19. Penjelasan

94 49 2
                                    

*HAPPY READING*

"KAK?!" Sontak Viana pun langsung mendorong pemuda itu, namun bukannya terlepas ia malah digendong ala bridal style.
Secara spontan ia pun mengalungkan tangannya pada leher Cody.

"KAK! TURUNIN!" Teriaknyasembari memberontak.

"Gak! Emangnya kamu kuat jalan? Tadi aja mau jatuh!" Ucapnya yang membuat Viana mendengus kesal.

Sesampainya dibawah, Viana terkejut melihat seorang gadis yang begitu mirip dengan sahabatnya, tapi apakah itu mungkin? Bagaimana sahabatnya bisa sampe sini?

"Uhhh, lo udah sadar kok gak ngabarin?" Tanya gadis itu pada Viana yang masih ada dalam gendongan Cody, pertanyaan tolol itu mirip sekali dengan pertanyaan tolol Aning yang lainnya saat berada di dunia manusia.

"Kak turunin dulu." ucapnya, kemudian Cody langsung menurunkannya.

"Eloo..."

"Ouh, bingung ya? Tar aku jelasin. Yang pastinya ini aku Aning Gabriella Gwent sahabat kamu." ucapnya sambil tersenyum.

"Ah yang benweeer.." Sela Carlos dengan mulut penuh makanan.

"Diem lo, makan yang bener. Sempet sempetnya ngebacot! Keselek sukurin!" Kesalnya.

Viana hanya terkekeh melihat itu, kemudian ia melirik seorang pemuda yang tengah fokus pada makanannya. Tanpa senyum, tatapan kosong, dan ia tau siapa dia.

Sadar sedang diawasi Aklesh langsung mengalihkan pandangannya pada netra coklat milik Viana. Tahu tatapannya dibalas, ia sedikit kaget dengan perubahan tatapannya yang benar benar menusuk. Mungkin jika tatapan nya bisa membunuh seseorang, pasti Viana kini terasa seperti ditusuk seribu belati.

"Duduklah, makan bersama kami." ucapnya dingin.

Semua orang yang menyadarinya hanya diam dan langsung fokus pada makanannya, takut akan tatapan manik sang Alpha.

"Eeh..i-iya" Ucapnya dengan kikuk, lalu duduk di bangku kosong sebelah Cody.

"Bukan." Ucapnya.

"Bukan? Bukan apanya?" Tanya Viana bingung.

"Bukan duduk disitu, tapi disini duduk disamping ku." Ucapnya dengan melirik bangku kosong tepat disampingnya.

Sejenak Viana menatap Cody, dan hanya dibalas senyuman olehnya.

Ia langsung berjalan menuju kursi kosong tepat disamping Aklesh. Suasana sangat canggung dan hanya terdengar suara dentingan alat makan.

Duduk diam tak melakukan apapun.

Dia hanya menunduk memikirkan hal yang aneh ini. Apakah yang dihadapannya itu nyata? Mansion? Pack? Werewolf?

"Nih.." Ucap Aklesh yang menyodorkan sepiring makanan pada Viana.

Lalu ia menganggkat dagunya dan menatap netra yang kini sudah kembali semula.

Netra hitam pekat itu seperti menenggelamkan siapapun yang menatapnya, dan menyimpan begitu banyak misteri yang sulit di ketahui.

Netra hitam dan netra coklat itu saling bertubrukan dalam dimensi yang tak tergapai, menyiratkan rasa khawatir dan bingung.

"Eh iya makasih." Ucap Viana lalu mengalihkan pandangan pada piring makanan itu.

Baru saja ingin menyentuh piring, tiba tiba saja piring itu dijauhkan dari tangannya.
Menatap sang pelaku yang tak lain adalah Aklesh dengan tatapan bingung.

"Kenapa?"

"Mau aku suapin gak?" Sontak semua orang disitu langsung melotot dan menatap Aklesh.

Tak kalah terkejutnya dengan yang lain, Viana kini hanya melongo sembari menatap wajah tampan itu.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang