Bagian 10; Dalam Dekapan

304 30 0
                                    

CW/TW; HARSHWORD, LITTLE KISS.

Haechan melajukan motornya dalam jalanan yang ramai, ini hari minggu, sudah pasti banyak orang keluar untuk berlibur menghilangkan penat. Namun sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan orang-orang tersebut, pikiran Haechan terlalu kacau walau untuk mencerna jalanan yang ramai.

Kecepatan dari kendaraan yang dia bawa semakin di naikan, tak peduli dengan banyaknya bunyi klakson yang bising. Haechan hilang kendali, dia mencari Renjun tapi tak kunjung ada petunjuk.

Renjun tidak mengirimkan lokasinya, Haechan sudah mencari Renjun di rumah tapi tidak ada. Niatnya ingin mengunjungi tiap bar yang ada di sana tapi itu mustahil, karena di kota besar seperti Berlin ini, mempunyai banyak bar yang terbangun rapi ditepi jalanan.

Ting!

Sebuah notifikasi berbunyi dari ponsel yang ada disaku jaketnya, Haechan menepikan motornya dan mengambil benda pipih tersebut. Jemarinya tergerak untuk menyalakan ponselnya dan mencari tahu siapa yang mengirimkannya pesan.

Nomor asing?

Kedua keningnya dia satukan, Haechan bingung, ini nomor siapa? Bukan notifikasi dari Renjun melainkan orang yang tak dia kenal. Tapi sepertinga orang ini membawa informasi tentang keberadaan si kekasih.

Dengan segera Haechan membuka pesan tersebut dan membalasnya.

Dengan mengikuti lokasi yang dikirimkan oleh orang tersebut, Haechan melajukan motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan mengikuti lokasi yang dikirimkan oleh orang tersebut, Haechan melajukan motornya. Tempatnya lumayan jauh, Haechan tak habis pikir dengan apa yang Renjun lakukan sekarang.

Renjun sudah gila kalau kata Haechan.

Di sisi yang lainnya ada seorang pemuda yang tengah menenangkan temannya yang sudah mabuk berat, temannya telah meneguk lebih dari sepuluh botol wine dengan kadar alkohol tinggi. Pemuda itu sebenarnya tak akan pernah menginjakan kaki disini, namun sepertinya takdir berkata lain. Temannya malah menghubungi dia dan berkata seolah-olah dirinya adalah pacar temannya.

Renjun datang disebuah bar yang dikunjungi oleh orang-orang penting, niatnya ingin menenangkan pikiran sebab kekasihnya pergi bersama orang lain. Rasa kacau yang ada membuat dorongan pada dirinya untuk mabuk-mabukan daripada mencari keberadaan si pacar.

Renjun memilih tempat duduk tepat didepan bartender menyiapkan minuman, dirinya memesan sebotol wine untuk diminum. Dalam beberapa tegukan wine itu habis, Renjun merasa bahwa sebotol wine itu tak cukup untuk menghilangkan kekacauan yang dirinya rasakan.

Oleh karenanya, Renjun terus menerus memesan wine perbotol. Menghabiskannya dengan lahap, walau sudah merasakan pusing yang tak bisa dia bendung, dia tetap memaksakan untuk minum.

Sampai dimana dia kehilangan kesadarannya, tatapannya berubah menjadi sayu berwarna merah. Renjun berhasil membuat dirinya mabuk, tapi tidak dengan menghilangkan kekacauan pikiran akibat Haechan.

Love? (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang