Rela

3 0 0
                                    

Di suatu pagi yang cerah, Bella duduk sendirian di balkon apartemennya, sambil menatap ke kejauhan. Matanya kosong, pikirannya melayang-layang ke masa lalu yang telah lama terkubur dalam hatinya. Dia merasa hatinya terasa berat, dipenuhi oleh perasaan terpendam yang tidak pernah dia ungkapkan selama bertahun-tahun.

Bella teringat kembali pada masa-masa di masa sekolah menengah, ketika dia pertama kali merasakan perasaan terpendam terhadap teman sekelasnya, Liam. Liam adalah cowok populer dan tampan, sangat diidolakan oleh banyak siswi di sekolah mereka. Bella sendiri adalah gadis yang pendiam dan pemalu, dia tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya kepada Liam.

Namun, sepanjang masa sekolah menengah, Bella sering mengamati Liam dari kejauhan. Dia suka melihat senyuman Liam, suka mendengar suara tawanya, dan selalu terpesona oleh ketampanannya. Bella diam-diam menaruh perasaan yang begitu dalam terhadap Liam, namun dia tidak pernah berani mengungkapkannya.

Waktu terus berlalu, dan Bella dan Liam lulus dari sekolah menengah dan pergi masing-masing ke perguruan tinggi yang berbeda. Bella merasa kehilangan dan hatinya semakin terisi oleh perasaan terpendam yang tidak terungkapkan. Dia mengikuti kabar Liam di media sosial, melihat dia bersama teman-temannya, dan kadang-kadang merasa iri melihatnya bersama pacarnya yang baru.

Bella terus menyimpan perasaannya sendiri, takut akan penolakan atau konsekuensi yang mungkin akan dia hadapi jika dia mengungkapkan perasaannya kepada Liam. Dia memilih untuk merahasiakan perasaannya, meskipun kadang-kadang hatinya terasa sangat berat.

Hingga suatu hari, Bella menerima undangan untuk menghadiri reuni sekolah menengah mereka. Dia ragu-ragu pada awalnya, tapi akhirnya dia memutuskan untuk pergi. Ketika dia sampai di acara reuni, dia merasa gugup dan canggung. Namun, saat dia melihat Liam dari kejauhan, perasaan terpendamnya kembali muncul dengan begitu kuat.

Bella dan Liam berbicara, mereka mengenang kenangan masa lalu dan tertawa bersama-sama. Bella merasa hatinya berdebar-debar, ingin mengungkapkan perasaannya kepada Liam. Namun, sebelum dia sempat melakukannya, Liam memberikan kabar bahwa dia akan segera menikah dengan pacarnya yang baru.

Bella merasa dunianya runtuh. Dia tidak tahu harus merasa apa, kecewa, sedih, atau bahkan marah. Dia mencoba tersenyum dan mengucapkan selamat kepada Liam, namun di dalam hatinya terdapat perasaan terpendam yang semakin dalam. Dia berbicara dengan Liam selama beberapa saat lagi, dan akhirnya, dia memutuskan untuk mengakhiri pertemuan mereka.

Sesampainya diapartemen Bella duduk terdiam, merenung dalam kebimbangan. Namun, akhirnya dia memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati kepada Liam. Dia mengambil teleponnya, menulis pesan kepada Liam untuk bertemu dengannya di sebuah kafe, tempat mereka dulu sering menghabiskan waktu bersama.

Hari berikutnya, Bella dan Liam bertemu di kafe. Awalnya suasana canggung, namun Bella mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Liam. Dia menceritakan tentang perasaannya yang terpendam selama bertahun-tahun, tentang betapa dia sangat mengagumi Liam dan bagaimana dia merasa kehilangan ketika Liam mengumumkan akan menikah.

Liam terkejut dan terdiam. Bella merasa tegang, tidak tahu apa yang akan dijawab oleh Liam. Namun, setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Liam akhirnya berkata dengan lembut. "Bella, aku sangat menghargai persahabatan kita, tapi aku harus jujur, perasaanku hanya sebagai teman kepadamu."

Bella merasa hatinya hancur, tetapi dia juga merasa lega karena akhirnya dia bisa mengungkapkan perasaannya. Meskipun cinta terpendamnya tidak terbalas, dia merasa lega karena tidak lagi menyimpan rahasia perasaannya sendiri.

Bella dan Liam berbicara lebih lanjut, mereka saling menghormati perasaan masing-masing dan memutuskan untuk tetap berteman seperti sebelumnya. Meskipun ada kekecewaan, Bella merasa lebih ringan karena dia tidak lagi menyimpan perasaan terpendam yang begitu dalam.

Hari-hari berlalu, Bella mulai menerima kenyataan dan belajar untuk melepaskan perasaannya terhadap Liam. Dia mulai membuka diri untuk hal-hal baru dalam hidupnya, menjalani kehidupan yang penuh dengan kegembiraan dan tantangan. Meskipun perasaan terpendamnya masih ada di hati, dia belajar untuk menerima dan mengelolanya dengan bijaksana.

Coretan PenakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang