15. death is the only ending

117 11 8
                                    

"bocah haram satu ini-!" umpat jaimerson, terganggu dengan paramaya jenifer. kuda itu terus menghentakkan kakinya ke bumi- menimbulkan dentuman keras bagi siapapun yang ada disana. bukan, bukan itu fungsi utama nya, melainkan getaran itu perlahan mengikis konsentrasi maya Jaimerson yang menyerang elena.

"seharusnya kau duduk diam di ruang belajarmu sambil minum susu, bocah lemah! tidak perlu ikut campur dengan para petarung tangguh! teruslah jadi kacung kakekmu! HAHAHAHAH!" hardik Jaimerson tertawa kejam, menertawakan usai berhasil menghancurkan kuda jenifer dalam satu serangan. Jenifer menarik senyum sadis, Jaimerson sukses memancing emosinya.

"anjing tua buta tidak seharusnya berani buka mulut!" teriak Jenifer yang membuat Jaimerson terdiam, melirik ke belakang. ikan lampu besar, terbuat dari es putih jernih, melahapnya tanpa basa basi. ikan itu tidak mengoyak dagingnya, hanya mengocok seluruh tubuhnya dalam mulut besar itu, menggores tubuh jaimerson hingga luka luka. ikan itu menguras habis maya Jaimerson, Elena selesai menolong jayden.

pria tampan itu sepenuhnya sadar. "Inilah Akibat kau Malas Melatih Maya mu,". terdengar tidak tahu diri, bukan?

"Terimakasih Karena Tak Meninggalkanku, Elena" Ungkap Jayden Tersenyum tipis . Dan Lagi, Di dalam kurungan api itu elena Tengah Melakukan Live KDRT sebab Jayden Berani menyebutnya 'malas'.

"Ah elah setan.. Bucinnya Bisa ditunda nggak, sih?!" Gerutu Jen kesal. susah payah ia mempertahankan posisinya untuk berdiri, ia telah mengeluarkan tenaga habis habisan untuk 2 paramaya dalam jangka waktu bersamaan. tidak mati saja sudah cukup untunya merasa bersyukur kedua kali kepada Tuhannya. Jenifer mundur, saatnya menemui para tokoh utama yang tengah kocar kacir tak jauh dari sana.

terlihat petra dan gecko tengah bersorak gembira karena mereka selamat. tiba tiba saja seorang gadis cantik yang diperhatikan gecko sebelumnya datang. seorang gadis dengan tubuh tinggi dan ramping dengan rambut hitam dan mata keemasan- itu Jenifer.

"jangan bertingkah seenaknya, kalian tidak bisa mengorbankan jayden dan elena.." jenifer berkata dengan nada tenang, tetapi serius.

"loh? selingkuhan papi jay?" tanya gecko sembarangan, membuat jenifer menendang perut pria itu kesal.

"apa maksudmu sebelumnya nona...?" nirmala menatap jenifer ragu.

"jenifer," kata jenifer singkat mendengar reaksi gecko, menutup mulut gecko dengan tangannya. lalu langsung menjelaskan secara ringkas.

"mereka terus mengeluarkan maya tanpa kesadaran, itu membahayakan nyawa mereka" ucap jenifer, memperbaiki jas jayden yang ia kenakan di tubuhnya.

tanpa aba aba ada bunyi ketukan besi yang bertemu dengan sesama besi maupun tanah, pasukan kerajaan irina.

kayla si rambut biru memekik ngeri "ngapain mereka beramai ramai seperti mau berangkat seperti mau berangkat berperang?"

"mereka memang ingin berperang... melawan kita" kata jenifer, mata keemasan itu menajam selayaknya elang.

Mereka Pun Maju Menyerang melawan Pasukan Itu. Namun Sebab Pilar Paramaya Milik Lemon dan Jay tak Kunjung membantu , Petra Pun Berdesis Kesal.

"Hei! Kenapa Tiang Listrik Itu Tidak Membantu sama Sekali?!" Omelnya. Tepat setelah Itu, petir Besar Menyambar Para pasukan Hingga Hangus Terbakar. Petra Dan Gecko reflek berpelukan(?) sebab Takut .

"R-rontok.." -Petra

"A-ampun raja dan Ratu.." -Gecko .

Setelah Itu, Gecko, Petra, Nirmala, Jenifer, Kayla, Dan Mega Merasakan Tanah Yang mereka pijak Bergetar, Lalu mereka Merasa Terlempar, reflek memekik.

Secara Sigap  Mereka Yang bisa Terbang pun berusaha Membantu Yang tak bisa terbang agar Tak Terjatuh terlalu keras. Jenifer menggunakan Ombaknya Untuk Mendarat secara mulus. Dalam Arti kata lain, dia Bisa memijak Air.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Isekai To Webtoon - Born From Death webtoon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang