"Ba-"
"Baaang-"
"ABAAANNNGGG!!!"
'Ihh apa sihhhh, masih pagi berisik banget lohhhh' ucap ku dalam hati, masih di ambang tidur dan bangun
"WOIII!!!" Teriak adik kecil ku dari depan pintu kamar yang terbuka lebar
"Ughhhhh... ya ampun deeekkk, masih pagi lohhh, jangan berisik ahhh..."
"Masih pagi dari mana?! udah jam 9 tau gak?! Orang udah pada kerja abang doang yang masih di kasur!!" Balas adik ku dengan nada yang sama seperti ibu-ibu yang lagi mukulin anaknya...
.....
'oke, mungkin itu bukan analogi yang bagus'
"Udah, bangun ahh! Makan!" ucap nya sambil menghentakkan kaki menuju dapur
"iyaa iyaaaaa" jawab ku dengan suara yang masih setengah bangun.
Sambil meluruskan badan diatas kasur, kepala ku menoleh ke arah jendela kamar yang tepat berada di belakang ku. Cahaya matahari menampar dengan kecepatan 300 km/detik tepat ke wajahku yang masih berantakan
"Lahhh- !"
itulah kata-kata terakhir ku sebelum terkapar kembali di atas kasur akibat kekuatan matahari yang sangat luar biasa itu. Terlalu kuat sampai mengingatkan ku pada energi para extrovert yang dengan Pede nya mengajak orang ngomong di dalam angkutan umum untuk menghabiskan waktu dan bukannya main HP di kursi nya.
'Ahhhhh, sungguh kekuatan yang merepotkan' ucap ku sebelum kembali ke alam bawah sadar.
"ABAAAAANGGG!!!"
Ngomong-ngomong, aku punya kekuatan, ku beri nama 'Sister's calling'. Sesuai nama nya, kekuatan ini membangunkan ku dari bahay-
"woi..." Adik ku berdiri di pintu kamar dengan gayung di tangan nya
Dan tampaknya kekuatan ku bekerja dengan baik, aku bangun dari atas kasur dengan kecepatan yang bahkan sulit ditangkap kamera slow-mo.
'haaahhhhh, mereka bilang punya adik perempuan itu seru, aku akui, kalian ga salah... entah siapapun yang ngomong gitu' ucap ku dalam hati sambil berjalan loyo menuju ruang tamu rumah kami.
Rumah kami hanya sebuah apartemen biasa, tidak ada yang spesial sama sekali, terletak di lantai 8 di sebuah gedung hampir kumuh, orang sering melihat tempat ini sebagai sebuah apartemen biasa, hanya satu dari ratusan lain yang ada di sekeliling nya, namun untuk kami, ini adalah sebuah tempat berharga yang bisa kami panggil rumah...
'Setelah yang sebelumnya bersatu dengan tanah...'
Aku duduk termenung diatas sofa sambil menonton berita di televisi dengan roti tawar selai strawberry buatan adik ku tercinta sebagai sarapan pagi
'Pemirsa, pagi ini tepat pukul 7.46 seorang villain terlihat melakukan usaha merampok di sebuah toko perhiasan di pinggir jalan Avenue Park. Namun usaha nya gagal ketika hendak melarikan diri dari TKP ketika seorang Hero lokal datang untuk menghentikan aksi nya. cukup dengan satu pukulan perampok tersebut tergeletak di tanah. Aksi nya ini hanya berlangsung selama 3 menit sebelum seorang Hero datang untuk mengehentikan aksi kejahatannya! Hero yang terlibat bernama Tig-'
"Hemmm..." utar adik ku dari dapur sedang mencuci piring
'Aku tebak, bakal ada kata-kata yang sangat tidak enak di dengar keluar dari mulut adik ku tercinta ini' Ucap ku dalam hati
"Coba abang kayak gitu juga, pagi-pagi udah nyelamatin orang di jalanan sana, cari duit buat nafkahin adik nya, bukannya bangun kesiangan terus keliling-keliling distrik doang nggak ngapa-ngapain!!" ucap nya tanpa rasa ampun sedikitpun pada hati ku yang sudah terbelah-belah
![](https://img.wattpad.com/cover/338112957-288-k321404.jpg)