NEPTUNUS: Nawasena dan Alyssa

248 42 115
                                    

PS: Visualisasi cerita ini ada di bagian paling bawah. Aku hanya mengambil visual cerita yang cocok dengan tokoh di cerita ini tanpa ada maksud untuk menjelek-jelekkan yang bersangkutan. Cerita ini hanya fiksi semata, jadi jangan dibawa keluar dari jalurnya ya.

Vote and comments are highly appreciated :)

Happy reading!

***

Nawasena:

Uang buat pengobatan adik kamu udah aku kirim. Sekalian sama uang jajan kamu. Please untuk bulan ini, jangan boros, Al

Alyssa:

Thanks a lot, love. Aku gak akan repotin kamu lagi kok. Aku tau kamu juga lagi banyak kebutuhan. Maaf nyusahin kamu terus

Nawasena:

Maksud aku bukan begitu, Al. I don't mind helping you out financially. But please, use your money wisely. Kurangi beli alkohol dan hal-hal lain yang nggak penting

Alyssa:

Satu-satunya yg bisa bikin aku lupa dari semua masalahku ya alkohol. Emang kalo aku stress dan depresi, kamu mau bantu?

Nawasena:

Of course I will. I will do anything just for you

Alyssa:

Terserah kamu deh. Ke depannya aku mungkin nggak akan minta uang lagi. Atau semua uang yg kamu kasih bakal aku kembaliin. Aku bakal cari pekerjaan tambahan biar gak repotin kamu

Nawasena:

Al, please

Alyssa tak membalas pesan Sena lagi, dan jujur itu membuat Sena frustasi. Lelaki itu merasakan darahnya mendidih ketika mengingat dia selalu membantu kekasihnya itu kapanpun dia membutuhkan Sena. Hampir tiap minggu Alyssa selalu minta uang untuk banyak alasan—adiknya sakit, uang bayar kontrakan rumah kurang, belanja bulanan, sampai biaya grooming dan vaksin kucingnya Alyssa pun, Sena yang bayarin. Dia hampir nggak menolak, bahkan mungkin nggak pernah menolak. Yang Sena sesalkan adalah sebagian besar dari uang itu pasti untuk membeli alkohol atau mabuk sampai pagi di klub malam.

Dan lagi-lagi, Sena hanya dibohongi Alyssa.

Lalu dia akan mendengar berita-berita nggak mengenakan tentang gadisnya itu. Mulai dari dia dibawa pulang lelaki lain sampai kabar paling absurd kalau Alyssa mengganggu rumah tangga rekan sekantornya.

Sena sebenarnya udah nggak tahan terjebak dalam hubungan kayak gini selama bertahun-tahun. Tapi rasa kasihannya selalu mengalahkan rasa marah dan sakit hatinya. Dan lebih dari itu, Sena masih mencintainya.

Alyssa tumbuh dalam keluarga yang tak sempurna. Sedari kecil terpisah dengan sang adik dan ibunya. Faktanya sejak umur 12 tahun sampai saat ini, Alyssa tumbuh sendiri tanpa ada yang menyertai. Kalau sudah ingat hal itu, kemarahan Sena pasti akan segera mereda dan digantikan dengan rasa kasihan yang begitu besar.

Setidaknya Sena masih punya orangtua yang menyayanginya, punya Tyaga, punya sepupu-sepupu yang agak gila tapi selalu mendukungnya. Sedangkan Alyssa hanya punya Sena. Kalau dia pergi, Alyssa akan berakhir sendirian.

***

Beberapa hari belakangan ini, Sena sama sekali nggak dapet kabar dari Alyssa, dan jujur itu bikin dia khawatir. Memang bukan sekali dua kali Alyssa menghilang, tapi nggak pernah sekalipun Sena nggak khawatir kalau kekasihnya itu tiba-tiba nggak bisa dihubungi. Perasaannya nggak enak karena dia tahu, setelah ini ada sesuatu yang membuat rasa khawatirnya menjadi kenyataan.

Into the Planets (SERIES, A SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang