Love Part II

963 107 25
                                    

ESFJ with INFP

INFP: Sedang membuat kue untuknya?

ESFJ: Ya. (Sambil fokus membuat kue).

INFP: Kau terlihat menikmatinya.

ESFJ: Sangat. Bagaimana denganmu? Sudah menemukan seseorang.

INFP: Kekasih? Tidak, maksudku, mungkin akan sulit.

ESFJ: Sebaiknya kau segera menurunkan standarmu.

INFP: Kau salah paham. Aku tidak benar-benar punya standar yang tinggi.

ESFJ: Kalau begitu, apa standarmu?

INFP: Emm .... Aku hanya ingin merasa nyaman. Aku perlu tempat yang mau menerimaku bagaimana pun aku, tanpa perlu berpura-pura. Juga seseorang yang mengganggapku sebagai impiannya yang menjadi nyata.

ESFJ: Standar itu tinggi.

INFP: Tidak. Cukup menerimaku apa adanya dan mencintaiku sepenuh hati.

ESFJ: ...

ESFJ: Standarnya tinggi.

INFP: No!

ESFJ: Kau tahu standar terendah?

INFP: Apa?

ESFJ: Cari yang mau saja dulu padamu. Urusan lain biar nanti saja dipikirkan.

INFP: ...

INFP: Kau seperti menganggapku tak punya harapan.

ESFJ: Jelas kau punya. Sebab itu aku mengatakannya.

INFP: Aku punya harapan kalau standarku disetel ke yang terendah? (berkaca-kaca).

ESFJ: ... (panik).

ESFJ: Bukan begitu maksudku ... ah, emm ... begini .... OKE, OKE! Maafkan aku hiks! Aku yang salah bicara!

Catatan penulis: INFP hanya ingin kisah cinta fairytale, kenapa kau merusaknya, ESFJ?

***

ISTP with ISFP

ISFP: Kak. Kau menyukai tetangga kita, kan?

ISTP: ...

ISFP: Kak!

ISTP: ....

ISFP: KAKAK! Aku bertanya padamu!

ISTP: Urus dirimu sendiri, bocah!

ISFP: Huh! Padahal kalau kakak bilang iya, aku punya bahan yang bisa diobrolkan dengannya.

ISTP: Nya? Maksudmu tetangga kita?

ISFP: Ya, kami mengobrol lewat pesan. Dia sangat ramah.

ISTP: Bagaimana bisa? Sini perlihatkan padaku sebagai bukti.

ISFP: Enak saja! Kau pikir aku bisa dibodohi? Minta sendiri kontaknya sana! Dia teman satu fakultasku. Kau bisa menjemputku besok kalau ingin melihatnya. Kurasa dia ada kuliah juga besok.

MBTI Group Chat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang