Bagian 11; Rekan Ke(rja)jahatan

293 34 0
                                    

CW/TW; HARSHWORD.

Flashback;
Thing that Renjun did a week ago.

Banyak yang bertanya-tanya, kemana pemuda bermarga Huang itu pergi selama seminggu lalu? Apa yang dia lakukan? Dan mengapa dia menyembunyikannya dari Haechan? Semuanya akan terungkap pada bab kali ini.

Sebelum membahas lebih dalam, lebih baik kita mencari tahu latar belakang Renjun lebih jauh.
Huang Renjun, merupakan anak dari pengusaha ternama di China, pemilik warisan sah perusahaan jikalau Babanya meninggal dunia.

Renjun dikenal sebagai anak yang begitu membanggakan orang tuanya, bahkan banyak orang di negeri China sana mengetahui namanya. Rumor tentang dirinya telah memiliki kekasih bernama Haechan juga mulai tersebar semenjak Babanya mengetahui hubungan keduanya.

Semua itu berawal ketika Renjun memutuskan untuk pergi melarikan diri ke Jerman bersama Haechan, keputusan Renjun mendapatkan dukungan dari orang tuanya, sebab Renjun mengatakan bahwa dia akan memulai hidup barunya disana bersama kekasihnya Lee Haechan.

Baba Huang mengetahui siapa kekasih anaknya itu, mengenal jauh ayah dari Haechan. Bagaikan kebetulan yang sangat mendukung, ayah Haechan adalah teman dekat, atau bisa dibilang teman kerja dalam bisnis yang sudah terjalin dua tahun lebih dengan perusahaan Huang?

Tentu fakta itu membuat Renjun dan Haechan terkejut, Renjun merasa bahwa ketika ayah Haechan tahu bahwa dirinya adalah anak dari rekan kerjanya pasti akan langsung diterima tanpa ada alasan yang memperberat. Namun sayangnya hal itu harus terkubur, ayah Haechan sangat dan amat benci dengan Renjun.

Sesuai dengan apa yang Baba Huang beritahukan.

"Dia adalah orang tua yang buruk, Renjun. Dia bercerita akan segera mencari siapa yang membawa putranya melarikan diri, dia tau kalau sandiwara pesawat jatuh itu tak nyata."

"Berhati-hatilah nak, jangan sampai menyakiti dirimu sendiri. Jika memerlukan bantuan, baba akan mengirimkannya," begitulah utas sang Baba yang membuat Renjun menjadi geram.

Dengan hal itulah Renjun meminta sesuatu pada babanya, "Renjun mau seorang anak buah yang lihai, pandai dan telaten dalam mengincar musuh. Apa baba punya?"

Sesuai dengan apa yang diharapkan, baba Renjun mengiyakan hal itu, "tentu. Baba mengirimkan anak buah yang begitu handal, Kang Daniel, anak ketua mafia yang akan menjadi rekanmu."

Renjun tersenyum dengan begitu senang ketika mendengarkan permintaannya langsung dikabulkan, memang babanya itu sayang anak. Tidak seperti ayahnya Haechan, si bejat.

Selang beberapa hari, sampai dimana Renjun bertemu dengan Kang Daniel. Mereka bertemu disebuah gang sempit, di depan cafe langganan Daniel. Tentu pertemuan keduanya tak diketahui oleh kekasihnya Haechan.

"Halo! Gue Daniel, pasti lo orang yang bakal jadi 'big boss' gue yang baru kan?" Daniel mengulurkan tangannya dengan antusias.

Renjun membalasnya, "gue Renjun," tangannya mulai dia lepaskan, "jadi.. mulai dari sekarang?"

"Tentu, bos! Asal ada cuan, gue bakal turutin."

Renjun terkekeh kecil, "gak jauh beda lo sama ayah lo ya, baguslah, rekan yang gue suka. Cocok buat bales dendam."

"Widih! Mau bales dendam? Boleh juga ide lo," pujinya dengan memberikan tepukan tangan.

"Bukan ide. Ini udah gue rencanain dari lama."

"Selama apa?"

"Selama gue cinta sama Haechan."

Duk!

Love? (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang