Type : Ice boy

74 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-happy reading-



Kamu naik ke atas dinding jalan berwarna hitam putih, berjalan huyung ke kanan dan kekiri untuk menyeimbangi tubuhmu.

Pacarmu yang berjalan disampingmu hanya menatap kosong ke arah depan, tanpa mengalihkan pandangannya ke arahmu.

Sudah biasa, pikirmu. Pandanganmu terus tertuju padanya, sampai-sampai kamu tidak memperhatikan jalanmu.

Tubuhmu terhuyung ke belakang, matamu membulat.

"Aaa!"

Teriakanmu membuyarkan lamunan Kelvin, pacarmu.

Sontak Kelvin mengulurkan tangannya dan meraih tanganmu, menarikmu lalu terjatuh di dada bidangnya.

Kupingmu jatuh tepat di dada dimana letak jantungnya berada. Detak jantungnya begitu cepat, kamu menceknya dengan memegang dadamu.

"Kamu sakit? Jantungmu berdegup kencang".

Kelvin segera menghempaskan tubuhmu, wajahnya mendatar kembali. Dia berjalan meninggalkanmu yang diselimuti oleh kebingungan.

Hembusan nafas kasar keluar dari mulutmu, kakimu melangkah cepat menyusul Kelvin lalu menyamakan langkahmu dengan langkahnya.

Tanganmu meraih tangannya, dingin. Tangan kananmu yang awalnya berada di saku celana keluar dan menggenggam tangan Kelvin berniat untuk menghangatkannya.

Air wajah Kelvin tidak pernah berubah, selalu datar. Bahkan kamu pun tak tahu ekspresinya sekarang bagaimana.

Dia senang, atau justru sangat risih.

Kepalamu kamu sandarkan di lengannya. Memeluk tangan kanannya dengan erat.

"Entah kamu senang, atau mungkin nggak senang. Aku mohon jangan diam-diam aja. Aku berhak tau, kamu nyaman atau justru risih berada didekatku".

Ucapmu panjang lebar masih dalam posisi memeluk lengan kanannya. Tidak ada balasan dari Kelvin, dia hanya sibuk menatap ke depan.

"Hacooooh!"

Kelvin bersin sangat keras. Kamu yang di sampingnya saja sudah kaget setengah mati. Matamu melebar menatapnya iba.

"Kamu sakit? Cuacanya sekarang dingin kenapa ngajak jalan keluar?"

Nada bicaramu begitu prihatin, Kelvin menghadap ke arahmu. Matanya menatap matamu penuh arti.

Tangannya melepas genggamanmu, lalu beralih menangkup kedua pipimu.

Cup

Dia mengecup bibirmu singkat.

Kelvin beralih menggenggam tanganmu, dengan erat, erat sekali. Menuntunmu kembali berjalan, menyusuri sebuah taman yang sudah basah karena hujan.

Hari juga sudah menggelap, semua rumah, toko, gedung, dan jalan raya sudah diterangi oleh lampu berwarna kuning.

Matamu memerah, masih menatap Kelvin tidak percaya. Oh, tidak. Bahkan matamu sudah berair sekarang.

Pasti ini adalah perasaan terharu. Selama 2 tahun berpacaran, kamu sadar bahwa itu adalah hal manis yang pernah dia berikan padamu untuk pertama kalinya.

Kakimu berhenti berjalan, Kelvin pun berhenti, wajah datarnya itu mengarah ke wajahmu yang sudah dipenuhi air mata.

"Why you stop walking?"

"Kiss me more! Now!"

Kelvin terkekeh di buatmu, tangannya kini terangkat untuk mengacak rambutmu gemas.

"Then, when you already be my wife"

Jawab Kelvin kemudian berjalan meninggalkanmu. Wajahnya kembali datar, tangannya ia masukkan kedalam kedua saku celananya.

Matamu menatap punggungnya yang mulai menjauh meninggalkanmu.

"KELVIN!!! MARRY ME, PLEASE!!! STOP JADI COWOK ES!!!"



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TYPES✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang