"Tuh kan gue bilang juga apa!"
"Emang lu bilang apaan?"
"Bodo! Semua gara-gara lo!"
"Kok lu nyalahin gua si?"
"Ya emang lo yang salah!"
"Yang nyuruh lu mau bareng gue siapa, gua ga minta"
"Kok lu malah nyalahin gue!"
"Dah diem lu, ga bakalan jalan ni motor kalo lu masih ngomel-ngomel gajelas!"
"Bac-"
"Diem ya jelek, diem"
Jam sudah menunjukkan pukul 07:16, yang dimana jalanan akan macet sebab memasuki jam pergi nya orang-orang berkerja, sekolah atau aktivitas lainnya.
matahari juga mulai menerikkan cahayanya, membuat satu diantara dua orang yang berdebat tadi, merasa kesal, tak jarang ia mengipas-ngipas dirinya agar tak panas dan terkena sinar matahari.
Dan yang satunya masih berfokus mencari bantuan, untuk mereka berdua, lantaran motor yang mereka kendarai tiba-tiba mogok.
"Masih lama kah? Ini panas banget tolong deh ya"
Yang ditanya hanya menoleh tak berniat menjawab, membuat yang bertanya semakin kesal. "Kalo ditanya tuh jawab". Kesal nya.
Callista Alifia, atau kerap dipanggil Callie atau kel oleh teman temannya, nama yang sangat cantik untuk gadis cantik berbadan mungil dan berambut panjang gelombang.
Selepas Callie berkata dan menampakkan wajah kesalnya, membuat orang yang barusan ia tanya langsung berdiri sambil melihat kekiri dan kekanan.
Callie bingung melihat temannya yang masih setia menatap kekanan dan kekiri di jalanan, ia ingin bertanya namun teringat bahwa pertanyaan nya barusan saja tidak dijawab.
Tak berselang lama ia mengerti apa yang dilakukan oleh temannya barusan, sehingga sebuah suara membuyarkan lamunannya.
"Woi!"
"Apaan sih!" Kesal Callie dengan seruan barusan.
"Naik"
"Lo ga naik juga?" Tanya Callie yang heran melihat temannya yang masih bersandar dengan memegang pintu mobil.
"Engga, udah buruan lu, kasian bapaknya nungguin tuh"
"Iye-iye, terus lo gimana?"
"Udah santai aja, lu gaboleh telat, lu tuh OSIS, kalo lu telat apa kata murid-murid lain ntar". Jelasnya, membuat Callie terdiam dan sedikit tak enakan.
Setalah mendengar pejelasan temannya yang masuk akal, Callie masuk ke delam Taksi, dapat ia lihat temannya langsung kedepan berbicara kepada supir.
"Hati-hati ya pak" ucap nya yang langsung dibalas senyum oleh supir taksi. "Baik dek" jawabnya.
Taksi mulai berjalan, meninggalkan satu orang yang masih setia menatap taksi tersebut. Callie yang menoleh kebelakang pun ia melihat temannya masih memandangi taksi yang ia tumpangi, dengan cepat ia membuka jendela taksi. "Ella lo jelek banget sumpah kalo lo bolos!". Teriaknya membuat orang yang dipanggil 'Ella' barusan malah menyunggingkan senyumnya.
Bukan tanpa sebab Callie berteriak begitu, bukan ia tak tahu terimakasih, lantaran ia tahu, kalo sudah begini Ella akan memilih bolos daripada repot-repot datang kesekolah lalu dihukum.
Gabriella Abigail, atau kerap dipanggil Ella. Ella adalah siswi kelas 11 di SMA 48 Bina Bangsa, Ella orang yang cukup aktif, ia mudah bergaul atau akrab dengan orang baru, tak heran di sekolah ia menjadi salah satu murid yang banyak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Misah
Teen Fiction--- Ongoing. "Rasanya sih udah lama, tapi keberanian untuk ngungkapinnya baru sekarang". - Ella ----- "ELLA! A NYA ALAY!" - Callie . "Callie C nya cengeng!" - Ella