Adalah tempat yang selalu dirindukan setelah kejadian yang sangat panjang. Tempat dimana semua mengerucut menjadi satu titik puncak pertemuan. Tempat yang menjadi semua center, tapi bukan dimana Daniel dan Taehyun bertemu. Lokasi lama yang sudah berbeda, lebih besar, lebih modern dan estetik.
Tring...
"Pesanan nomor 25 siap!!!"
Beomgyu berdiri, berjalan menuju kitchenbar, mengambil makanan dan minuman yang sudah dipesan.
"Banyak yang berubah yah",ucap Kai. Semua mengangguk setuju, kecuali satu orang.
Tak lama kemudian Beomgyu datang kembali menuju meja mereka dengan membawa satu lemon coffee ice yang pasti pesanan milik Taehyun, untuk dirinya sendiri yang tak minum kopi, ia memesan Matcha latte, caramel machiato pesanannya Kai, dan satu lagi americano. Americano-nya milik anggota geng yang baru bergabung beberapa bulan ini, yang tak lain adalah Choi______Ailee. Yap, Ailee bukan Choi Yeonjun atau Choi Daniel.
"Baru berapa bulan, kita sibuk sama kasus Soobin. Pas balik kesini kafenya udah beda. Sekarang wifi-nya lebih kenceng padahal gue udah nggak demen download anime gratisan lagi, bang Jungkook juga lebih sibuk di dapur, karyawannya nambah, pengunjungnya juga makin rame, sekarang nggak ada yang nganterin nampan kesini soalnya sistemnya udah ngambil sendiri",lanjut Kai yang selalu menjadi starter pembawa obrolan dalam perkumpulannya.
"Iya sih, padahal cuma kisaran empat-lima bulan, ya nggak sih?" tanya Beomgyu menerka.
"Diitungnya dari kapan? Dari kasus Soobin atau dari Taehyun kenalan sama Kak Daniel?" Kai malah bertanya balik.
"Loh kok urusan gue dibawa-bawa?", pemuda yang lebih mirip sama kucing hilang itu protes. Iya kucing hilang, soalnya nampak nggak keurus sama majikannya. Terasa agak beda, emosian mirip cewek lagi PMS.
"Iya soalnya lo juga berubah, yang paling banyak berubah malah. Inget nggak lo tuh dulu paling homophobic, tapi sekarang___",
"Udah deh aib lama nggak usah diungkit ya nyet",
Beomgyu dan Ailee numpang melampiaskan ejekannya dengan ikut terkekeh mendengar celotehan Kai dan Taehyun.
Ailee menyahut,"Tapi emang biasanya yang paling denial tuh malah yang nantinya paling bucin kan, tuh buktinya. Mana bucinnya ke abang gue lagi".
Alhasil Taehyun masih meringkuk ke dalam lipatan tangannya di atas meja. Bukan malu, tapi ia merasa lesu.
"Kenapa deh lo nggak semangat banget dari tadi, tantrum mulu?" tanya Beomgyu yang dibuat heran dengan tingkah temannya yang semakin hari semakin aneh. Dari tadi sensitif kayak merk tespek, cemberut melulu.
"Nggak peka lo Gyu, emang paling bego kalau urusan baca situasi",jawab Ailee.
"Ya kan gue pekanya sama lo Lee, pacar gue kan elu bukan TAEHYUN", Beomgyu memberikan intonasi kemenangan. Ailee hanya memutar bola matanya malas.
"Pergi lo berdua dari hadapan gue, muak gue liatnya!", ujar Taehyun tiba-tiba. Yang termaksud dari ucapan Taehyun adalah Beomgyu dan Ailee.
Beomgyu makin tidak mengerti, ia memasang tampang julid yang menyebalkan.
"Lo kok ngusir kita? Perasaan kita daritadi nggak ngapa-ngapain, dasar sirik",
Biasanya marah, tapi Taehyun malas menanggapi celotehan Beomgyu,"Soobin berubah, semua berubah, kafe ini berubah, makin indah makin gede makin canggih, bahkan kita nongkrong aja sekarang udah nggak bertiga kaya salak lagi, udah nambah satu mak lampir.
Tapi______ satu doang yang gak berubah".
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈
FanficBagaimana jika seorang homophobic terpaksa harus bertemu intens dengan pria homoseksual? "Sekalipun dunia isinya laki semua, gue gak bakal jadi gay!"~Kang Taehyun~ -Please ini cerita bxb, mohon jangan salah lapak- Satu bab berisi narasi pendek, jadi...