6

117 20 4
                                    

Taman rumah sakit menjadi tujuan Delonny saat ini,melihat bagaimana orang orang berlalu lalang dengan beberapa memakai pakaian yang sama seperti dirinya,pakaian khas pasien rumah sakit.

Manik hitam legamnya menatap ke arah wanita baya yang seumuran dengan Buren tengah menangis tersedu sedu.

Surai hitam legam dengan manik hijau yang tak pernah Delonny lupakan.namun yang menjadi pertanyaan-nya,sedang apa wanita itu di rumah sakit?apalagi dengan kondisi menangis?.

Mencoba abai namun hati kecilnya berkata lain,mau bagaimanapun wanita baya itu pernah menjadi sandaran Delonny di masa depan, walau semuanya hancur ketika dirinya di fitnah.

"Apa Tante baik baik saja?"tanya Delonny ketika berhadapan langsung dengan wanita baya yang ia ingat bernama Tania.

Terlihat wanita baya itu atau Tania tersentak atas pertanyaan Delonny yang tiba tiba.Wajahnya yang tengah menangis kini terlihat jelas di mata Delonny.

Ntah kenapa wajah Tania yang tengah menangis membuat gejolak aneh dalam diri Delonny.Ntah rasa senang atau apa yang jelas ketika melihat bagaimana lelehan liquid bening itu menyentuh pipi tirusnya membuat Delonny bahagia.

Tersadar dari pikiran anehnya, Delonny mencoba menghapus sisa air mata Tania dengan kedua tangannya, sejenak Tania menegang atas tindakan Delonny yang tiba tiba namun tak lama kemudian,wanita yang seusia Buren itu tersenyum hangat pada Delonny.

"Tante tidak apa apa"jawab Tania dengan menatap lekat ke arah Delonny yang kini duduk di samping dirinya.

"Lalu kenapa Tante menangis,jika Tante tidak apa apa?"tanya Delonny yang masih dengan rasa penasarannya.

Pasalnya Delonny ingat betul jika tidak ada hal buruk yang akan menimpa Tania,baik di masa depan atau di masa lalu.Apa semuanya berubah karena dirinya yang muncul lebih awal daripada yang tertulis di buku takdir?.

"Tidak apa apa,Tante han...."ucapan Tania terpotong ketika seorang perawat datang menghampiri Delonny dengan raut khawatir.

"Onny astaga....."suara yang berasal dari wanita cantik berumur 25 tahun itu mengalihkan atensi Delonny dan Tania.

Tanpa di minta wanita yang di sapa Resha itu membanjiri Delonny dengan segala pertanyaan atas ketidak hadir nya Delonny di ruang rawat pribadinya.

Resha takut ketika mendapati hospital bed yang biasa Delonny pakai terlihat kosong,ia langsung mencari keberadaan Delonny dan beruntungnya Resha bertemu dengan dokter Lian dan menanyakan keberadaan Delonny.

Dan di sinilah Resha,di taman rumah sakit dengan kain tebal di tangannya.

"Astaga Onny...kamu membuat kakak takut saja"ucap Resha dengan menyelimuti Delonny dengan kain yang ia bawa.

oh yah sedikit info jika Delonny memanggil semua perawat yang masih muda dengan panggilan kakak,salah satunya Resha.

Delonny yang mendengar ucapan Resha merasa bersalah,ia seharusnya ijin terlebih dahulu!.

"Maaf"satu kata yang keluar dari mulut Delonny membuat Resha menghela nafas pelan,ia jadi merasa bersalah pada Delonny karena sedikit membentak nya.padahal ia yakin jika Delonny pasti bosan berada di dalam ruang inap selama berminggu minggu.

"Tidak papa,kakak hanya khawatir" jelas Resha tanpa sadar ekor matanya melirik ke arah wanita cantik di samping dirinya.

Wanita dewasa berumur 25 tahun itu bergumam tak jelas akibat tak menyadari keberadaan Tania.

"Maafkan saya nyonya,saya terlambat menyadari keberadaan anda"sesal Resha dengan membungkuk kan sedikit tubuhnya ke arah Tania.

Tania Gustavo Chena istri pemilik rumah sakit yang Delonny tempati, wanita cantik yang berkarir sebagai direktur rumah sakit yang sesekali memantau ke adaan rumah sakit milik sang suami.

Tania mengangguk paham,netra jambrut nya kembali mengarah ke arah Delonny yang kini tengah mengeratkan pegangan pada kain yang membungkus tubuhnya.Ia baru menyadari betapa cantiknya wajah gadis yang ia ketahui bernama Onny.

Tatapan Tania mengarah ke arah lengan Delonny yang mendapati gelang berbahan kain dengan warna abu abu pekat,Tania ingin bertanya namun urung ketika melihat wajah pucat Delonny.

"Saya pamit undur diri nyonya,ada hal yang harus saya kerjakan"ucap Resha membuat Tania mau tak mau mengangguk paham,ia menyuruh Resha untuk segera membawa Delonny melihat bagaimana keadaan Delonny yang hampir jatuh jika tidak di tahan oleh Resha.

Kini tersisa Tania seorang,pikirannya mencoba mencari tahu siapa gadis cantik yang telah mencuri perhatiannya.

DelonnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang