BdL: Langit vs Cio 😎

9.3K 812 7
                                    

Selamat hari minggu, jangan lupa vote and komen neng. Nanti ga saya lanjutin nih cerita //ngancem





Enjoy.











-----
Seperti biasa nya, Langit bangun lebih awal dari Bintang untuk menyiapkan sarapan. Dia menyiapkan beberapa roti dan kemudian memanggang nya dengan pemanggang roti, setelah menunggu beberapa saat akhirnya roti telah selesai di panggang.

Sembari menunggu roti itu dingin, Langit mengambil selai coklat di lemari.

Langit dengan telaten mengolesi roti dengan selai coklat kesukaan Bintang

Setelah selesai dengan sarapan akhirnya Langit kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah.

------

Di mobil.

Tidak ada percakapan dari keduanya, mereka sama-sama diam dengan pikiran masing-masing, Langit sibuk menatap keluar kaca jendela mobil, sedangkan Bintang fokus mengemudi.

Sesuatu terlintas di pikiran Langit, kenapa dirinya sangat ingin memakan es krim? Apa lagi es krim dengan toping oreo, padahal dia tidak suka oreo. Sungguh membingungkan.

Tidak lama kemudian mobil berhenti di depan SMA Pancasila. Langit membuka seatbelts dan setelahnya menyambar tangan Bintang untuk di cium nya.

Lalu bergegas membuka pintu mobil untuk segera pergi, namun tangan nya di tarik oleh Bintang.

Langit menatap Bintang dengan tatapan mata seolah bertanya.

"Ini" Bintang menyodorkan black card ke Langit.

"Ngga, lo aja yang pegang" tolak Langit sambil menarik tangan nya dari genggaman tangan Bintang.

Bintang menghela nafas. "masih marah?" tanya nya.

"Ga, gue ga marah"  jawab Langit tanpa menatap Bintang.

"Kalo gitu kenapa nolak?"

"Itu kan punya lo" dalih Langit.

"Punya gue punya lo juga, lagi pula gue punya banyak"

"Tap-"

Cup

"Ga ada tapi-tapi an sayang"

Langit mendengus kemudian mengambil kartu itu dan pergi memasuki gerbang sekolah.

Mobil Bintang melaju meninggalkan SMA Pancasila.

Langit berjalan di koridor kelas 10, karena perjalanan menuju kelas nya harus melewati koridor kelas 10.

Banyak adik kelas menyapa nya dan tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada Langit, Langit merespon dengan senyum ramahnya. Jangan lupakan jika Langit friendly ke semua orang.

--------

Di SMP Garuda.

Bel pulang sekolah berbunyi, Bintang bergegas membereskan buku-buku yang di atas meja dan memasukkan nya ke dalam tas.

Kini Bintang tengah berjalan menuju tempat parkir, tapi niat nya harus dia urungkan karena seseorang menghadang jalannya.

"Bintang" lagi lagi suara lembut itu masuk ke gendang telinga nya, ia muak mendengar nya.

Bintang tidak menghiraukan, dia tetap melanjutkan langkahnya menuju mobil miliknya.

Tangan nya di tarik, membuat Bintang berdecak kesal.

"Ck apa?"

"Boleh nebeng?" tanya siswa itu dengan ragu.

"Ga" tegas Bintang.

Bintang Di Langit [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang