BdL: Masa Lalu (2) 😧

8.5K 716 6
                                    

Flashback on

15 tahun yang lalu

Prang....

"Cukup mas! Aku udah ga tahan sama kamu, sekarang aku minta pisah!" teriak seorang perempuan.

Bruak

Seorang laki-laki menendang pintu.

"Jangan buat saya murka Syifa!" bentak Galuh yang terpengaruh oleh alkohol.

"Aku mau kita pisah, aku mau hak asuh Angkasa jatuh ke aku dan hak asuh Langit jatuh ke kamu!"

Plak

"Jangan mulai Syifa!!"

"Kenapa mas?, Sebenernya mau kamu itu apa?! Selalu main tangan sama aku! Sama anak-anak!?" teriak Syifa kesetanan.

"Bahkan kamu ga mau kerja! Selalu aku sama Angkasa yang cari uang! Kamu ga malu sama orang-orang?! Kamu tega sama aku yang rela memutus hubungan darah dari keluarga kandung aku sendiri yang lebih memilih kamu di bandingkan pria yang ayah jodohkan sama aku?!"

"Setiap hari kerjaan kamu ga jauh dari judi! Mabuk!. Kamu ga mikir? Angkasa yang bahkan rela ngorbanin masa kecilnya dengan jualan koran di lampu merah! Kamu kalah sama anak bau kencur yang kalo di pikir-pikir masih perlu di manjakan sama orang tua nya, liat badan Langit mas! Orang-orang banyak yang bilang kalo Langit kekurangan gizi karna badan nya kurus!!"

"Kamu ga mikirin semua itu! Yang kamu pikirin itu cuma minum! Minum! Dan minum! Kalo ga ada uang minjem ke rentenir! Siapa yang susah? AKU MAS AKU!!!"

"Diam!!" teriak Galuh kemudian mengambil pisau yang tergeletak di meja.

"Apa? Mau bunuh aku? Silahkan mas! Asal jangan sentuh anak-anak aku"

Dengan tak pikir panjang Galuh langsung menghunuskan pisau itu hingga melukai bahu Syifa, Angkasa yang sedari tadi mengintip pertengkaran kedua orang tua nya dari balik dinding segera menghampiri sang bunda untuk melihat keadaan nya.

"Bunda! Bunda ga papa? Hiks" isak Angkasa sambil memeluk Syifa.

Melihat itu Galuh pun langsung menarik tubuh kecil Angkasa untuk menjauh dari sang ibu, tapi bukan Angkasa namanya jika tidak ada perlawanan dari nya.

Dengan keras Angkasa menendang aset berharga milik Galuh hingga membuat sang empunya mengerang kesakitan karna ulahnya.

Melihat kesempatan itu Syifa langsung menggendong Angkasa dan pergi dari rumah tanpa membawa apa-apa.

-----

Hiks

Huwaaa

Nda!

Nda!

Seorang anak kecil menangis karena mencari sang bunda. dia lapar, dia ingin mimi.

Saat ini keadaan rumah sepi tanda anak itu sendiri di rumah, sang ayah entah pergi kemana, lalu bunda dan saudara lari dari rumah.

Langit menangis keras karena merasa dia sendirian di dalam rumah. Hingga suara tangisannya di dengar oleh tetangga.

Cklek

"Astaga, anak sekecil ini di biarkan di rumah sendirian? Sungguh tidak ada otak orang tua nya!" geram seorang wanita tua yang dengan segera menggendong Langit dan dia bawa ke rumahnya.

Wanita paruh baya yang selama ini merawat Langit dengan memberikan kasih sayang yang tulus, namun itu tidak berlangsung lama karena wanita itu tutup usia di saat usia Langit baru menginjak 6 tahun.

Bintang Di Langit [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang