Part 42 - Tolong selamatkan anakku

18.8K 1.8K 114
                                    

Seorang pria yang nampak rapuh tengah duduk menyandari di sofa malas, di tangannya terdapat sebuah buku yang saat ini tengah dia baca. Li Yun mengendurkan nafasnya, meletakan tangan di atas perut bulatnya yang terasa nyeri. "Sshhh..."

Merasa tidak lagi bisa fokus, Li Yun menutup buku yang sedang dia baca lantaran perutnya terus terasa sakit. Pria itu menundukan pandangannya, menetap ke arah perut bulatnya yang terlihat seperti hendak meledak. Akhir-akhir pria itu memang sering merasa nyeri perut yang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang.

Li Yun yang merasa bosan berada di ruangan belajarnya, perlahan menegakan tubuhnya. Pria itu meluruskan pinggangnya dan merehatkan pinggangnya sejenak, sebelum perlahan meletakan satu tangannya di atas meja untuk bangkit. Pria itu meringis saat pinggangnya terasa hendak patah ketika bangun. "Ughh..."

Li Yun berjalan dengan sangat pelan saat meninggalkan ruangan membaca, pria itu meletakan satu tangannya di pinggang dan satu tangan lagi dibagian perut bawahnya. Saat merasakan tendangan yang cukup kuat, Li Yun tersenyum sambil mengelus perutnya. Pria itu tidak sabar bertemu dengan anaknya dan Wu Dahu.

Sampai sekarang, Li Yun bahkan tidak percaya jika dia telah menikah dan memiliki anak dengan anak laki-laki yang dia bawa dari bencana alam di desanya. Wu Dahu adalah pria yang sangat polos bahkan hampir bodoh, membuat Li Yun yang khawatir terus memperhatikannya.

Hal itu tanpa sadar membuat cinta mereka tumbuh. Wu Dahu yang tidak bisa menahan perasaannya, meminta seorang mak comblang untuk melamar gurunya sendiri. Untung saja Li Yun menerimanya.

"Akhh..." Li Yun tiba-tiba menjerit ketika merasakan sakit yang amat kuat menghentam perutnya, pria itu menggigit bibir bawahnya, meremas pakaiannya untuk melampiaskan rasa sakit.

Sayangnya saat dia kesakitan, tidak ada siapa-siapa di rumah, karena Wu Dahu saat ini sedang memanen ladang pertanian mereka. Pria itu sebenarnya tidak ingin meninggalkan Li Yun seorang diri, namum pria yang tengah hamil itu keras kepala dan meminta suaminya untuk tetap pergi.

"Tunggu ayahmu sebentar lagi," lirih Li Yun berbicara dengan anaknya, dia merasa bayinya akan segera lahir, tidak seperti perkiraan Dokter Persalinan yang mengatakan kelahirannya masih minggu depan.

Li Yun yang tubuhnya sudah terkuras sejak kecil, sebenarnya sangat sulit untuk hamil. Pria itu kadang kehilangan keseimbangannya atau tiba-tiba saja pingsan. Dan di kehamilan ini, dia sudah mengeluarkan banyak tenaga untuk bertahan. Dia bahkan tidak mampu untuk berdiri terlalu lama dan hanya bisa duduk di aula rumahnya untuk menunggu kepulangan suaminya.

Tetesan keringat dingin mulai membahasahi dahi dan tubuh Li Yun saat terus-terusan di dera rasa sakit, pria itu itu perlahan mengusapnya dengan handuk kecil yang telah disiapkan Wu Dahu.

"Isteriku, aku pulang!" seru Wu Dahu dengan kencang. Li Yun yang mendengar itu tersenyum lega, karena merasa tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Ketika pria itu hendak berdiri untuk menyambut suaminya, Li Yun membulatkan matanya dan menegang saat dihantam rasa persalinan yang sangat sakit.

"Akhhh..." rintihnya menyakitkan.

"Isteri, ada apa dengamu?" tanya Wu Dahu yang berada di depan pintu Aula.

"Pp—perutku sakit..." PYAR!

Bola mata Li Yun membulat saat merasakan sesuatu yang pecah di dalam perutnya. Tidak lama, pria itu merasakan pakaian bawahnya terasa basah.

"Su—suami, aku memecahakan ketuban!" lirih Li Yun menggigit bibir bawahnya lebih kuat saat, dia merasakan gerakan bayinya semakin kuat dan terus bergerak ke jalan lahir.

"Apa?! Ketubannya telah pecah? Bukankah Dokter Huang berkata kamu masih membutuhkan 1 minggu lagi?!" Wu Dahu bertanya kebingungan, walau Li Yun telah hamil sebanyak lebih dari satu kali tapi ini untuk pertama kalinya mereka sampai di tahap melahirkan.

Kembali ke Zaman Kuno untuk memiliki banyak anak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang