Ini bukan cerita novel.
Ini kisah cintaku.Di tempat yang megah ini, diantara puluhan pasang mata yang kini tengah menatapnya, Yewon mencoba untuk tetap mengangkat kepalanya. Hari ini mungkin akan menjadi hari yang akan paling ia sesali seumur hidupnya. Dia tahu itu, tapi sayang sekali dia tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya.
Yewon mengenggam jemari tangan pria yang sudah cukup berumur itu, yang tidak lain adalah ayahnya. Pria yang sudah memiliki cukup banyak kerutan di wajahnya itu hanya bisa tersenyum samar, sorot matanya menujukkan penyesalan. Yewon mencoba membalas tersenyum, menyembunyikan air matanya yang bisa keluar kapan saja jika hatinya menjadi goyah walau hanya sedikit.
Yewon menarik napas panjang. Ia menatap lantai marmer merah muda yang membentang panjang menuju sebuah Altar pernikahan dengan nuansa warna senada jauh di depan sana. Di tengah ruangan itu, berdiri seorang pria yang kelak akan menjadi suaminya.
Sayang, ketika tatapan mereka berdua bertemu, tidak ada cinta di dalamnya. Baik itu Yewon ataupun pria itu, diantara keduanya sedikitpun tidak terlihat cahaya kebahagiaan dimatanya.
Ya benar, ini adalah pernikahan yang dipaksakan. Pernikahan yang direncanakan jauh sebelum mereka saling mengenal. Pernikahan ini bukanlah ikatan antara dua orang anak manusia, melainkan dua buah perusahaan besar di Korea Selatan. Dengan adanya pernikahan ini, kedua perusahaan itu akan mampu mempimpin pasar nasional bahkan internasional. Ini adalah pernikahan politik, dan hampir semua orang di ruangan itu tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLITICAL MARRIAGE
Romance"Kamu terlihat sangat cantik dengan gaun itu," puji Vernon. Sebenarnya itu ucapan yang sangat manis. Tapi Yewon sama sekali tidak bahagia. Dia tidak pernah menyangka akan menggunakan gaun pernikahan ini lalu di puji oleh kekasihnya yang sudah menjal...