Chapter 5

65 18 3
                                    

Yoongi tidak bertanya apapun kepada Mr.Lee meskipun terlihat sekali jika pria berumur itu ingin mengatakan sesuatu. Yoongi hanya tidak peduli. Ia sudah lelah dan tidak ingin mendengar cerita konyol apapun itu.

Ketika pintu kamar dibuka, bau wine yang cukup menusuk membuat Yoongi sedikit mengernyit. Ia berjalan melewati living room menuju kamar tidur di ruangan lain dan sudah mulai terdengar kegaduhan dari sana.

"Nona anda harus minum ini untuk meredakan mabuknya," ucap salah satu staff hotel kewalahan.

Yewon masih menari-nari dari balik gorden sambil sesekali terkekeh kecil. Gadis itu benar-benar mabuk.

"Biarkan saja. Kosongkan tempat ini, aku mau istirahat." Tegur Yoongi mengejutkan semua orang yang berada disana.

Meski mereka terlihat cemas melihat keadaan Nyonya muda itu, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun. Dengan serempak tiga orang staff hotel yang berada disana pamit undur diri meninggalkan ruangan.

"Tuan muda," ucap Mr.Lee hati-hati.

Yoongi membuka jas dan kemejanya. Tidak dipedulikannya Yewon yang masih menari-nari seperti orang gila di sisi tempat tidur yang lain.

"Aku ingin langsung tidur," ucap Yoongi tanpa basa-basi.

Mr.Lee melirik Yewon yang kini tampak kelelahan. Gadis itu menggantung di gorden yang melilit tubuhnya.

"Apakah saya perlu menyiapkan kamar lain?" Tanya Mr.Lee lagi.

Yoongi duduk di tempat tidur, lalu melirik Yewon yang sudah nyaris tidak sadarkan diri itu.

"Tidak perlu. Pergi saja," ucap Yoongi lagi.

"Jangan membuat aku mengulangi ucapanku," pandangan Yoongi beralih kepada Mr.Lee.

Mr.Lee mengangguk. Ia membungkuk sebelum akhirnya pergi meninggalkan kamar.

Bruk!

Tubuh kecil Yewon terduduk di lantai. Kali ini dia benar-benar kehilangan kesadaraannya. Yoongi hanya menoleh lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ia kelelahan, dia tidak peduli pada princess gila itu.

"Hiks..."

Yoongi baru saja memejamkan matanya untuk menenangkan diri, ketika tiba-tiba telinganya mendengar suara isak tangis yang sangat lirih.

Yoongi bangkit, ia bisa melihat Yewon menangis dalam tidurnya. Pandangan Yoongi kini beralih pada kaki dan tangan kecil Yewon, dia terlihat sangat kecil dan rapuh, seperti gelas kaca yang bisa pecah kapan saja jika tidak di rawat dengan hati-hati.

"Hahh, benar-benar." Keluh Yoongi kesal.

Yoongi diam sejenak, meskipun bibirnya mengeluh tapi pada akhirnya ia bangkit dari duduknya dan beranjak menghampiri Yewon. Bau alkohol yang menyengat kembali menganggu indra penciumannya.

"Sebanyak apa sih anak ini minum? Padahal kalau di lihat saja dia sama sekali bukan orang yang bisa minum kan?" Gerutu Yoongi.

Yoongi mengangkat tubuh kecil Yewon dengan hati-hati. Menggendongnya bak seorang puteri. Baru saja Yoongi melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja Yewon bergerak memeluknya erat lalu tertawa dalam tidurnya. Bulu kuduk Yoongi spontan berdiri dibuatnya.

"Benar-benar tidak waras," ucap Yoongi yang buru-buru meletakkan tubuh Yewon di tempat tidur. Belum sempat Yoongi menarik diri, tiba-tiba saja kedua tangan Yewon melingkar di lehernya dan menarik kepala Yoongi agar mendekat. Dalam waktu sepersekian detik, Yoongi bisa merasakan sebuah ciuman lembut mendarat di bibirnya.

"He-he," Yewon terlihat membuka matanya untuk sesaat sebelum akhirnya kembali tertidur dengan pulas.

Yoongi mematung di tempatnya. Kedua matanya menatap lurus Yewon yang sedang tertidur itu dengan tatapan shock.

POLITICAL MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang