[4] Pasar Malam

253 22 0
                                    

"kau mau kemana?" tanya Jungwon melihat Jia yang keluar dengan berpakaian rapi

"aku pergi ke pasar malam dengan Sunghoon, kau tidur saja jangan menungguku pulang" ucap Jia, lalu keluar dari rumah

Jungwon menghela nafasnya kasar, bagaiman cara ia meyakinkan Jia, kalau Sunghoon hanya menjadikan Jia sebagai bahan taruhannya

Jungwon memilih untuk tidur di sofa depan TV, ya walaupun Jia menyuruh untuk tidak menunggunya

tapi Jia adalah tanggung jawab Jungwon, Ia hanya berharap kalau Sunghoon bisa menjaga Jia dengan baik.

___________________________

"Hoon, ayo kesana!" ajak Jia dan Sunghoon yang lelah hanya menurut saja

"ck, menyusahkan sekali bocah ini. Huft tahan Sunghoon, kau hanya perlu waktu memutuskan nya sampai Lusa" batin Sunghoon, ternyata Jia sudah sampai di tempat yang dia Mau

drtt drtt..

"Ponsel mu berdering Sunghoon" ucap Jia membuat Sunghoon tersadar dari lamunannya

Sunghoon segera menjauh dari Jia, lalu mengangkat Telfon dari teman gilanya itu

"Park Sunghoon! kau tidak lupa kalau kita ada acara malam ini" teriak seseorang diseberang Telfon, itu adalah Park Jeongseong tapi dia lebih senang di panggil Jay

"Ya! suara mu membuat kuping ku ingin meledak" balas Sunghoon

"ya aku akan kesana sekarang" balas Sunghoon dan telfon dimatikan secara sepihak

Sunghoon segera menghampiri Jia yang menunggunya sedari tadi

"emh, Jia maafkan aku. Aku ada urusan mendadak apa kau tidak apa apa kutinggal?" tanya Sunghoon

"memangnya kenapa?" Jia tetaplah Jia, dia selalu KEPO dengan urusan orang apalagi Sunghoon yang notabanenya adalah pacarnya

"Ibu ku sakit dan dibawa kerumah sakit" ucap Sunghoon, mendengar itu Jia memasang raut sedih

"semoga cepat sembuh buat ibu ya Hoon" ucap Jia dan diangguk Sunghoon

"aku tidak bisa menghantar mu pulang, jadi aku pesankan ojek saja ya" ucap Sunghoon, Jia menggeleng

"tidak usah Sunghoon, tengoklah ibu mu, pasti dia lebih membutuhkan mu" ucap Jia

"yasudah kalau begitu ku tinggal ya" ucap Sunghoon dan Jia mengiyakan

Jia segera ingin pulang karena Jam menunjukkan pukul 1 malam, Jia ingin menelfon Jungwon tapi batin Jia pasti saja laki laki itu sudah tidur

mana mungkin Jungwon begadang, sedangkan Jia sudah menyuruh nya untuk tidur dan jangan menunggunya

sudah separuh perjalanan, Jia belum juga menemukan ojek atau kendaraan siapapun karena malam ini memang sangat sepi

"Hai cantik~" sapa seseorang dari belakang, Jia lansung menengok kebelakang

"m-mau apa kau?" tanya Jia tak santai, dia benar benar takut sekarang

"santai cantik, mari kita puas puas malam ini" ucap pria itu, dia menarik narik lengan Jia

Jia berusaha memberontak, tetapi karena perbedaan tenaga Jia tidak bisa melawan

Jia menghentak perutnya sehingga pria itu menjerit kesakitan, Jia lansung pergi dari situ dan berlari agar pria itu tidak bisa menangkapnya

"oh Sunghoon tolong aku, aku sangat takut" batin Jia, air matanya mengalir lurus di pipinya. Jia sangat takut sekarang

namun dewi keberuntungan tidak berpihak padanya, Jia tersungkur dan Pria itu kembali mengenggam erat tangan Jia

"kau benar benar membuatku marah!" murka Pria itu, Jia hanya pasrah tenaganya sudah terkuras habis, Jia hanya mengharapkan sebuah keajaiban agar ia terlepas dari Pria itu

BUGH!!

"jangan menyentuh istriku dasar Pria bajingan!" teriak Jungwon tiba tiba meninju Pipi pria itu sehingga pria itu tersungkur kebelakang

Jungwon menarik Jia kebelakangnya, sedangkan Jia merangkul lengan Jungwon sekuatnya

"J-jungwon, aku sangat takut" isak Jia, gadis itu menangis lagi

"berani kau menganggu operasi ku, awas saja kau" ucap Pria itu

"kau ingin ku lapor ke polisi?" ancam Jungwon sambil mengeluarkan ponsel nya

Pria itu berdengik takut, ia lebih melarikan diri dari pada berurusan dengan polisi untuk kesekian kalinya

Jungwon memeluk Jia dan Jia segera membalas pelukan Jungwon erat, sangat erat, Jungwon sesekali mencium puncak rambut Jia dan mengelus rambutnya pelan, agar gadis itu berhenti menangis

"Jungwon, aku takut" isak gadis itu terus terusan, Jungwon jadi tidak tega

"don't worry, i'm heree bee"

untung saja Jungwon kelaparan dan keluar untuk mencari makan, kalau tidak dia pasti tidak akan melihat istrinya dengan keadaan yang baik lagi, maksud ku ya begitu.

"sudah, ayo pulang" ucap Jungwon den Jia mengikuti Jungwon sambil memeluk lengan laki laki itu erat

bahkan sampai di mobil, membuat Jungwon susah menyetir

"Jia, lepaskan tangan ku. Kau mau kita kecelakaan gara gara aku kesusahan membawa mobil?" tanya Jungwon, perlahan Jia melepas lengan Jungwon, ia merasa sudah baikan sekarang

kemudian Jia berpikir, kenapa Sunghoon tidak ada di saat dia mengalami kejadian seperti tadi, kenapa harus Jungwon?

tetapi Jia menepis pikiran buruk itu, Jia tidak boleh egois. Ibu Sunghoon lebih berarti daripada dirinya.

"hei jangan melamun, apa kau lapar?" tanya Jungwon, Jia mengangguk

Jungwon tersenyum "aku juga lapar. Bagaimana jika kita makan dulu?" ajak Jungwon, Jia mengiyakan

annyeong, apakabar🎧 udah lama key ga lanjutin cerita ini ya haha. maafin key

key buat cerita ini pakai bahasa yang lumayan baku ( ada yg ga si ) supaya kesannya kayak lebih dewasa gitu. gatau deh gimana tapi key usahain ga baku baku amat deh hehe.

Marriage Life || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang