Bab 30

610 52 16
                                    

Bela dia meninggal setelah melahirkan kemarin,"

Deg

Deg

Deg

"Apa Ma," ucap gadis bercadar itu mendekati Tika . air mata nya menetes di balik cadar tersebut.

"iya dia terkena leukemia setadium 4,"

"a--- apa. ma,"

"yang sabar Senja," ia memeluk Senja erat.

"akhhhhhhhhhhhhhhhh bela hiks hiks hiks,"

"andai aku tak meninggalkan nya pasti aku sempat melihat senyum nya,"

"dia sudah bahagia senja mendapatkan suamj yang mencintai nya dan anak laki laki yang sehat,"

"apa sudah di kuburkan,"

"sudah,"

"aku ingin melihat makam nya,"

"Ayuk,"

"aku masih harus berpamitan dengan teman ku."

"baik lah,".

"tolong jaga Ara,"

"anak dari teman mu,? tanya Tika

,"iya,"

"pergilah cepat," ucap Tika

dan Senja hanya mengangguk. Senja menghapus air mata nya ketika menyesuri perkebunan Teh.

di ujung sana ia melihat Anita yang mengantri.

"ada Apa? mana Ara," ? tanya Anita

"aku titipkan. ," jawab Senja. .

"hey kenapa kamu menangis,"

"Bela di meninggal!!!" ucap nya sambil menangis.

"yang sabar ya Senja, dia sudah bahagia disana.. "

"kamu benar . aku harus tegar."

kedua nya pun kembali ke rumah Anita.

"ayo," ucap Tika

"sebentar aku ambil baju dulu."

"ah tidak usah nantik ambil di butik,"

"salam buat Ara ya. bilang aku akan kembali."

"iya" Jawab Anita
*****

mereka sampai di mobil. "ada banyak yang ingin ku ceritakan pada mu, tapi rasa nya terlalu banyak,"ucap Tika.

"Apa ma,"

"Bela menuliskan surat Wasiat untuk mu,"

"wasiat apa Ma,"

,"ada di rumah,"

"Wira sangat terpukul kehilangan Istri nya terutama ia pergi karna penyakit nya."

"sejak kapan,"

"Mama tidak tau tapi semenjak kamu pergi ia sertres dan keadaan nya memburuk,"

"semua ini salah ku," ucap Senja menunduk.
tanpa ia bisa tahan air mata nya mengalir lagi.

setelah perjalanan beberapa jam . akhir nya mobil yang di tumpangi Tika sampai di Jakarta.

"Ma bangun kita sudah sampai,"

"akh maaf ketiduran sepanjang perjalanan. Mama tidak tidur dari semalam. "

"Ayo kita turun Ma,"

"Baik lah,"

*********
di sebuah pemakaman Seorang Wanita bercadar menangis di atas gundukan Adik nya." maafkan kakak bela,"

"kakak menyesal. andai Kakak tak egois. pergi meninggalkan mu, pasti kakak bisa lama lagi  bersama mu.,"

MENCINTAI DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang