55.

6.7K 701 55
                                    

🥀🥀🥀

Jeno berjalan di belakang mengikuti langkah sungchan dan Yujin, hingga langkah mereka terhenti di salah satu pintu apartemen yang dia yakin itu adalah apartemen wanita yang mengandung anak sungchan.

Jeno melangkah masuk ke dalam, apartemen itu terlihat rapi dan bersih.

"Aku akan membereskan baju nuna dulu kak"
Ucap sungchan melirik ke arah Jeno, Jeno mengangguk kemudian membiarkan adiknya pergi bersama wanita itu ke salah satu kamar.

Jeno mengelilingi ruang tamu sekilas melihat foto foto yang tertata rapi disana, Jeno yakin yujin adalah gadis yang berasal dari keluarga terpandang tapi kenapa dia gampang sekali memberikan tubuhnya pada orang lain? Terlebih pada sungchan yang dia kenal polos.

Tok tok...!

Suara pintu di ketuk terdengar, jeno berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Ceklek...!

Seorang lelaki bertubuh besar berdiri di depannya,
"cari siapa?"

Suara datar Jeno memecahkan lamunan pada lelaki itu, sekilas dia menggeleng "sepertinya saya salah alamat, maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara datar Jeno memecahkan lamunan pada lelaki itu, sekilas dia menggeleng "sepertinya saya salah alamat, maaf.."
Ucap lelaki itu kemudian berbalik dan pergi dari sana.

Jeno membidikkan bahunya pelan kemudian berjalan masuk lagi,

Dia menatap adiknya yang membawa satu koper di tangannya, "hanya itu?"
Tanya Jeno menatap koper di tangan Sungchan.

Sungchan mengangguk, "apa tadi ada yang datang?" Tanya yujin pada Jeno

"Hm salah alamat"
Jawabnya singkat kemudian berjalan ke arah luar.

Sungchan menoleh ke arah yujin mengelus bahu wanita itu dengan lembut "maaf nuna, kakak ku yang itu memang seperti itu" ucapnya.

Yujin tersenyum kemudian mengangguk, dia tak tau bagaimana keluarga sungchan dan mungkin mulai sekarang gadis itu harus terbiasa dengan hal itu.







🥀🥀🥀




Ceklek...!

Taeyong berjalan keluar dari kamarnya, ten sudah pulang dari tadi bersama dengan Johnny.

Taeyong memandang jaehyun yang duduk dengan memejamkan matanya lelah di sofa dengan tv yang menyala di depannya.

Klik..

Taeyong mematikan tv itu, kemudian menoleh pada jaehyun yang tiba tiba saja membuka matanya

"Kenapa keluar?"
Tanya jaehyun membenarkan posisi duduknya menatap sang istri.

Taeyong menggeleng, "hanya ingin jae.." jawabnya mendudukkan dirinya di samping suami.

"Apa ada yang menganggu pikiran mu?" Tanya nya lagi pada jaehyun yang mulai menyender lagi pada dinding Sofanya.

"Hm"
Dehem jaehyun singkat, kemudian menatap taeyong dengan intens.

"Apa?"

"Hyung.. apa kau tau wanita yang bernama Park chaeyoung?"
Tanya jaehyun, Taeyong menggeleng pelan.

"Kenapa?" Tanya taeyong menatap sang suami, jaehyun menghembuskan nafasnya pelan.

"Dia terlihat dalam kasus mu dengan Mingyu"
Ucapnya kemudian, "a-apa?"

"Aku tidak tau wanita itu Hyung.. tapi bajingan itu terus menyebut nama chaeyoung di kantor polisi tadi"

Jaehyun memposisikan dirinya berbaring dengan paha taeyong sebagai bantalan nya.

"Apa hubungan wanita itu dengan masalahku dan dia nya?"
Tangan taeyong mengelus lembut rambut lebat si suami.

Jaehyun terdiam menatap mata bulat itu dengan dalam. "Untuk balas dendam"
Pergerakan tangan taeyong terhenti, jaehyun yang menyadari itu lantas berbalik hingga wajahnya berhadapan dengan perut datar sang istri.


"Aku akan menyelamatkan mu darinya Hyung.. jangan takut..."
Tangan jaehyun melingkar di pinggang sang istri.

"Dia tak akan macam macam dengan mu.. aku janji Hyung..."
Lanjutnya lagi.


"Ekhem..!"
Suara itu memecahkan suasana jaehyun dan taeyong, ayah 4 anak itu lantas mendudukkan dirinya menatap kehadiran 3 orang yang berjalan mendekat ke arahnya.

Taeyong tersenyum menatap Yujin yang berdiri di samping sungchan, "apa rumah ini ada kamar kosong?"
Bisik taeyong pada jaehyun.

"Kenapa?"

"Untuk yujin"
Jaehyun melirik ke arah orang yang di sebut taeyong, "dia bisa tidur dengan sungchan"

"Tidak jae.. mereka belum menikah"

Jaehyun melirik yujin kemudian menatap sungchan, "antar Yujin ke kamar kosong lantai 2, suruh dia istirahat"

Sungchan mengangguk kemudian membawa wanita itu ke kamarnya, sementara Jeno mengambil posisi duduk di sebrang orang tuanya.

"Dad, wanita itu berasal dari keluarga berada"
Celetuk Jeno tiba tiba.

"Apartemen nya mewah, semua barang barang di dalam nya barang terkenal semua, jika di pikir pikir dad.. kenapa dia memilih mengiyakan saat kau mengatakan dia harus tinggal bersama kita? Kenapa dia tidak menolak?"

Jaehyun dan taeyong saling melirik mendengar ocehan anak keduanya.

"Lagi pula, dia jauh 8 tahun di atas sungchan dad"

"Lalu kenapa jika dia jauh diatas ku?"
Sungchan datang dengan tiba tiba bersama Mark yang berjalan di sisinya.

"Apa kau bodoh, dia menyukai anak anak seperti mu? Apa tidak ada lagi lelaki lain yang seusianya? Atau memang kau yang suka dengan Tante Tante?"

"Aku hanya ingin bertanggung jawab atas apa yang ku perbuat padanya! Lagi pula ini aku yang mengalami bukan kau, lebih baik kau urus submisive mu itu jangan ikut campur dengan kehidupanku"
Ucap sungchan sebelum berbalik dan berjalan ke arah dapur.

"Jangan seperti itu Jen, dia masih labil.."
Celetuk mark yang mengambil posisi di samping sang adik

"Dad.. kurasa kau harus ke kamar beomgyu sekarang"






TBC



putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang