini di kelilingi 3 orang.
"Kosan Tentrem mbak, kamar 7"
Cheryl membelalakan matanya, ia saling pandang dengan Rudy selama beberapa detik.
"Kamu tau nggak sih latar belakang kosan itu?" tanya Cheryl.
"Kamu tau kenapa kosan itu dihargain murah banget, padahal masuk kategori kosan elit?" Rudy juga ikut bertanya.
"Nggak tau sih mbak, mas. Kalau kata Kak Dian yang jaga disana, ibu kos nya memang lebih suka sedikit orang gitu" sahut Ayumi.
Sherly yang sudah curiga dari awal menyenggol Ayumi, "yakin ga ada apa apa Ay?"
Ayumi diam. Ya karena memang tidak ada apa apa, penghuni kosan itu juga menyambutnya dengan baik.
"Ay, di salah satu kamar kos itu, beberapa tahun lalu jadi lokasi penemuan mayat salah satu aktivis yang meninggal bunuh diri pasca kerusuhan yang merenggut nyawa tiga temennya"
Ayumi menahan nafas mendengar cerita Cheryl, "dan kamu tau di kamar mana?" Ayumi menggeleng.
"Kamar nomer 7" Rudy melanjutkan, "dua tahun sejak kejadian itu. Kamar kosan itu ga pernah ada yang ngisi, karena setiap ada penghuni baru pasti selalu diganggu. Bahkan ada yang sampai gila juga"
"Berita ini rame banget dikampus, udah kayak berita turun temurun yang pasti di ceritain ke maba, bukan mau matiin usaha orang, cuma memang ga sedikit korban nya" ungkap Cheryl.
Sherly bergidik ngeri, "kamu gamau pindah aja Ay? Mumpung belum lama. Kalau kamu kenapa napa gimana Ya Tuhan"
Ayumi tersenyum manis, "gapapa kak, ga ada apa apa. Mungkin pas itu penghuni yang lama memang ada trauma ada apa gitu, jadi nya ketrigger deh. Aku aman kok"
Tiga orang disana menatap Ayumi ragu, "aku oke kak, nanti aku kabarin deh kalau ada apa apa, gimana?"
"Beneran ya? Kabarin kita loh" tutur Sherly sambil menodongkan serbet ke arah Ayumi.
Ayumi tertawa dan menurunkan serbet itu dari depan wajahnya, "hahaha iya kaaaa"
***
Ayumi kembali ke kosan sekitar jam 10 malam saat shift nya selesai. Ayumi pikir semua penghuni kos sudah tertidur jadi ia sepelan mungkin melangkah kan kaki nya, takut menganggu.
Tapi langkahnya harus terhenti di depan tangga karena secara tiba tiba pintu kamar nomer 4 terbuka.
"Astaghfirullah"
"Allahu akbar"
Mereka sama sama terkejut melihat satu sama lain. Ayumi terkejut melihat Chandrika yang rambutnya berantakan keluar kamar tiba tiba, sedangkan Chandrika terkejut melihat masih ada manusia yang terbangun di jam segini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Angka 7
HorrorKamar nomer 7 itu tidak pernah punya penghuni tetap sejak penghuni terakhir di temukan gantung diri setelah turun aksi mahasiswa 7 tahun yang lalu. Ayumi lah si Penghuni ke 7 yang menempati kamar kos nomer 7 itu, dikarenakan harga sewa yang cukup m...