12. My Oppa

1.6K 229 58
                                    

Silakan tinggalkan comment dan vote kalian, ya. 

Semakin banyak semakin cepat update-nya 

XOXO 

Happy Reading!

***

Dalam pernikahan yang dia jalani dengan Taehyung, Lisa tidak pernah berpikir akan memiliki kehidupan yang harmonis atau bahagia seperti kebanyakan pasangan suami istri lainnya. Dia sadar betul bahwa hubungan yang tidak berdasarkan cinta tidak akan pernah memiliki happy ending seperti drama atau buku fiksi. Karena itu selama ini Lisa pikir dia akan baik-baik saja selama tidak menjatuhkan hatinya pada Taehyung.

Lagipula meski cukup sering melakukan sentuhan yang intim, tidak ada yang berubah dalam  hubungan keduanya. Taehyung tetap menjadi suami yang dingin, ketus, dan terlalu banyak aturan. Lisa pikir dia tidak akan mampu bertahan dengan Taehyung kurang dari satu bulan, sebuah keajaiban dia mampu melewati satu tahun bersama Jung Taehyung yang selalu dia pandang rendah.

Baginya, Jung Taehyung hanyalah seorang pria tidak tahu  malu yang menjual diri pada keluarganya demi bisa hidup lebih baik. 

Setidaknya itu yang Lisa yakini sampai sekarang. 

Namun, kenapa dia menjadi khawatir saat mendengar kabar Taehyung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit?

"Kita sudah sampai di rumah sakit, Nyonya." 

Kang Lisa mengangguk, ia membuka pintu mobil sendiri sebelum Pak Park melakukannya. Perasaannya menjadi tidak tenang, entah kenapa. Apa karena ini pertama kalinya Taehyung pingsan saat bekerja? Akan jadi bagaimana pandangan orang-orang kalau mengetahui seorang presdir kelelahan bekerja bahkan sampai pingsan. Mungkin Lisa akan dianggap sebagai istri yang tidak becus mengurus suami. 

Lisa mengabaikan semua sapaan staff rumah sakit yang mengenali dirinya. Ia terburu-buru sampai ke kamar VVIP tempat Taehyung berada.

Tangan Lisa membuka kamar inap Taehyung dengan pelan. Keningnya mengerut saat melihat seorang wanita yang tidak ia kenal duduk di kursi sebelah ranjang pasien. 

"Siapa?" tanya Lisa dengan suara dinginnya. Sorot matanya menajam saat melihat wanita itu menatapnya dengan senyum hangat. Lebih dari itu, beraninya dia menyentuh tangan Taehyung?

"Kau kekasihnya atau apa sampai memegang tangannya begitu?" Lisa berjalan mendekat. Ketukan high heels yang ia kenakan menggema di ruangan mewah yang hening tersebut. 

"Oh, maaf, Nyonya. Pak Presdir yang menggenggam tangan saya terlebih dulu," jawab Yura dengan sopan. Ibu jarinya bahkan berani mengelus punggung tangan Taehyung.

"Dia melakukannya saat tidak sadar begitu?"

Yura mengangguk, masih terlihat tenang. Tidak ada ekspresi ketakutan sama sekali meski Lisa menunjukkan wajah sinisnya.

"Dan kau yang tidak tahu diri memanfaatkannya dengan baik? Kenapa? Kau berharap bisa menjadi pelacurnya?" 

Mata Yura membelalak. "Maaf? Apa maksud Anda, Nyonya? Saya hanya tidak bisa melepaskannya saja."

"Kenapa kau tidak bisa melakukannya? Dan sebenarnya siapa kau?"

"Ah, saya sekretaris baru Pak Presdir. Nama saya Kim Yura," jawab Yura dengan wajah polos. "Mohon jangan marah hanya karena masalah sepele, Nyonya."

Sudut bibir Lisa naik, meremehkan Yura yang tampak polos. "Maksudku, siapa kau yang berani menjawabku dengan penuh percaya diri?"

"Anu, itu...."

"Keluar!" perintah Lisa. 

"Ya?"

Tangan Lisa terangkat, meraih rahang Yura dan mencengkramnya kuat. "Keluar sekarang juga, you bitch! Stay away from my oppa."

Bola mata Yura bergetar saat bertatapan dengan sorot dingin milik Lisa. Dia sudah mendengar bahwa istri presdir adalah wanita berkharisma yang dingin dan kasar, namun tak menyangka jika Kang Lisa sebegini menakutkannya.

Dan juga, bukan kah ada rumor kalau hubungan presdir dan istrinya tidak baik? Jadi, kenapa sekarang Lisa menjadi begitu marah?

"Ugh ...." 

Lisa dan Yura kompak menoleh pada Taehyung yang perlahan mulai membuka mata. 

"Pak Presdir? Anda sudah sadar?" Yura menepis tangan Lisa yang mencengkram rahangnya dan kembali meraih tangan Taehyung. "Saya khawatir."

Hal yang pertama Taehyung lihat adalah atap putih rumah sakit yang buram, ia masih merasakan pusing di kepalanya yang terasa berat dan seakan mau pecah. Lalu kepalanya menoleh dan melihat Lisa yang berdiri dengan wajah dingin dan ketus. Namun, Taehyung bisa melihat sorot lega dari mata cokelat istrinya yang hangat. 

Bibir Taehyung tersenyum. "Istriku. Kenapa datang ke rumah sakit saja kau cantik begitu?" 

Mata Lisa membelalak dengan bibir sedikit terbuka. Apa pasien memang biasanya mengatakan hal memalukan begitu saat baru sadar?

"Anu ... Pak Presdir. Saya juga ada di sini."

Taehyung menyorot sinis pada Yura yang memasang wajah khawatir, dan dia baru sadar jika sejak tadi sekretaris baru itu masih memegangi tangannya. 

"Saat melihatmu apa yang dikatakan istriku?" Taehyung menarik tangannya membuat Yura tersentak.

Yura menunduk. "Beliau ingin saya keluar."

"Begitu?" 

"Iya, Presdir. Padahal saya...."

"Lalu kenapa kau masih di sini?" tanya Taehyung sinis. "Kalau istriku memberi perintah, kau harus patuh dengan baik."

Lisa menghela napas pendek. "Sepertinya anjing baru ini masih belum dilatih dengan baik, ya, Pak Presdir?" 

Tangan Lisa mendorong Yura sampai terjatuh dari kursi. "Dia bahkan bukan anjing yang imut. Jadi sepertinya tidak ada alasan untuk mempertahankannya." 

Sebagai seorang yang berpendidikan, Kim Yura mengerti dengan baik apa yang dikatakan Lisa. Wanita itu berencana untuk memecatnya dan hal itu tidak boleh terjadi. Dia masih memiliki keluarga yang harus dia tanggung hidupnya. Karena itu, Yura buru-buru bersimpuh di bawah kaki Lisa. Berharap tidak dipecat. 

"Ma-maafkan saya, Nyonya. Saya mengaku salah, saya tidak akan melakukannya lagi. Saya ... saya sudah bersikap tidak sopan pada, Anda." 

"Maafmu itu terlambat. Dasar!" Lisa duduk di atas kursi yang tadi di duduki Yura. "Pak Park, kau di luar, 'kan? Cepat bawa hewan ini keluar!"

Tidak perlu menunggu waktu lama, Pak Park masuk dengan tenang dan langsung menyeret Yura keluar dari kamar inap Taehyung. Lisa menyentuh dahinya, ia tidak pernah berpikir ada seseorang yang berani membuatnya marah begini. 

Dan kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya dia harus berurusan dengan pegawai perusahaan. Karena Taehyung pula.

"Kau ingin aku memecatnya?" tanya Taehyung setelah beberapa saat hening.

"Apa di perusahaan dia tidak kompeten?" 

"Kerjaannya cukup baik. Dia cerdas dan pandai bicara," balas Taehyung sambil memejamkan mata. "Karena pekerjaan Nona Han Eun Bi sudah cukup banyak, aku pikir menambah satu sekretaris lagi tidak masalah."

"Kalau kerjaannya bagus pertahankan saja dia," jawab Lisa santai. Dia bukan orang yang mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan. Lagi pula, kalau Yura memahami kemarahannya dengan baik, dia pasti tak akan berani macam-macam lagi.

"Apa tidak masalah? Dia kan sudah menyentuh oppa-mu."

Lisa tidak bisa lebih terkejut lagi dari ini. Mulutnya reflek terbuka dengan mata melotot tajam. "Op ... Oppa kau bilang?"

Masih dengan mata terpejam, Taehyung mengangguk. "Stay away from my oppa, aku mendengar dengan jelas saat kau bilang begitu."

Lisa menutup mulutnya dengan kedua tangan. Rasanya ia mau menenggelamkan diri ke dasar lautan saja. Sejak kapan Taehyung sadar dan mendengar semua yang dia katakan?


To Be Continued

Give Me A Taste Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang