00.04

111 28 5
                                    

Arsha berjalan gontai menuju parkiran, ia sedang mengantuk sekarang. Tadi, saat istirahat pertama ia tak jadi menikmati tidurnya karna Kedatangan mereka yang membuat kegaduhan dan berakhir dengan ia yang keluar dari sana.

Arsha menaiki motornya lalu memasang helm full face nya. Dari sini ia bisa melihat kakaknya serta teman-temannya sedang bercanda dengan gelak tawa yang menguar.
Kailo yang menyadari tatapan dari adiknya tersenyum lalu berlari pelan mendekati Arsha.

"Adek!! Kakak mau pulang sama kamu, ya!!" Arsha menggeleng, ia menolak ajakan sang kakak yang meminta untuk pulang bersama, apalagi Arka yang berada dibelakang Kailo menghunuskan tatapan tajamnya. Bukannya ia takut, hanya saja ia tak mau berdebat.

Kailo menunduk sedih, tapi tak lama kemudian ia mendongakkan wajahnya dengan senyum andalan nya. Tak apa pikirnya, perlahan tapi pasti, ia akan kembali menggenggam Aka-nya. Ia akan membuat adiknya hidup bergantung padanya.

"Yaudah, kamu pulang nya hati-hati ya. Jumpa lagi dirumah!!" Ucapnya riang.

Sedangkan Arsha hanya berdeham membalas ucapan kakaknya. Ia kemudian melenggang pergi meninggalkan area sekolah.

Kailo tersenyum miring menatap adiknya yang sudah menjauh itu. Menoleh kebelakang dan mendapati kakak keduanya sedang menatap nya tajam.

"Udah kakak bilang, kamu gausa deket-deket sama anak itu, Kailo!" Arka geram, adiknya tak menuruti ucapan nya.

"Dia juga adik kita, kak! Stop buat suruh aku terus-terusan jauhin dia. Dia ga salah, udah berapa kali aku bilang???!!"

Arka yang mendengar kalimat itu naik pitam, ia benar-benar tak menyukai sikap Kailo yang selalu membela anak itu dan menyangkal kesalahan anak itu. Padahal, bukti kuat sudah mereka lihat.

"Terserah!!!"

Arka pergi meninggalkan Kailo dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Mereka yang melihat Arka meninggalkan Kailo sendiri berjalan mendekati Kailo.

"Mau pulang bareng kita ga?"

"Gausah, Kai pulang sendiri aja. Udah pesen grab juga, bentaran lagi dateng."

"Yaudah kita duluan ya." Dan dibalas anggukan oleh Kailo.

Tak lama kemudian datang mobil hitam dan berhenti didepan Kailo. Kailo masuk ke mobil itu, "Tumben minta jemput, kakak Lo kemana emang?" Tanya orang itu penasaran.

"Pulang duluan." Orang itu ber-oh ria.

"Cepet jalan!"

Tanpa menjawab ucapan Kailo, mobil itupun kemudian melaju dengan kecepatan sedang.

Mereka tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan keduanya, orang itu kemudian keluar dari persembunyiannya lalu pergi sembari menatap foto di ponselnya.

.

.

.

.

.

Arsha menatap langit-langit kamarnya. Ia mengantuk namun matanya tak kunjung menutup.


Ia berlari kencang menyusuri gang sempit itu, ia dikejar enam preman sekaligus. Sial, ia benar-benar menyesal melewati tempat itu, padahal dirinya ingin segera menempeli kasur empuknya.


Sebenarnya, bisa saja ia melawan mereka. Namun dia kalah jumlah, tadi ia sudah menumbangkan tiga preman, tapi mereka datang lagi dari arah berlawanan. Karena tenaganya sudah banyak terkuras ia memilih kabur, dan berakhir lah dengan aksi kejar-kejaran.


Arsha membungkuk memegang lutut, mengatur nafasnya yang memburu, detak jantungnya berdebar dua kali lipat dari biasanya.
Setelah sekian lama ia berlari akhirnya ia berhasil meloloskan diri.

"Haahh... Cape banget. Ga lagi-lagi aku lewatin jalan gang yang sepi, kapok." Berbelok ke arah kiri dan berjalan sekitar lima menit, akhirnya ia sampai di depan apartemen nya.

Arsha berbaring di kasur besar miliknya, setelah selesai mandi tadi ia berniat akan langsung tidur, tapi karna tugas yang diberikan dosen nya begitu banyak dan waktu pengumpulannya hanya dibatasi sampai lusa, membuatnya tak jadi istirahat. Dengan malas Arsha mendekati meja belajarnya lalu mengerjakan tugas-tugasnya.

Arsha tertidur di meja belajarnya dengan tangan kanan sebagai tumpuan.

Tapi, ia malah terbangun di Raga orang lain.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pada pintu kamarnya membuat lamunannya buyar. Menghela nafas lalu beranjak membuka pintu.

"Adekk" ucap Kailo riang, ia menatap Aka-nya dengan senyuman manis.

"Kakak boleh masuk kamar kamu ga? Kakak mau ngobrolin sesuatu sama kamu,"

"Nggak, nanti aku diomelin." Kailo terlihat murung, ia menunduk sembari memilin ujung bajunya. Melihat kakakny- kakak pemilik tubuh ini, ia kembali menghela nafas, akhirnya ia menarik tangan Kailo membawa nya masuk kedalam kamar.

"Jadi, kakak mau ngobrolin apa?"

"Mm... Kakak udah punya beberapa bukti tentang kejadian dulu, nah selama kakak mengumpulkan bukti-bukti tersebut--," Kailo menggenggam tangan adiknya erat, menatapnya penuh permohonan.

"-kakak ingin kita kembali dekat. Kakak rindu Aka. Sudah cukup kita saling berjauhan selama lima tahun ini, padahal kita satu atap, tapi kita seperti orang asing dirumah ini."

Kita memang orang asing, karna aku Arsha. Bukan Shaka.











Tbc

Kayanya makin kesini ceritanya makin ga jelas ya? Haha




Mau di lanjut aja apa mending di unpub?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang