bab 3

5.1K 368 9
                                    

Sudah seminggu kepergian tuan surya dan tahlilan untuk 7 hari tuan surya sudah berakhir. Dan semua kerabat dari nyonya tika dan tuan surya sudah pulang ke rumah masing masing.  nyonya tika tidak keluar dari kamar selama seminggu bahkan nyonya tika tidak makan kalo tidak senja yang menyuapi. Tidak ada makan malam seperti biasa nya di meja makan. Rumah ini terasa kosong setelah kepergian tuan surya.  Hanya wira yang makan di meja makan itu ketika tengah malam. Senja tau karna sering memergoki Wira makan di tengah malam

Tapi hari ini berbeda ketika senja mengantarkan makanan pada  tika. Tika bersuara "malam ini ibu ingin kita berkumpul lagi di meja makan. Sudah cukup ibu bersedih dan berkabung masih ada Wira dan kamu dalam hidup ibu, " ucap tika tersenyum pada senja

" saya senang akhir nya ibu mempunyai semangat lagi untuk menjalankan hidup, " ucap senja memeluk tika.

"ibu akan siap siap turun,  kamu panggil wira juga ya untuk makan malam dan ajak bela juga, "

"iya bu, " ucap Senja memang ketika makan malam ia dan adik nya ikut makan malam bersama keluarga atmaja karna semua pelayan telah pulang.  Ada lima orang pelayan termasuk diri nya dan hanya diri nya lah yang menginap di rumah ini. Dan bela adik nya bukan termasuk pelayan di rumah ini karna ia ingin bela fokus pada kuliah nya

Senja melewati beberapa pintu kamar untuk sampai di depan kamar Wira lalu mengetuk nya, " masuk," ucap wira

Senja membuka pintu nya dan berdiri di tengah pintu ia melihat Wira sedang berbain game sambil menoleh ke arah nya.  Ah ternyata kebiasaan nya tidak berubah walau sudah dewasa. Tanpa sadar senja pun tersenyum dan itu tidak luput dalam penglihatan Wira

"tuan nyonya tika ingin anda turun ke bawah untuk makan malam, "

Wira merasa senang akhir nya ibu nya mau keluar kamar, " oke kau boleh pergi, "

Senja pun turun dan menyiapkan makan malam sendirian tanpa ada seorang yang membantu. Biasa nya bela ikut membantu tapi sekarang ia tak ingin menggangggu adik nya karna adik nya itu pasti banyak tugas.

Senja meletakkan nasi dan lauk di atas meja serta minuman.  Dan beberapa peralatan makan. Walau ia harus bolak balik meja makan dapur dan itu sudah biasa .

Tak berapa lama tika turun dari tangga dan duduk di kursi di meja panjang itu.

Akhir nya selesai juga ucap seja dalam hati

"bela mana?,"

"oh iya bu bentar saya panggilkan, "

Senja berjalan ke kamar nya walau kamar pembantu tapi kamar itu luas memiliki dua ranjang berukuran kecil

Senja membuka kamar nya di lihat nya adik nya sedang berkutat dengan leptop nya "Bela kamu di panggil nyonya tika untuk makan malam, "

"ah tumben nyonya tika mau keluar kamar, " tanya bela menutup leptop nya

"jangan banyak tanyak ayo ikut kakak, "

Mereka berdua jalan beriringan menuju meja makan di lihat nya Wira sudah duduk di meja makan,

Wira menatap perempuan asing di hadapan nya dan jantung nya kenapa berdetak dengan cepat. Ini aneh kenapa ia merasa familiar dengan wajah itu, dan kenapa wanita asing ini makan bersama nya

Siapakah wanita asing ini

Ke dua perempuan itu duduk di hadapan wira dan tika. "ini senja kamu udah bertemukan dengan senja, " ucap ibu nya menoleh pada wira

"sudah bu di pemakaman, "  jawab wira dengan acuh. Dia sudah tau tentang senja tapi ia ingin tau wanita di samping senja

Seperti mengerti pertanyaan yang berada di pikiran putra nya tika pun memperkenalkan bela
"dan di samping nya itu bela" ucap tika mengagetkan wira

MENCINTAI DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang