//////////
🔞🔞🔞
//////////
"Ahh..ahh kahhk.. Mmh" Desah Barcode sambil mengigit bibir bawahnya, rasanya sangat nikmat saat benda tumpul itu terus mengenai titik prostatnya.
Persetan dengan tetangga yang akan menggedor pintu apartemen mereka karena berisik, yang terpenting hasrat keduanya bisa terpuaskan pagi ini.
Barcode mendongakkan kepalanya dan membuka mulutnya dengan lebar saat hentakan itu semakin kuat dan masuk semakin dalam, tubuhnya bergerak naik turun mengikuti setiap tempo pukulan di dalam analnya.
"Akhh.. Code jangan di ketatin" Jeff mengeram rendah, merasakan miliknya di remas kuat oleh lubang si manis, sial.. Bahkan ini sudah jam 8 setengah, mereka belum siap juga menuntaskan morning sex yang sudah di mulai dari jam 6 tadi.
Suara nada dering dari HP Jeff terus terdengar, sekretarisnya menelfon untuk ke kesekian kalinya, namun tampaknya Jeff tidak peduli dengan hal itu.
Masa bodoh dia akan terlambat untuk rapat nanti, adiknya sudah sangat rindu dengan sarang beceknya yang sudah lama tidak di tempati.
"Kahh.. Stop.. Kak Jeffhh ahh kak! " Barcode bersusah payah memanggil Jeff untuk menghentikannya, dia tau Jeff ada jadwal rapat hari ini.
Jika bukan karena deringan HP Jeff, mungkin mereka akan selesai jam 10 nanti dengan jeda 15 menit setiap rondenya.
Barcode menepuk kuat pundak Jeff, tapi sepertinya sang dominant sudah terlanjur tertutup kabut nafsu, sehingga ia tak sadar Barcode memanggilnya dan memukul pundaknya begitu keras.
Hingga akhirnya Barcode memilih cara terakhir yaitu mengigit leher Jeff. Dan tidak di sangka cara itu berhasil, Jeff langsung merintih kesakitan sambil memohon untuk di lepaskan.
"Aww.. Shttt kenapa aku nya di gigit, babe? " Tanya Jeff sambil mengusap lehernya yang terasa nyeri dan panas.
"Aku udah nyuruh stop, kakak ngk boleh sampe ngk dateng, itu kak Venus udh nelfon dari tadi, tau ngk sih!? " Jelas Barcode sedikit kesal, dia tidak menyangka morning sex mereka akan selama ini.
"Ayo bersih-bersih, terus siap-siap ke kantor, kasihan loh udh di tungguin" Sambung Barcode yang langsung melepas penyatuan mereka.
"Mandi bareng ya? " Ajak Jeff sambil mengikuti langkah si manis yang memasuki kamar mandi.
"Tapi bantu bersihin lubang aku, lengket banget nih, kak Jeff kondomnya di lepas mulu" Ucap yang lebih muda sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iya sayang, maaf ya" Jeff terkekeh pelan dan mengecup kening Barcode.
(Di dalam ruangan Jeff..)
Jeff yang sudah selesai dengan perkerjaannya hari ini, memilih untuk mengganti pakaiannya, Ia meminta calon suami cantiknya membawa kan baju ganti.
"Kak, aku pulang ke apartemen kakak aja ya" Ucap Barcode sambil membantu membuka kancing baju Jeff.
"Mama ngk nyariin? Nanti di kira aku nyulik bayi kesayangannya lagi" Canda Jeff yang sudah bertelanjang dada.
"Kata mama ngk papa kalo aku di culik sama calon menantu, nanti kita kan bakal tinggal satu rumah juga" Jawab Barcode dengan polos, mendengarnya membuat Jeff terkekeh gemas sambil mencubit pelan pipi gembul Barcode.
"Kalo aku hamilin ngk papa juga, kan? "
Bisik Jeff di dekat kuping Barcode, hal itu langsung membuat bulunya berdiri dan membuat seluruh suhu tubuhnya memanas."Ih cepet pakai bajunya, lama nanti pulangnya" Ucap Barcode yang langsung membuang wajahnya ke sembarangan arah.
Entah mengapa kalimat kotor Jeff tadi, membuatnya tegang, ah sial, mana siang begini panas banget lagi.
"Babe, kita main dulu, ya? " Tawar Jeff yang membuat langkah Barcode berhenti.
"Ngk mau, aku laper" Jawab Barcode yang masih cuek, jujur saja saat ini jantungnya berdetak lebih cepat dan kepalanya sedikit pusing karena menahan gejolak panas dalam tubuhnya.
"Hm? Yakin ngk mau? Ini lubangnya ngk gatel lagi ya? " Sambil menusuk pelan lubang Barcode yang masih tertutup celana.
Ucapan Jeff barusan membuat Barcode semakin panas, bagian depan celananya sudah basah akibat per-cum yang keluar tadi.
"Nanti keburu sore, nanti aja di rumah kak" Elak Barcode sambil menarik tangan Jeff agar menjauh dari pantatnya.
Tapi malah tangan Barcode yang di tarik balik oleh Jeff untuk menyentuh kejantanannya.
"Punya aku udah bangun nih yang, bantu tidurin laginya" Ucap Jeff yang lalu menjilat tengkuk lehernya Barcode.
Barcode semakin merinding mendengarnya, apalagi yang sekarang Jeff malah terus mengecup leher dan kupingnya.
Semakin di cuekin semakin menjadi, alhasil Barcode yang sudah tidak tahan lagi langsung meremas milik Jeff dan mencium bibirnya setelah membalikkan badanya.
Jeff tersenyum senang, ini yang ia inginkan si manis yang binal. Barcode melumat dan menyesap bibir sang dominant dengan tergesa-gesa, merasa si manis mulai kehilangan kendalinya, Jeff akhirnya mengambil alih dan menuntun ciuman mereka yang semakin intense.
Keduanya saling menyesap bibir dan melilit lidah masing-masing, saking bergairahnya, entah air liur siapa yang menetes di bawah dagu Barcode.
Tangannya perlahan membuka resleting celana Jeff dan mengusap pelan adik Jeff yang masih tertutupi oleh celana dalamnya.
Sedangkan tangan Jeff tidak tinggal diam, ia menarik pinggang ramping calon suaminya, dan meremas dua bongkah benda kenyal itu dengan kuat.
"Ahh... " Barcode mendesah pelan ketika merasakan jari Jeff menusuk-nusuk lubangnya yang masih tertutup kain.
Barcode yang hampir kehabisan nafas memukul pelan dada Jeff, seutas benang saliva tipis terjuntai di antara bibir mereka.
Dengan tangan yang masih mengusap-usap adik Jeff, Barcode turun perlahan lalu berjongkok di depannya, mengeluarkan penis Jeff yang sudah mengeras itu.
Barcode mengocoknya pelan sambil menatap Jeff yang ada di atasnya. Jeff semakin tegang melihat si manis yang sekarang sedang menjulurkan lidah sambil menjilat lubang kencingnya.
Jeff mendesis pelan, ini baru lidah bagaimana nanti miliknya di kulum oleh mulut hangatnya Barcode?
"Ahh... Fuckhh babe, nikmat banget" Desah Jeff sambil memejamkan matanya.
Miliknya sudah masuk setengah ke dalam mulut Barcode, Jeff terus mengeram rendah merasakan gigi Barcode tergores kulit penisnya.
Hingga hisapan itu semakin kuat membuat adik Jeff membesar di dalam mulutnya, Barcode merasakan sedikit pegal karena harus terus menganga, tapi karena merasa Jeff yang sebentar lagi akan sampai, Barcode memperkuat hisapannya sambil meremas bola kembarnya Jeff.
"Babe I'm gonna cum" Setelah mengatakan hal itu, cairan kental berwarna putih menyembur deras di dalam mulut Barcode, sangking banyaknya cairan itu mengalir keluar di sela-sela mulutnya.
Jeff menarik miliknya, lalu mengusap kepala si manis dengan bangga.
"Gimana enak? " Tanya Jeff, yang lebih muda mengangguk namun wajahnya terlihat sedih setelah itu.
"Lubang aku gatel, mau di tusuk-tusuk" Ucap Barcode yang masih dengan posisi duduk di lantai. Mendengar hal itu membuat Jeff merasa sangat senang, ini mah rejeki nomplok namanya.
"Di sini dulu aja, aku udh ngk tahan, gatel banget" Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
Jeff menurunkan tubuhnya lalu mengendong si manis ala bridal style, dan kembali mencium bibir tebal Barcode sambil berjalan perlahan membawanya ke dalam ruang khususnya.
END..
comeback with One shoot JEFFBARCODE 😙, hehehe...
Selamat hari raya semuanya... ✨✨
Makasih udah baca dan jangan lupa VOTE nya cintah 😘 see u~