Kaede Rukawa

66 3 0
                                    

Latihan telah usai. Semuanya sudah menuju pulang ke rumahnya masing-masing.

Hanya tinggal Hanamichi yang memang sengaja menunggu Ryota untuk pulang bersama.

Biasanya, Ryota akan pulang bersama kekasihnya, ayako. Namun, Hanamichi mengatakan pada ayako untuk pulang sendiri hari ini, karena mereka akan pergi ke suatu tempat nanti malam.

Tanpa curiga, ayako pun mengiyakan permintaan Hanamichi. Padahal, saat itu Ryota hanya menunjukkan wajah bingungnya. Pasalnya, Hanamichi tidak mengatakan apapun perihal janji untuk pergi ke suatu tempat malam ini kepada Ryota.

Tapi ayako mengerti, ada sesuatu hal yang ingin dibicarakan Hanamichi hanya berdua dengan Ryota. Mungkin ini masalah sesama lelaki? Pikirnya.

Semua sudah pulang kecuali 2 bocah beda tinggi ini. Mereka menjadi yang terakhir pulang, karena mereka mandi paling akhir.

Setelah bersiap, mereka pun melangkah keluar gedung sekolah yang sudah gelap.

"Oy,"

Panggil Hanamichi membuka obrolan.

"Apa?"

"Benar kan kau menyukai Mitchi?" Selidik Hanamichi to the point.

"Sigh, ternyata ini tujuanmu mengajakku pulang bersama."

"Cih, Memang kau pikir apa?"

Ryota membuang nafas kasar.

"______ entahlah hanamichi. Aku sendiri bingung dengan perasaan ini. Apa aku memang menyukainya atau aku hanya iba karena masa lalunya.___"

"___Setiap kali ia kelelahan bahkan nyaris pingsan hingga tak sanggup lagi berdiri, aku merasa ingin sekali memapahnya keluar lapangan agar ia bisa mengistirahatkan tubuhnya. Tapi... Sifat keras kepalanya pasti menolak untuk dicadangkan...

Huh, kau tau sendiri sekuat apa tekad pantang menyerahnya itu..."

Sejenak hening diantara keduanya.

Hanamichi hanya memperhatikan Ryota yang terus menunduk sambil sesekali tersenyum kecil.

Sementara Ryota rupanya menunduk sambil memikirkan Mitsui. Ya, pikirannya dipenuhi oleh Mitsui saat ini. Ia, tidak bisa menampik bahwa ia merasa senang sejak Mitsui memutuskan untuk kembali bergabung dengan tim basket.

Bukan hanya sekedar karena kemampuan menembak 3 poinnya yang akan sangat berguna untuk semakin memperkuat tim, tapi lebih dari itu...

Ia senang bisa sama-sama berjuang bersama Mitsui. Susah senang, melihat senyumnya, tawanya, wajahnya yang kesal.

Hatinya menghangat kala Ryota mengingat itu semua.

"Ryocchin..."

Ia kembali ke realita saat Hanamichi tiba-tiba memanggilnya.

"Apa?"

"Kau menyukainya. Tidak salah lagi, kau jatuh cinta padanya."

"......."

"Karena akupun pernah merasakan hal yang sama pada si bodoh Rukawa."

Perlu di garis bawahi, Rukawa adalah selingkuhan Hanamichi dan hanya Ryota yang tahu perihal satu itu.

Karena bagaimanapun, haruko adalah adik si Gori yang terkenal akan keganasannya, jika ia tahu adiknya di perlakukan seperti itu, ia pasti tidak akan mengizinkan haruko untuk tetap di club basket apalagi di dekati oleh Hanamichi.

Hanamichi benar-benar mencintai haruko. Tapi ia memilih memberi makan egonya dengan berpacaran juga dengan Rukawa di belakang haruko.

Lalu apakah Rukawa tau jika Hanamichi sudah berpacaran dengan haruko?

Behind The Slam Dunk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang