"AAAAAAAGGGGGHHHHHHHH!!!"
"Kewmana aja abaaaaang?? Hwaaaaaaaaaa???"
Tanya Lisa dengan suara lemas dan cara bicara yang sangat letoy
"AKU BISA JELASIN LISA! LEPASIN DULU TELINGA KU!! NANTI PUTUUUUUSSSS!!"
Mengabaikan permohonan ku, tarikan nya justru semakin kuat
Se-letoy nya Lisa yang baru bangun, dalam kondisi hampir tak sadarkan diri pun dia masih sangat mematikan, jauh lebih cocok menjadi hero dari pada aku
"Lisaaaaaaaa, Lisa Sayaaangggg, cuci muka dulu dong, baru bangun masih bau lohhhh"
Dan usaha ku untuk menyelamatkan diri masih terlalu amatir untuk makhluk se-level Lisa
"Maksudnyaaaaa??? Hwaaaaaaa???? Aku baauuuuuu???"
"N-nggak kok! Maksudnya kann alangkah lebih baik kalau kamu pergi cuci muka dulu, gosok gigi, biar ga ba-"
"Hwaaaaaa?????!!!!"
"Aagghhkk!!!"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku tak bisa berbohong dengan baik dengan adik ku sendiri...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lisa mengendus badan nya
"Humph!! Yaudah aku mandi dulu! duduk di sofa sana!" ucap lisa sambil melepaskan telinga ku dari capitan mematikan nya
"Haaaaaahhhhhhh, baik la- Aghk!"
Tepat setelah aku pikir aku sudah bebas, capitan nya kembali memangsa telinga ku
"JANGAN. LARI." ucap lisa tepat ke dalam telinga ku
"O...oke..."
Setelah itu capitan nya akhirnya melepaskan ku dan Lisa pergi menuju kamar nya sementara aku terduduk diam di sofa
"Huuuuuuu... Coba aja kamu tau aku habis ngapain, pasti langsung nangis mendengar penderitaan ku... " eluh ku dengan suara dibawah 50 decibel (cicak di tembok tepat dibelakang ku pun tidak bisa mendengar suara ku)
'Hm? Anak itu... '
Aku bisa lihat anak perempuan itu di balik pintu kamar ku, mengintip dari pintu yang sedikit terbuka
Menatap tajam ke mata ku...
Seperti mencoba untuk melihat sesuatu...
'Tidak mungkin... Topeng ku hanya menyisakan mata... '
Anak itu terus menatap seperti dia hampir menyadari sesuatu
'Tidak mungkin anak ini kenal siapa aku dari mata saja... '
Tidak lama setelah itu dia berhenti menatap, seperti kecewa...
Dan sepertinya aku tau kenapa
'Fiuhhh... Semoga saja aku bukan orang yang ada di pikiran nya'
Tak butuh banyak waktu untuk Lisa keluar dari kamar mandi dan ikut duduk di sofa bersama ku
1 menit...
2 menit.....
3 menit......
'Tolong lahhh ngomong sesuatu Lisaaaaaa!! Akwaarrrddd sekaliiiii!!'
"Abang... "
'AKHIRNYA!!'
"Siapa mereka?"
"Haa? Siapa?"
"Jangan pura-pura ga tau sekarang! Siapa anak-anak itu??"
"Wuoohhohoh, tolong, aku ngga ngerti kamu ngomong apa" Ucap ku sambil mengangkat tangan
"Ada 2 anak kecil di depan rumah tadi malam waktu aku nu- ehem - waktu aku mau buang sampah, Anak-anak itu kondisi nya luka-luka dan ga punya tenaga, dan sampai sekarang aku masih belum liat ada tanda-tanda orang hilang di berita TV, satu-satunya alasan paling logis hanya pekerjaan ga jelas abang itu!"
"Wooaaahhhhh, tunggu sebentar, cerita soal anak-anak itu cukup gila, tapi kenapa dihubungkan ke aku?? Lagipula itu bukan pekerjaan ga jelas, aku juga kerja untuk cari uang di luar sana"
"Uang yang ga pernah keliatan..."
"Haa? Apa?"
"Yang penting aku butuh penjelasan soal Anak-anak itu!! Dan aku butuh solusi sekarang juga!!"
"Haaaaaahhhhhhh... Berapa kali aku bilang? Aku ga ada hubungan nya dengan ituuu... "
Jawaban itu sepertinya tidak memuaskan untuk Lisa, melihat dari reaksi nya yang tidak berubah sama sekali dan masih menunggu jawaban dari ku
"Haaaaaaaaaahhhhhhhhhh.... " Aku menghela nafas kekalahan...
Setidaknya itu lah yang dipikir Lisa...
"Aku paham intinya sekarang, tapi, aku benar-benar ngga tau apa yang sedang terjadi disini... "
"Nah-! "
"TAPI!! Setidaknya aku punya solusi sementara... " potong ku
"Gimana kalaaauuuuuu.... Kita jaga anak-anak itu sementara waktu, selagi aku carikan tempat tinggal baru mereka? Pasti ada panti asuhan diluar sana yang mau menerima anak entah berantah kan? " lanjutku dengan penuh kepercaya-dirian
"Kenapa harus gitu? Kenapa ga bawa ke kantor polisi aja?"
"Siapa yang tau anak-anak ini siapa? Mungkin mereka ada hubungan nya dengan hal yang tidak kita inginkan? Menyerahkan mereka ke polisi cuma akan bawa resiko yang tidak perlu ke rumah ini kan?"
Lisa senyap...
Seperti sedang memikirkan sesuatu...
Atau mungkin mencoba memperhatikan kalau aku ingin melakukan hal yang aneh?
"Haaaaahhhhh... Terserah lah... Tapi anak-anak itu bukan urusan ku! Dan aku cuma kasih waktu paling lama seminggu! Cepat cari tempat nya!"
'YEEEESSSSS!!!!'
"Ehem... Siap! Laksanakan!"
Setelah itu Lisa pergi ke kamarnya, masih terlihat tidak puas, tapi setidaknya untuk sekarang krisis terbesar sudah terlewati
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
'Ada yang aneh disini... '
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
