Zahira 01

54 2 0
                                    

Chapter 01
Zahira

..

Keluarga besar telah berkumpul untuk membahas masa depan perusahaan dadi Welly Group

Setelah pensiun nya Bos besar Welly Septiawan (Ayah mertua Radi) Perusahaan Besar Welly Group kini benar-benar seperti kehilangan otak bisnisnya

Karena sudah terlalu tua, Welly juga sudah jarang datang ke perusahaan

Dan munculah nama anak pertama dari Radi dan juga Zahra, yaitu Zahira Putri Khazari atau biasa di kenal dengan Zahira

Zahira kini sudah menikah dengan Tama, usia pernikahan nya dengan Tama baru seumur jagung yaitu seminggu yang lalu

Sampai di mana Hinga titik Welly sudah tidak bisa lagi untuk mengurus semuanya, ia memutuskan Ais menjadi penerus nya untuk sementara waktu

"Untuk sementara waktu bagaimana kalo kamu saja yang mimpin perusahaan ini Ais, hanya untuk sementara waktu" pinta Welly pada Ais

Ais yang merasa tak punya hak pun langsung menolak begitu saja,
"Sebelumnya-- saya minta maaf"
"Paman ini-- bukan hak saya buat mengambil jalan ini, Teh Rara dan juga Zahia lah yang pantas sebenarnya" balas Ais pada Welly

Welly pun menghela nafas panjangnya,

Radi mengalihkan pandangannya ke arah Zahra, sebenarnya Zahra adalah pewaris Tahta Welly selanjutnya

"Radi"
"Apa kamu tetap ngga mau meneruskan perusahaan papah ini?" Tanya papah pada Radi

Radi mengalihkan pandangannya ke arah papah,

"Kalo Radi menerima permintaan papah, itu artinya Radi melanggar janji Radi sendiri" balas Radi pada papah

Zahra meraih tangan Radi,
"Ara mau!"
"A'Ara-- mau meneruskan perusahaan papah" ucap Zahra pada papah

Radi mengalihkan pandangannya cepat ke arah Zahra,
"Z'Zahra?"

Zahra meneguk salivanya,
Ia seperti tak sadar mengucapkan kata-kata yang sebenarnya ia tidak ingin mengatakannya

"Mas Ndak mau kamu menanggung itu semua Zahra!" ucap Radi pada Zahra

"Lalu, apa mas tega memberikan tanggung jawab sebesar itu kepada Anak kita, Zahira ataupun Rendi?" Tanya Zahra pada Radi

Radi langsung terdiam seketika, ucapan Zahra ada benarnya juga

"Daripada Zahira menanggung semuanya, lebih baik aku saja mas, aku rela menanggung itu semua demi Zahira, demi mas, dan demi keluarga kita" jelas Zahra pada Radi

Radi yang merasa ia seperti tak berguna, di situasi seperti ini
Di sisi lain ia juga tak mau Zahra menanggung beban seberat itu,

Zahra
M'maafkan mas yang terlalu egois ini

Toh ini hanya sementara waktu, menunggu Zahira apabila dia sudah siap

Gumam Radi

Tak lama dari itu, papah memberikan dokumen tanda tangan untuk mengambil alih kantor perusahaan papah hanya untuk sementara waktu

Ketika Zahra hendak menandatangani nya,

"Tunggu Zahra!" Ucap Radi pada Zahra

Zahra menghentikan langkahnya untuk menandatangani surat tersebut, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Radi, dan mengerutkan keningnya

"Mas mau"
"Mau mau menggantikan papah sebagai pemimpin perusahaan, hanya untuk sementara waktu" ucap Radi dengan tegas nya

Zahra meneguk salivanya,
"M'mas? Mas-- serius kan?"

Radi menghela nafas panjangnya,
Ia mengangguk dengan sedikit senyumnya,

Papah dan mamah yang mendengar hal itu pun langsung menyetujui Radi untuk menggantikan Welly

"Alhamdulillah!"
"Akhirnya Radi mau juga" ucap papah dengan girang

Zahra memberikan pulpen tersebut pada Radi, dan Radi pun langsung menandatangani nya

"Selamat ya Radi"
"Kamu pantas mendapatkan ini" ucap papah pada Radi

Zahra tersenyum ke arah suaminya,
Ia memeluk radi cukup erat

"Selamat mas"
"Mas sangat pantas mendapatkan ini semua" ucap Zahra pada Radi

"Maafkan ucapan Adek dulu sama mas"
"Adek tau mas bukan orang yang serakah dalam kekuasaan, adek tau mas Ndak akan merebut hal sekecil apapun darii orang lain, mas akan tetap menjaga apa yang sudah menjadi hak dari mas Radi" jelas Zahra pada Radi

Zahra melepaskan pelukannya, Radi mengangguk mengerti, tak lama Radi mengusap-usap pipi Zahra dengan lembutnya,
"Sebenarnya-- mas sudah memiliki sesuatu yang berharga sejak awal pernikahan kita" ucap Radi pada Zahra

"Sesuatu yang Ndak bakal bisa ditukar dengan apapun"

Zahra mengerutkan keningnya,
"S'sesuatu apa mas?"
"K'kok Adek Ndak tau, apa mas menyembunyikan nya selama ini"

Radi sedikit tersenyum,
"Sesuatu yang Ndak bisa di sembunyikan, dan hanya mas yang punya"

"A'Apa mas?" Tanya Zahra pada Radi, penasaran

"Kamu" balas Radi, singkat padat dan jelas

Tubuh Zahra seketika merinding mendengar jawaban dari Radi, dirinya adalah sesuatu yang sangat berharga bagi Radi

Zahra pun tersenyum,

Tak lama, ia menundukkan wajahnya,
"M'maaf mas"
"Sebenarnya-- Adek tadi Ndak Berani tanda tangan, Adek cuma mancing mas agar mas mau tanda tangan"
"Adek tau, mas pasti Ndak tega kalo Adek nanggung semua ini sendiri"

Radi mengangguk mengerti,
"Ini sudah menjadi resiko mas sendiri"

"Jadi-- apa papah bisa memperkenalkan kamu ke karyawan papah besok?" Tanya Papah pada Radi

Radi mengangguk,
"Bisa pah"

Radi yang selalu menolak, akhirnya luluh juga karena Zahra, jika bukan karena Zahra, Radi tidak akan pernah mau menjadi pemimpin di perusahaan Welly

Papah tersenyum,
"Akhirnya"
"Papah bisa dengar ini langsung dadi kamu, seneng banget papah hari ini, terimakasih Radi" ucap papah pada Radi

Radi mengangguk senyum,
"Sama-sama pah"

Tak lama dari obrolan tersebut, Radi dan Zahra berpamitan pulang

°°

Ada komentar?

°°°

Maaf ya soal Wattpad Suamiku adik kelasku, ngga tau kenapa tiba-tiba Fore Close waktu author mau ngetik di chapter terbaru

Sedikit cerita,
Author Sebenarnya masih ingin lanjut di Wattpad Suamiku adik kelasku,

Entah karena apa, author juga ngga tau tiba-tiba keluar sendiri, waktu mau ngetik udah beberapa kali author coba pun masih sama Hingga sampai sekarang dan itu hanya di cerita suamiku adik kelas ku

Aneh aja, entah karena kebanyakan chapter atau ada salah satu akun yang me report cerita milik author

Selama ini author ngga ada masalah sama akun-akun milik cerita orang lain,

Kalo memang ada masalah pun juga ngga tau masalah nya apa karena memang full 100% ngga ada masalah sama akun-akun lain

Mungkin jalan satu satunya cuma ini,

ZAHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang