"Vian, tolong airnya dimasukkan ke termos! Kalau sisa, taruh di teko."
"Iya, Ma! Tunggu bentar, masih boker!"
***
"Vian, tolong airnya—" Wanita itu mendadak menghentikan kalimatnya. Dia terperanjat lalu menunduk, "Ampuni aku, Tuhan. Aku hanya terlalu terbiasa, bukan lantas tak bisa menerima."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pentigraf (Cerita Pendek Tiga Paragraf)
AcakDalam tiga paragraf ini, tidak menutupi moral yang bisa kita maknai darinya. :) Salam literasi