Suara riuh terdengar jelas hingga kekamar Ella, dan malam pun sudah menunjukkan pukul 00:46 yang artinya ini sudah hampir jam 1 pagi, namun keriuahan itu tak memikirkan waktu tidur tetangga-tetangga lainnya.
Ella yang merasa emosinya menaik pun angkat dari tempat tidur nya dan membuka jendela, untuk melihat apa yang sedang terjadi diseberang sana.
"Pantesan anjirr" ucapnya yang melihat party kecil diseberang kamarnya yang tak lain dan tak bukan kamar seorang Callista Alifia.
Dengan prasaan kesal Ella keluar dari kamar dan berniat menghampiri Raisha, yang ia lihat bahwa kamar Raisha masih terang, artinya ia belum tidur.
"Ijin aja kita besok"
"Gassin aja lah"
Beberapa percakapan dengan sedikit berteriak juga terdengar dari kamar Callie, ya Callie mengajak teman-temannya untuk menginap dan berpesta dirumahnya malam ini, sebab orang tuanya akan pulang dari luar kota besok.
"Eh kel air putih mane?" Tanya Lyn membuat Callie menoleh dan menyuruhnya angkat untuk mengambil lagi dibawah jika sudah habis.
"Ambilin kel" suruh Lyn
"Duh lyn males banget gue, lo aja ya" jawab Callie yang sedang asik benyanyi dengan Lia.
Indira yang melihat tak ada pergerakan dari Lyn dan Callie pun mengalah untuk mengambil air, pikirnya sekalian aja mencari makanan dikulkas Callie.
Tanpa memberitahu, Indiria keluar kamar dan saat itu juga dirinya bertepatan dengan Raisha didepan pintu kamar.
"Berisik banget"
Raisha yang sedari tadi menahan kesal pun keluar dari kamar, yang tanpa sadar ucapannya dapat didengar jelas oleh Indira.
Indira yang mendengar ucapan Raisha pun terdiam dan sedikit merasa tidak enakan.
Raisha yang ingin turun menyadari bahwa ada Indira didepannya yang sedang terdiam, dan ia menyadari Indira pasti merasa bahwa yang ia bilang berisik adalah mereka.
"Bukan lo, tapi noh yang dibawah" ucap Raisha kemudian pergi meninggalkan Indira yang tersadar dan menatap kepergiannya.
Saat sudah dibawah dapat Indira lihat bahwa disana ada ella yang sedang bertekan pinggang dengan wajah kesalnya sambil sesekali menunjuk-nunjuk ke atas.
"Ngapain Ella kesini" tanya Indira dalam hati.
Dengan cepat ia menuju dapur, mengambil air dan bergegas naik memberi tahu Callie bahwa Ella ada dibawah.
"Kel, kell!" Panggil Indira membuat Callie menoleh kebingungan kearahnya.
"Apaan, dari mana lo?" Tanya Callie masih kebingungan melihat tingkah Indira. "Gapenting gua dati mana, tapi ada Ella noh dibawah" jawab Indira membuat Callie hanya ber oh ria saja.
"Biarin, ada Raisha kan? Jawab dan tanya Callie dengan biasa saja. "Ada" jawab Indira singkat.
"Yaudah, paling ngajak main" Callie sedikit bodo amat, padahal ia berpikir kenapa Ella kerumahnya jam segini.
"Tapi tadi Ella marah-marah kel gue liat" ucapan Indira kembali membuat Callie semakin bodo amat. "Udah biarin aja dir, paling kalah main game" jawab Callie.
Sedangkan dibawah Ella masih mengomel seperti emak-emak yang sedang demo harga minyak goreng. "Panggil si keloy rai!" kesal Ella sedari tadi membuat Raisha menampilkan wajah datarnya.
"Lu aja naik sono" jawab Raisha ditolak mentah-mentah oleh ella. Sedari tadi begitu membuat perdebatan itu tak habis-habis.
"Dah rai panggilin sono kakak lu" lagi-lagi Ella menyuruh Raisha untuk menyuruh Callie turun. Raisha yang jengah pun dan merasa waras hanya bisa pasrah dan mengalah. "Iye! Tunggu sebentar" ucap Raisha yang berbalik dan berjalan menuju atas, meninggalkan Ella sendiri yang masih misuh-misuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Misah
Teen Fiction--- Ongoing. "Rasanya sih udah lama, tapi keberanian untuk ngungkapinnya baru sekarang". - Ella ----- "ELLA! A NYA ALAY!" - Callie . "Callie C nya cengeng!" - Ella