H-1

541 56 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Ibun melirik sisulung yang baru turun, terus dia senyum kearah anaknya.

"Selamat pagi Ibun sayang."

"Pagi kembali kakak sayang." Balasnya. "Bisa bantu Ibun?"

"Bantu apa?"

"Bangunin Juan yah !! Ibun mau bangunin Jean."

Davin mengangguk sanggup, membangunkan Juan lebih mudah daripada harus menghadapi Jean.

Dua orang itu berjalan kearah lantai dua, kamar Davin sama Jean tuh searah, di sebelah kanan. Kalo kamar Juan, ada di sebelah kiri dari ruang tengah lantai dua.

"JEANN... BANGUN NAK !!" Pas pisah arah, Ibun mulai teriak buat pembukaan aja sebelum menghadapi anaknya yang satu ini.

"IBUN JANGAN MENDEKAT !! IBUN JANGAN MENDEKAT !!" Sebuah suara balasan dari dalam kamar terdengar, menandakan pengisinya sudah bangun.

Tapi walaupun begitu, Davin tetap memilih untuk membangunkan Juan.

Si sulung ngetuk pintu seperti biasa, walaupun tak ada jawaban dia langsung masuk.

Ngeliat gundukan selimut yang menggunung, Davin segera menghampiri arah kasur.

Puk Puk

Davin nepuk-nepuk bagian atas selimut. "Juan, bangun !!" Titahnya, melihat tidak ada pergerakan, Davin kembali mengulang hal yang sama.

"Emmmmnh." Lenguhan panjang terdengar dari balik selimut.

"Bangun, udah pagi !! Ayo, Ibun sama ayah nunggu buat sarapan."

Melihat selimut yang mulai tersingkap dan mata adiknya terbuka walaupun sedikit, Davin langsung berdiri.

Dia membiarkan adiknya untuk mengumpulkan kesadaran terlebih dahulu, Davin juga bantu membuka tirai jendela dikamar itu.

"Gak gelap apa? Ini tirai hitam banget, cahaya aja gak berani ngintip kedalam kamar."

"Sengaja." Gumaman Davin terjawab, dia menoleh dan mendapati tubuh tinggi Juan sudah berdiri dibelakangnya.

"Kenapa sengaja?"

"Biar gak ada yang ngintip kita." Bisik Juan dengan suara seraknya, Davin muter bola matanya.

"Dasar, udah sana cuci muka !!"

"Morning kiss?" Juan mengangkat sebelah alisnya.

Davin menatap sang adik, kemudian mendekati nya dan sedikit berjinjit.

Chup

"Selesai, sana mandi terus langsung kebawah !!"

Juan ngangguk. "Siap sayang."

Davin gak lagi menanggapi adiknya, dia turun dan menuju ke dapur.

"Selamat pagi ayah." Sapanya.

Si kepala keluarga tersenyum, manik tajam nya melirik si sulung lewat kacamata.

Pilihan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang