Anzai Mitsuyoshi

39 3 0
                                    

Beberapa bulan lagi pertandingan musim dingin akan diselenggarakan.

Semua anggota tim shohoku berlatih dengan sangat keras di bawah kepemimpinan kapten baru Ryota Miyagi.

Tidak adanya 2 pemain kuat di Shohoku, yakni Akagi dan Rukawa membuat semua anggota berlatih lebih dari biasanya.

Akagi sudah tidak lagi aktif kegiatan club karena ingin fokus untuk persiapan ujian, sementara Rukawa tengah mengikuti pelatihan nasional di Yokohama.

Tidak adanya sang Ace, membuat Ryota bertekad untuk membuat Shohoku lebih kuat lagi.

Beruntung, Hanamichi Sakuragi yang sempat cidera usai pertandingan melawan Shannoh telah selesai melakukan rehabilitasi, sehingga ia bisa kembali bergabung untuk memperkuat Shohoku pada pertandingan berikutnya.

Kini hanya tinggal dirinya, Hanamichi dan Mitsui yang tersisa dalam tim inti.
Kurang 2 orang lagi untuk mengisi posisi yang kosong.

Oleh karena itu, ia pun melakukan latihan bak militer kepada semua anggotanya, termasuk si tingkat akhir, Mitsui.

Ya, meski Mitsui merupakan siswa tingkat tiga, tapi dia bersikeras ingin bermain hingga pertandingan musim dingin berakhir. Yang mana itu merupakan pertandingan akhir tahun yang juga menjadi penutup masa SMAnya.

Itu dilakukannya, demi menebus waktu yang terbuang selama 2 tahun terakhir, sehingga ia memilih fokus pada basket daripada persiapan ujian.

Semua orang tersengal hebat setelah latihan fisik berat yang dilakukan selama 2 jam. Beberapa diantaranya bahkan tepar karena sudah tidak sanggup menggunakan kakinya untuk berdiri.

"Hoy Hoy Hoy! Apa yang kalian lakukan, cepat bangun kita masih harus melakukan 100 kali sit up sebelum latih tanding seperti biasa! Jangan malas!" Seru Ryota galak.

"Ryota, biarkan mereka istirahat sebentar. Sepertinya mereka benar-benar kelelahan,"
Ujar ayako membela.

"Aya-chan____

____Baiklah, karena aya-chan yang meminta, kalian kuberi waktu istirahat 10 menit! Manfaatkan dengan baik!"

Lama - lama, Ryota semakin menyebalkan. Pikir Mitsui dalam hati.

Dia tidak bisa terus seperti ini. Yang ada ini malah akan menyurutkan keinginan anggota yang ada untuk terus berada di tim basket.

Mitsui bangkit dari duduknya dan menghampiri Ryota di pinggir lapangan.

"Oi teme, kau pikir kami robot yang tidak punya rasa lelah? Kau lihat wajah mereka semua. Apakah itu tidak mengganggumu?" Seru Mitsui membela. Padahal wajahnya sendiri juga sudah penuh dengan peluh dan bibir yang kering karena kurang cairan.

"Oh, apa kau keberatan? Mitsui-san. Jika ingin menang dalam pertandingan, kita harus bisa menjaga stamina kita agar kita tidak kalah dari lawan. Jika latihan seperti ini saja kita menyerah, maka kita tidak akan pernah bisa menjadi juara nasional."

Deg

Sial, memang benar apa yang dikatakan olehnya. Tapi...

"Kau bisa melakukannya secara bertahap kan? Akagi bahkan tidak pernah menyuruh kita melakukan hal seperti ini."

"Bertahap atau langsung akan sama saja. Jika kita melakukan semua latihan ini secara rutin, maka tubuh kita juga akan terbiasa. Anzai sensei bahkan sudah memberi izin."

Deg

Ryota sangat tahu kelemahan Mitsui.
Jika nama anzai sensei sudah disebut, maka dia sebagai yang paling senior pun tidak akan bisa berkutik.

Mitsui mengepalkan tangannya kesal.

Jika anzai sensei telah setuju, ia tidak akan bisa apa-apa lagi.

Behind The Slam Dunk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang