Prolog

55 35 15
                                    


Happy Reading💜

"Hel, kamu percaya dunia pararel gak?" tanya Trian.

"Nggak percaya karena belum ada buktinya, itu kan teori aja."

"Kalo aku percaya, Hel. Bayangin aja, di galaksi kita, bima sakti milky way total mataharinya ada dua ratus milliar lebih belum sama planet yang mengelilinginya. Aku yakin kita hidup di dunia ini nggak sendirian, Hel. Ada makhluk yang hidup persis seperti kita, tapi di universe sana dan mereka juga nggak tahu keberadaan kita di sini."

"Yang paling lucu aku beranggapan bahwa kalo kita mimpi, itu adalah gambaran diri kita di universe sana kayak gitu. Kalo dunia pararel itu beneran ada. Kira-kira di sana kita lagi ngapain ya, Hel? Apa kita bertemu dan jatuh cinta juga?"

"Kalo itu beneran ada, aku harap Rahel dan Trian di sana bertemu dan menikah kemudian menemukan kebahagiaannya. Hidup bahagia dan saling mencintai hingga maut memisahkan, jangan sampai menderita. Semoga dunia sana tidak kejam seperti dunia di sini."

"Aku juga berharap kayak gitu."

Malam itu obrolan mereka ditutup dengan segala kemungkinan yang belum pernah terjadi mengenai dunia pararel. Itu hanya hipotesis para ilmuan atau apakah benar-benar nyata? Entahlah, tidak ada yang tahu selain Tuhan yang menguasai alam semesta. Manusia hanya bisa berpendapat dan berusaha membuktikan pendapatnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Hanya Sebuah LaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang