Kalau dibalik posisinya tuh baru kerasa nggak enaknya...
"Ning, gimana? Ada yang perlu direvisi nggak?"
"Cuma dikit doang, ini sih gue yakin udah bakal di acc sama Mr. Kim. Minta sajen dulu gih sama pawangnya biar urusan lancar haha", jawab Kai memberi saran.
"Lah pede gue kalau lo udah bilang gitu mah, nggak perlu sesajen. Tapi kok sesajennya harus selalu dari kafe Bang Jungkook sih? Emang punya kekuatan apa ya kok pengasihannya kuat bener?",
"Kekuatan cinta elaahh nge",
"Lah kok bisa?"
"Serius, lo nggak tahu selama ini kalau Mr. Kim sama bang Jungkook pacaran?"
"Hah, demi apa lo? Gue siapa gue dimana? Apa cuma gue yang nggak tahu?
"Iya cuma lo yang nggak tahu emang, makanya otak isinya jangan cuma Daniel mulu",
"Diem ah, udah sebulan gue nggak ketemu. Jangan disebut mulu, kangen gue",
"Ciih yang katanya nggak ketemu, bullshit kalau gue bilang!"
"Beneran, gue sebulan ini fokus garap project udah ketunda banyak, ada beberapa juga project kecil",
"Ooh gitu, yaudah buruan kelarin biar bisa replay bab 27, hahaha",
"Edan lo Ning, Beomgyu nih pasti yang ember kemana-mana!"
Tawa Kai renyah terdengar memecah suasana.
Sudah sebulan Taehyun sibuk dengan naskahnya. Setiap hari dia menghabiskan waktu di depan layar monitor. Kadang di kost, kadang di kafe bang Jungkook atau juga di kantor Kai. Pokoknya dimana ada wifi, pasti selalu ada Taehyun. Tebak saja apa yang membuatnya semangat. Wallpaper laptopnya pasti, foto sang pacar Choi Daniel yang sudah sebulan sengaja tidak ia temui. Katanya nanti saja ketemunya, soalnya kalau ketemu hawanya jadi males ngapa-ngapain, penginnya cuddle terus sampe pagi sampai "keterusan" sampai "kebablasan", gitu kan yah maksudnya.
Jangan mual yah, wajar baru pacaran. Ini Taehyun sendiri kok yang membuat batas, sadar diri soalnya dia gampang on fire kalau deket sama Daniel.
Katanya juga, nanti ketemunya pas launching album aja, sekalian jadi reward kalau Taehyun bisa menyelesaikan projectnya.
Sekarang buku novel Taehyun sudah dalam proses akhir, setelah mengalami berbagai revisi dan penyuntingan. Promosinya pun sudah diumumkan, malah sudah dibuka pre-order. Tinggal menunggu hari H. Taehyun semakin semangat karena Daniel bilang kalau nanti akan ada kejutan di hari peluncuran.Sedangkan Daniel, dia seperti biasa. Sibuk mengisi acara seminar, kalau pemotretan, sebulan ini agak longgar jadwalnya paling cuma pemotretan buat promosi novelnya Taehyun dan beberapa sisa kontrak yang belum terselesaikan. Mungkin memang sudah gilirannya, menjadi orang yang menahan rindu. Kadang ia berpikir, oh begini yah rasanya jadi yang kangen duluan, padahal baru satu bulan, nggak sebanding dengan Taehyun yang kemarin menunggu hingga hampir lima bulan.
Siang itu, Daniel baru saja keluar dari ruang seminar. Tempat yang sama ketika dulu Taehyun pernah menjemputnya lalu berjalan-jalan, berbincang dalam mobil dan hatinya berdebar kepedean cuma gara-gara Taehyun memasangkan seatbelt padanya.
Ahh ini kenapa lockscreen gue yang ini, kan jadi inget mulu. Gumamnya.
Lalu Daniel membuka satu-satunya aplikasi yang bisa sedikit menampung luapan rindu. Bertukar pesan masih bisa, saling menyemangati adalah kewajiban bagi mereka. Selain biar makin semangat juga sebenarnya biar makin kangen.
Ternyata yang disana, seperti biasa. Selalu menjadi starter terlebih dahulu.
Taehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈
FanfictionBagaimana jika seorang homophobic terpaksa harus bertemu intens dengan pria homoseksual? "Sekalipun dunia isinya laki semua, gue gak bakal jadi gay!"~Kang Taehyun~ -Please ini cerita bxb, mohon jangan salah lapak- Satu bab berisi narasi pendek, jadi...