3!

7 2 0
                                    


Jason membaca surat itu;
Jason, aku harus bicara dengan mu
Ayo bertemu di perusahaan ku— dari Julian.

"Julian.."

Sebelum menutup surat itu tiba-tiba sebuah kartu kecil jatuh dari surat itu.

"Call me."
Jason melihat sebuah nomor telepon.

Dia dengan cepat menelepon orang tersebut.
Dan tidak lama kemudian
Pria itu mengangkat.

Julian:hello?

Jason: dimana..

Setelah berkata demikian Jason mendapatkan perasaan bahwa Julian tersenyum dengan puas.

Julian: perusahaan ku tidak jauh dari cafe yang lalu,kau bisa langsung masuk kedalam perusahaan ku.

Jason: baiklah..

Sebelum Jason mematikan panggilan tersebut..dia tiba-tiba kepikiran sesuatu.

Jason: Julian..

Julian:yes?

Nafas pria di panggilan tersebut terdengar di telinga Jason.. perasaan panas muncul, melibatkan seluruh tubuh nya merasa lemah.

Jason: kenapa kau mengirim Drake.. kenapa tidak kau saja Yg tiba.

Julian terdiam sejenak.
Sebelum dia berkata..

Julian:aku lebih suka  menyuruh orang melakukan hal untuk ku.

Jason: lain kali tidak akan aku terima jika demikian.

click!

Jason memandang handphone nya, perasaan apa ini.. pikir Jason.

Apakah dia kembali..?

___

Jason berjalan melewati beberapa bunga dan pepohonan..dia mendekati pria dihadapannya.

Dengan cepat dia memukul kepala pria itu menggunakan kayu yang ia temukan saat dijalan.

Pria itu jatuh dengan darah yang keluar dari telinga nya..

Jason menatap tajam pria itu..
Dan tiba-tiba cahaya bersinar mengenai mata nya.

Cahaya apa itu..

Dengan cepat Jason memandang kearah berlawanan dan dia pun terkejut melihat Julian..

Julian.. tidak...TIDAK!

"Jason.."

Julian mendekati Jason yang terpaku itu.

Kayu yang berlumuran darah berada digenggaman Jason,pria yang terjatuh tadi tak bernafas lagi.

Julian sekarang berada dihadapan Jason, dengan tatapan tak percaya Jason merasa panik.

"Julian..aku bisa jelaskan!"

Julian menggelengkan kepalanya..tidak.

Julian mendekati Jason dan menyentuh lengan nya.

"Bangun Jason.. semua ini hanyalah mimpi."

WHAT!

___

Jason terbangun diatas kasur nya.

Jason melihat sekitar nya..dia masih dikamar.

Dengan surat yang diberikan Julian masih disebelah kasurnya
"Julian...Julian.."

Jason mulai berkeringat tak henti.
Dia memutuskan membuka baju nya dan kembali tidur.

___

Dengan pakaian serba ada Jason berjalan masuk kesebuah perusahaan yang lumayan besar.

Pertemuan nya dengan beberapa karyawan disana sangat ramah.. mereka bersikap layaknya kawan.

Friendly..ok

Jason ditunjukkan ke sebuah ruangan..saat hendak masuk tiba-tiba pintu itu terbuka.

Dengan tidak sengaja Jason menabrak orang dihadapannya..

"Maaf—"

Pandangan saling berhubungan..
Jason bertemu lagi dengan Drake!

"Drake?"

Drake tersenyum tipis.
"Aku harus pergi..tuan Lian ada didalam."
Drake seketika langsung pergi.

Tanpa pilihan lain Jason pun masuk keruangan yang dingin itu.
Dia disambut Ramah dengan sebuah salaman.

"Akhirnya kau tiba."
Kata Julian.

Jason menghindar tatapan pria didepan nya. Sebab tatapan itu membuat nya merinding.

"Silakan duduk."

Julian dan Jason duduk berhadapan dengan sebuah meja kecil di tengah.

"Bagaimana? Mau kah kau terima.."
Jason sejujurnya mau berkerja di perusahaan ini..tapi bertemu dengan Julian terus bisa membuat nya gila.

"Kesabaran ku sangat tipis, Jason."

Jason melirik kearah mata Julian..
Kenapa tatapan dia sangat mengundang sial!

"Baiklah..aku terima."
Kata Jason dengan pelan.

Julian berdiri dari kursinya dan tersenyum puas.. mendekati pria di hadapannya.

"Wonderful!—"

Dengan sebuah tangan diletakkan di bahu Jason.
Jason merasa tubuh nya ingin meloncat.. sentuhannya sungguh lembut.

Julian mendekatkan wajah nya dengan Jason.."tapi harus kukatakan Jason..jangan membuat diriku kecewa."

Tatapan mata nya tertuju kepada bibir Jason.. sedangkan Jason masih menatap dalam keindahan mata Julian.

"Aku mengerti tuan.."

-

-

-

-

-

-

-

-
🙏 Hope you enjoy.
Maap jika ada typo(s)

Aku baru saja kembali dari istirahat ku..jadi otak ku masih fresh!

I see him everywhere.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang