69.

6.3K 674 38
                                    

🥀🥀🥀

Brughh...!

Sungchan menendang nendang kecil batu di depannya dengan jengkel, anak itu masih tak bisa merelakan jika yujin kini benar benar saudara kandungnya.

"Sial!"
kesalnya menendang batu lagi dengan kasar.

Sungchan mengambil beberapa batu menggenggamnya erat kemudian melemparnya asal.

"Akhh...!"

Sungchan melirik ke arah sumber suara, alisnya menyingit heran saat mendapati kepala muncul dari balik Tanaman

"Kau.."
Ucap dominant kecil itu saat melihat submisive di depannya.

Shotaro, submisive itu memutar bola matanya malas melihat kehadiran dominant yang membentaknya kemarin.

"Ck!" Decak shotaro kemudian kembali duduk di rumput itu tanpa menghiraukan sungchan.

Sungchan melirik ke arah sekeliling shotaro, anak ini sangat rakus. Bagaimana tidak? Banyaknya makanan dan minuman di sekelilingnya cukup membuat sungchan dapat membaca nya.

"Apa lihat lihat?"
Ucap shotaro dengan suara jengkelnya menatap dominan tinggi itu.

"Kau.. sedang apa disini?"
Tanya sungchan berjalan mendekat ke arah shotaro.

"Kencan"
Balasnya tanpa melirik Sungchan, shotaro meraih satu cemilan di kirinya kemudian membukanya dan memakannya secara perlahan.

"Kencan? Apa kakak mu tau? Kau.. bukan kah baru datang ke Korea? Kenapa tiba tib__"

Tak....!!

"Kenapa kau banyak bicara sekali"
Kesal shotaro menatap sungchan.

"Taro.."
Panggil seseorang berjalan mendekat ke arah keduanya.

Sungchan membungkukkan badannya saat melihat siapa yang datang.

"Paman.."
Ucapnya saat melihat yuta, yuta tersenyum kecil melihat anak jaehyun itu.

"Ingin bergabung dengan kami?" Tawar yuta pada sungchan, sungchan menatap yuta kemudian melirik shotaro yang juga tengah menatapnya.

"Bukankah.. dia sedang berkencan?" Tanya sungchan menunjuk shotaro.

"Kencan? Taro Ku? Ya.. kencan antara ayah dan anak.. mari gabung bersama kami"

Yuta tak banyak bicara langsung saja dominant itu menatap sungchan untuk bergabung bersamanya dan anak bungsunya.




🥀🥀🥀

"Aaaa...."

Taeyong tersenyum lembut menyuapi anak bungsunya satu persatu suapan,
"Bubu.. kapan gyu bisa pulang, Gyu gak mau disini bubu..."

Anak kecil itu merengek pada sang ibu sambil mengunyah makanan di mulutnya yang masih penuh.

"Gyu harus sembuh dulu baru di perbolehkan pulang sayang.."
Jelas taeyong dengan lembut.

"Kalau pulang sekarang saja bisa tidak bubu? Gyu tak suka disini"
Rengek anak kecil itu.

Taeyong melirik jaehyun yang hanya menatap menatap mereka, "boleh, jika Gyu ingin melihat Daddy marah lagi pada Gyu"

Beomgyu mencuri pandangan ke arah ayahnya yang juga tengah menatapnya, sedetik kemudian anak bungsu Jung itu langsung memutuskan pandangannya dari sang ayah.

"Tidak mau bubu... Daddy kalau marah seram"
Cicitnya pada sang ibu, taeyong tertawa kecil sambil menatap suaminya sementara beomgyu menyembunyikan wajahnya di dapan badan sang ibu.

"Hei.. kalian membicarakan ku?"

Jaehyun berjalan mendekat kearah kedua submisive cantik itu, "beomgyu bilang kau seram jae.." kekeh taeyong pada suaminya.

"Apa!"

Jaehyun memberi tatapan dalam pada si bungsu, taeyong yang melihat jaehyun seperti itu lantas langsung memukul pelan bahu suaminya.

"Jangan menyakiti anakku jaehyun.."
Ucapnya, namun ayah lima anak itu malah tertawa kemudian menarik si bungsu ke dalam pelukannya.

"Kau masih takut dengan Daddy ya..?"
Tanya jaehyun pada beomgyu dalam pelukannya

Beomgyu tertawa membalas pelukan ayahnya, "Daddy seram, Gyu tidak suka kalo Daddy marah sama seperti kak Jeno"
Ucap si kecil.

Taeyong hanya tersenyum melihat ayah dan anak itu, jangan lupakan senyuman beomgyu yang tak lepas dari wajahnya ketika ayahnya memeluknya.


Lain cerita dengan sungchan dan shotaro yang berada di antara yuta saat ini, mereka bahkan belum saling mengenal begitu lama tapi kenapa terlihat seperti musuh bebuyutan.

"Apa kalian berkelahi?" Tanya yuta pada sungchan dan shotaro.

"Tidak/tidak ayah"
Jawab keduanya dengan kompak.

"Benarkah?"

"Hm/iya paman"
Sahut keduanya lagi dengan serentak, yuta tertawa kecil melihat keduanya.


"Jangan mengikutiku!"
Tekan shotaro pada dominant tinggi itu.

"Cih"
Decih sungchan membuang pandangannya dari shotaro.

Yuta kembali menggeleng mendengarnya, "bagaimana dengan adikmu?"
Tanya yuta pada sungchan kemudian.

"Beomgyu sudah sadar paman, bubu dan Daddy sedang menemaninya sekarang" balas sungchan dengan sopan pada pria berkelahiran Jepang itu.

Yuta mengangguk pelan, "lalu, kau.. tidak menemani ibu dan ayahmu?"

Sungchan menggeleng "tidak paman.. disana ada wanita itu"

Alis shotaro menyingit saat mendengarnya, wanita siapa? Bukankah keluarganya hanya pria dominant dan submisive saja?

"Hm.. aku tau ini berat.. perlahan kau pasti bisa melupakan itu.. lirik saja submisive lain atau wanita lain di sekitar mu.. dengan begitu kau akan mudah melupakannya."

Sungchan tersenyum canggung saat mendengar ucapan yuta.

"Jika tidak.. lirik saja anak bungsuku ini..."

"Ayah....!!!!"







TBC

putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang