Mulai dekat

76 28 73
                                    


Hari ini, kali pertama aku merasa sakit ketika ada punggung yang pergi meninggalkan ku.
~Alvano

Setelah melakukan aktivitas belajarnya asrhaa beristirahat sebentar sembari membuka ponsel miliknya.

dia baru ingat bahwa dia belum juga mengonfirmasi laki- laki yang bertemu dengannya disekolah tadi.

Arshaa pun mengonfirmasi Alvano

Asrhaa Ardina menerima permintaan pertemanan anda.

Alvano yang saat itu juga sedang online menerima notifikasi dari ponselnya.

Ucapnya dalam hati,"yes akhirnya di konfir juga." tanpa menunggu lama Alvano langsung mengirim pesan.

Alvano
Hai
Hai
P
Hai

Arshaa
Eh iya bang

Alvano
Lagi apa?
Udah makan?

Arshaa
Udah hehe..

Malam ini Alvano begitu bersemangat untuk besok pagi terlebih lagi dia sudah dikonfirmasi oleh Arshaa ketua OSIS yang ia sukai itu.

"Arshaa dari mana aja si sha? Aku udah nungguin kamu dari tadi loh". Ucap Dira menghampiri Arshaa.

" Maaf ya, aku tadi lumayan telat bangunnya jadi datang ke sekolah juga lumayan telat." Arshaa berusaha menjelaskan.

"Hm gak papa, lain kali jangan telat bangun ya. Urus gih tuh OSIS mereka gak ada kamu kamu kaya anak ayam nyari-nyari induknya".

"Aisss, gak boleh gitu ih" jawab Arshaa.

Arshaa dan Nindira berjalan menuju kelasnya.

" Eh Sha gimana soal truth or dare kemarin, kamu masih inget kan?" ucap Dira mengingatkan.

" Iya aku gak lupa kok, kemarin juga aku udah konfirmasi akun FB dia. Terus ya, masa dia langsung ngechat aku"

" Wah emang buaya ya, langsung aja tuh anak" timbal Dira meluapkan kekesalannya.

"Wkwk tapi sebenernya dia anaknya baik loh shaa, kalau kamu sampai suka sama dia aku juga gak heran sih"

" Hah, enggk. Gak akan aku suka dia." jawabnya tanpa berpikir panjang.

" Iyaa deh ibu ketos"

Bel pun berbunyi dan tiba saatnya beristirahat. pastinya semua akan sibuk dengan jam istirahanya masing-masing kecuali Arshaa yang tidak akan pernah absen menuju ruang OSIS.

"eh kalian udah pada ngumpul nih, maaf ya kalian jadi nungguin aku"

"Gak papa kak, gak lama juga kok nunggu nya." jawab salah satu anggota OSIS.

"Sha, Gimana soal lomba kebersihan kelas yang bakalan kita lombain. Kira-kira konteks dan peraturan lombanya gimana" tanya Glen sebagai wakil ketua OSIS.

" Iya Glen, aku juga mau bahas itu hari ini. Aku yang mau ngomong dulu atau glen dulu aja yang buka rapatnya?" tanya Arshaa kepada Glen.

Glen dan Arshaa memang dekat namun hanya sebatas ketua dan wakil, terlebih Glen dan Arshaa adalah teman sekelas.

" Baik shaa, aku aja dulu ya" jawab Glen cepat seolah memang ada yang ingin di sampaikan.

"Hari ini kita rapat lagi ya, saya harap teman-teman dan adik-adik OSIS lainnya bisa menyimak dan fokus pada rapat kita kali ini.
Sebelum membahas mengenai konteks lomba saya ingin mengingatkan kembali kepada kita semua untuk menjalankan tugas dengan baik, dan terlebih lagi saat razia. Saya tidak ingin menemui lagi ada pembedaan yang dilakukan anak OSIS hanya karena ikatan teman atau lainnya." ucap Glen dengan penuh ketegasan.

Glen menoleh ke arah Arshaa yang kelihatannya sedikit merasa kesal dengan berita yang ia dengar hari ini.

"Shaa..." Glen memanggil dan Arshaa mengerti maksud Glen.

" Baik selamat siang untuk semua teman- teman OSIS, saya harap peringatan dari Glen tadi sudah cukup untuk kita jadikan pelajaran ke depan. kali ini saya akan menjelaskan tentang konteks lomba yang akan kita adakan."
Arshaa begitu Fokus menjelaskan.

"Baik, tolong di catat oleh sekretaris.” Ucapnya sambil berjalan ke arah papan tulis.

Arshaa mulai menulis konteks lomba
"Ada 5 konteks dan penilaian yang akan kita jadikan acuan pada lomba kali ini.
1. Lomba diadakan selama satu Minggu penuh dan semua tim OSIS akan berperan dalam penilaian.
2. Setiap hari tim OSIS akan memberikan penilaian sampai dengan hari ketujuh
3. Kelas yang memiliki nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah dan spanduk yang akan di pajang di depan kelas pemenang.
4. Kelas yang memiliki nilai terendah juga akan kita berikan spanduk dan juga akan di panjang didepan kelas.” Jelas Arshaa menjelaskan.

"Kira-kira ada yang ingin bertanya?”

Tampaknya semua paham dengan konteks lomba yang sudah di jelaskan oleh Arshaa dan lomba akan dimulai besok pagi.

" Saya harap kita bisa lebih meningkatkan solidaritas yang sudah kita bangun, dan semangat untuk kita semua.” ucap arshaa mengakhiri rapatnya.

Setelah rapat selesai Arshaa bergegas menuju kelasnya dan ternyata dia bertemu seseorang, Siapa lagi kalau bukan Alvano.

" Eh belum masuk kelas?" tanya Alvano tersenyum.

" Kalau kakel ngomong itu di jawab dong, masa OSIS telat masuk kelas" ledek Alvano

"Aku pergi dulu ya kak" jawab Arshaa seolah tak berniat berlama-lama dekat dengan Alvano.

Alvano melihat punggung Arshaa yang pergi meninggalkannya. Kali ini Alvano merasakan sakit ketika ada punggung yang pergi meninggalkannya.

                               ******
Alvano
Hai, tadi kok gak jawab aku?

Arshaa
Iya tadi buru-buru bang

Alvano
Besok  Arshaa sibuk?

Arshaa
Enggk bang

Alvano
Besok boleh gak ketemu sama kamu
Aku tunggu di belakang kelas 8A ya

Arshaa
Iya bang

Arshaa penasaran kenapa Alvano ingin bertemu dengannya, atau karena tadi siang. Entahlah Arshaa lebih memilih untuk tidur.

"Selamat pagi semua...” sapa Arshaa kepada teman-temannya.

"Hai shaa..." Jawab akila sembari tersenyum.

"Eh hai shaa, gimana sama dia?” tanya Dira penasaran.

"Enggk ada, masih belum ada apa-apa”

"Kok belum?”

"Aku belum tertarik sama dia”

Arshaa dan teman-temannya pun menuju lapangan Karena pagi ini ada razia yang diadakan setiap awal bulan
Arshaa dan tim OSIS lainya berkeliling untuk melakukan razia.

Kali ini Arshaa merazia kelas alvano, tanpa sengaja pandangan mata Arshaa tertuju pada alvano. Alvano menyadari bahwa Arshaa sedang memandang kearahnya.

Arshaa melihat Alvano terkena  Omelan guru BK dan Alvano terus saja menjawab Omelan dari guru BK itu.

Arshaa memandang Alvano dengan tatapan tak suka, alvano yang ditatap pun spontan terdiam dan tak lagi menjawab Omelan dari guru BK tersebut.

Halo teman-teman semua jangan lupa Vote dan komen ya cerita aku.
Aku seneng banget sama siapapun yang mau ngasih aku Kritik soal kepenulisan aku dan pastinya kritik yang ber etika dan membangun ya.

Terimakasih buat teman-teman yang udah mampir ke cerita aku 💗💗
Jangan lupa follow Instragram aku ya
Karena pasti bakalan aku follback
@elsa_ Sitompul_04
@ceritaa_mu

The Sunset Is Beautiful Isn't It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang