Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jo, kamu udah selesai PR Matematika?"
"Udah dong, kenapa? Belum selesai? Mau lihat?"
"Satu satu dong nanyanya, bingung gue".
Johannes terkekeh gemas melihatmu mengerucutkan bibir, tangannya terangkat mengacak puncak rambutmu.
"Ish jangan diacakin lah, berantakan jadinya".
"Jangan imut makanya, nanti gue cium tau rasa lo", ancam Johannes terlihat seperti om om cabul.
"Jo", panggilmu serius.
"Hm?"
"Lo kaya om om sumpah, gue takut jadinya", ringismu berakting.
"Iya emang, makanya gue gemes pengen cium lo".
Matamu berputar malas mendengar perkataan Johannes. Satu buku disodorkan kearahmu, yakni buku Matematika Johannes.
"Kalau udah selesai, taruh di kolong meja. Gue mau pergi ke tempat biasa", ucapnya membenahi tas.
"Ke kelas Lea ya?"
Kamu bahkan sangat berat hati bertanya demikian, sudah tau jawabannya tapi masih tetap bertanya.
Johannes hanya mengangguk membalas pertanyaanmu, dia segera pergi meninggalkan kamu yang menatap sendu kepergiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYPES✔
Teen Fictionchoose your type of boyfriend now. ꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶ ✒𝐎𝐧𝐞-𝐬𝐡𝐨𝐨𝐭 ꒷꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷ Highest ranking: 🏅#3 - Passionate [09-04-23] [END]
