••••
“Besok kita akan pergi.”
“Kemana?” Jillian harus mendongak untuk melihat wajah Kay karena dia sedang duduk di lantai dan Kay duduk di atas sofa.
“Jepang.”
“Hah? Mau apa,” Jillian membalikkan tubuhnya hingga keduanya berhadapan dengan posisinya yang masih di bawah. Lego yang sebelumnya ada ditangannya dia lempar asal ketika mendengar ucapan menarik Kay.
Kay menunduk, “Bekerja.” menyelipkan rambut Jillian yang menghalangi pandangannya.
Jillian mengerjap, “Apakah aku harus ikut,” lalu menumpakan dagunya di kaki Kay.
“Tentu saja baby.” Kay menunduk lalu mengecup kening Jillian membuat pipi wanita itu kontan memerah.
“Baiklah.” Jillian membalikkan badannya lalu mengambil kembali legonya.
Jillian berjengit ketika Kay memeluknya dari belakang. Bulu-bulu yang ada di sekitaran rahang Kay menggelitik di lehernya. Jillian menggeliat mencoba melepaskannya tapi Kay menahannya.
“Diam lah.” bisik Kay tepat di samping telinganya.
“Geli,” Jillian kembali menggeliat membuat Kay tidak tahan langsung mengangkat tubuhnya dan meletakkannya di pangkuannya. Dengan keduanya yang saling berhadapan.
Tangan Jillian terulur menyentuh rahang Kay yang ditumbuhi bulu-bulu halus, “Kay,”
“Hm.” Kay kembali menyusupkan wajahnya ke ceruk leher Jillian dengan sesekali mencium dan menghisapnya.
“Ugh, geli,” Jillian menarik kepala Kay hingga keduanya berhadapan, “Aku cukur ya,” kemudian tangannya beralih mengelus rahang Kay.
“Asal kau yang melakukannya.” Jillian bangkit dari pangkuan Kay lalu menarik tangannya menuju ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
“Sebentar,” dengan bodohnya Jillian mengiyakan permintaan Kay padahal dia sendiri tidak tahu cara melakukannya.
Kay menunjuk tangan Jillian yang memegang shaving foam, “Itu dulu,” Kay lalu duduk di atas toilet untuk memudahkan Jillian melakukan pekerjaannya.
“Ah, baiklah,” dengan telaten Jillian memakaikannya, setelah dirasa cukup dia mengambil alat cukurnya lalu mengarahkannya pada rahang Kay.
Jillian menghentikan tangannya, “Aku takut melukaimu.” Kay menarik pinggangnya lalu dia dudukkan di pangkuannya.
“Lakukanlah secara perlahan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTHINE [Editing]
RomanceBertahan atau menyerah? Hanya dua kemungkinan itu yang bisa Jillian pilih. ❗ D A R K R O M A N C E 21+ Kedatangannya ke Indonesia membuat seorang Kay Cyrano Agesislou, pemilik perusahaan pelayaran terbesar di Yunani terobsesi terhadap seorang g...